Entah sudah berapa kali aku mengucapkan "Waduh, sudah tanggal 11 padahal deadline-nya tanggal 21. Mana draftnya belum jadi lagi." Atau " Wah ga terasa bulan depan sudah mau puasa lagi, padahal kayaknya baru kemarin lebaran..."
Mungkin anda juga mengalami hal yang sama seperti saya rasakan, waktu itu kok cepat sekali berlalu. Kita sepertinya belum ngapa-ngapain, eh sudah berganti minggu, bulan, atau tahun. Kondisi itu seringkali menyebabkan penyesalan yang tiada berguna.
Seringkali juga kita berjanji untuk memperbaikinya dengan berkomitmen untuk menggunakan waktu sebaik mungkin, tapi janji tinggal janji. Sekali (lagi), waktu berjalan dan kita masih belum menghasilkan apa-apa. Kalaupun menghasilkan sesuatu, pasti tidak maksimal dengan alasan kita baru melakukannya in the last minutes. Seandainya sejak awal-awal, pasti hasilnya lebih bagus. But, really???
Pengalaman saya, seringkali berkomitmen membagi load kerja/tugas di awal sehingga tidak terburu-buru di akhir, namun tetap saja ga bisa. Selalu mengerjakannya in the last minutes.
Sudah lebih dari 5 buku dan banyak artikel pendek tentang manajemen waktu yang kubaca, namun kebiasan membagi tugas di awal seringkali gagal. Paling-paling hanya bertahan satu-dua-tiga minggu saja, selanjutnya numpuk di belakang.
Pernah baca juga sih, katanya itu adalah style. Ada orang yang baru keluar ide-ide kreatif dan moodnya kalau dalam keadaan tertekan yaitu ketika sudah menjelang deadline. Semua tenaga dan pikiran kayaknya menjadi fokus dan akselerasinya sangat cepat. Tapi ya itu, seringkali ga teliti. Setelah itu ya menyesal, kenapa ga dulu-dulu dicicil sedikit demi sedikit biar ada waktu check and recheck.
Duhai, ada yang bisa membantu bagaimana caranya supaya lebih konsisten mengikuti roda sang waktu. Tidak seperti roller coster yang kadang waktu itu begitu lambat ketika akan naik ke atas, namun sangat cepat ketika turun ke bawah...
Saturday, July 10, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)