Saturday, September 27, 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H / 1 Oktober 2008

Kepada rekan-rekan UT dan seluruh pembaca The Pokjar Jakarta Pusat,

kami mengucapkan selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008. Mohon maaf atas segala kesalahan.

Wassalam


Daftar 28 produk makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi


Berikut adalah beberapa produk makanan yang disebutkan oleh otoritas pengawas obat dan makanan Indonesia yang dianggap berbahaya untuk dikonsumsi. Daftar tersebut terdiri dari 28 jenis produk makanan (terutama jenis susu dan turunannya), meliputi:

1. Jinwel Yougoo (susu fermentasi rasa jeruk)
2. Jinwel Yougoo aneka buah
3. Jinwel Yougoo tanpa rasa
4. Guozhen susu bubuk fullcream
5. Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa coklat
6. Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa vanilla
7. Oreo Stick Wafer
8. Oreo Stick Wafer
9. Oreo Coklat Sandwich Cookies.
10. M&M’s kembang gula coklat susu
11. M&M’s coklat susu
12. Snicker’s (Biskuit-Nougat lapis coklat)
13. Dove Choc kembang gula coklat
14. Dove Choc
15. Dove Choc
16. Natural Choice yogurt Flavoured Ice Bar
17. Yili Bean Club matcha Red Bean ice bar
18. Yili Bean Club red bean ice bar
19. Yili Prestige Chocliz
20. Yili Chestnut Ice Bar
21. Nestle Dairy Farm UHT pure milk.
22. Yili High Calcium low fat Milk Beverage
23. Yili High Calcium Milk Beverage
24. Yili pure milk 205 ml
25. Yili Pure Milk 1 L
26. Dutch Lady Strawberry Flavoured milk
27. White Rabbit creamy candy
28. Yili Choice Dairy Frozen yoghurt bar (kembang gula). [dtk]

Daftar Lengkap + Nomor Registrasi

1.Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509001378
2.Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509002378
3. Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509003378
4. Guozhen, susu bubuk full cream, nomor registrasi ML 805309001478
5.Meiji Indoeskrim Gold Monas, es krim, nomor registrasi ML 305509001116
6.Meiji Indoeskrim Gold Monas, es krim, nomor registrasi ML 305509002116
7. Oreo, stick wafer, nomor registrasi ML 227109001450
8. Oreo, stick wafer, nomor registrasi ML 827109001450
9. Oreo, chocolate sandwich cookie, nomor registrasi ML 227109001552
10. M&M’s, kembang gula, nomor registrasi ML 237409005385
11. M&M’s, kembang gula, nomor registrasi ML 237409002385
12. Snickers, biskuit, nomor registrasi ML 227109009385
13. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409001385
14. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409003385
15. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409004385
16. Merry X-Mas, kembang gula, nomor registrasi ML 238409003311
17. Penguin, kembang gula, nomor registrasi ML 238409005311
18. Nestle Nesvita Materna, makanan ibu hamil dan ibu menyusui, nomor registrasi
ML 862109001322
19. Nestle Milkmaid, selai susu, nomor registrasi ML 234709002206

Namun produk dengan merek yang sama yang diproduksi di dalam negeri dengan kode nomor registrasi MD tetap boleh beredar dan dikonsumsi.

Selain mengeluarkan keterangan tentang merek produk makanan yang terdaftar, BPOM juga mengumumkan produk makanan mengandung melamin yang diumumkan oleh Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) Singapura.

Produk tersebut adalah:
1. Natural Choice, Yoghurt Flavoured Ice Bar With Real Fruit
2. Yili Bean Club, Matcha Red Bean Ice Bar
3. Yili Bean Club, Red Bean Ice Bar
4. Yili Prestige Chocliz, Dark Chocolate Bar
5. Yili Super Bean, Red Bean Chestnut Ice Bar
6. Nestle Dairy Farm, susu UHT
7. Yili High Calcium, susu rendah lemak
8. Yili High Calcium, susu
9. Yili 250 ml, Pure Milk
10. Yili 1 liter, Pure Milk
11. Dutch Lady, Strawberry Flavoured Milk (Ex.Cina, Hongkong, Singapura)
12. White Rabbit, kembang gula
13. Yili Choice, Dairy Frozen Yoghurt Bar With Real Peach and Pineapple Fruit
Pieces.

Tambahan lagi:
i) Dutch Lady Banana Flavoured Milk;
ii) Dutch Lady Honeydew Flavoured Milk;
iii) Silang - House of Steamed Potato - Potato Cracker;
iv) 徐 福 记 Puffed Rice Rolls - Butter Corn Flavour; and
v) 徐 福 记 Puffed Rice Rolls - Cheese Flavour

Thursday, September 25, 2008

Pertanyaan saat Melamar Pekerjaan


Bosan di kantor bikin Anda berpikir untuk pindah kerja? Sah-sah saja, tapi persiapkan diri sebaik mungkin. Bila tes awal sudah dilewati, masih ada wawancara - bagian yang menurut banyak pelamar amat sulit dilewati. Agar gambaran tentang wawancara ini jelas, di bawah ini Anda bisa mengintip beberapa pertanyaan yang cukup sulit dijawab.
>
1--Berapa gaji yang Anda minta?
Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan.

2--Apa kelebihan utama Anda?
Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, "Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua."

3--Apa kekurangan Anda yang paling jelas?
Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.

4--Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?
Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.

5--Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?
Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat 'positif', misalnya bahwa Anda tidak melihat ada 'ruang' di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.

6--Adakah contoh kegagalan Anda?
Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah

7--Apakah Anda punya pertanyaan?
Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat - apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana.


Sumber: Hannie K. Wardhanie (Astaga.com)
Sumber gambar: jobs.guardian.co.uk

Memenangkan wawancara, sulitkah?


“Ibu, sampai saat ini saya tidak tahu di mana kekurangan saya. Saya telah beberapa kali melamar pekerjaan, dan setiap kali saya lolos untuk wawancara pertama dan kedua, namun pada saat wawancara terakhir saya gugur dan gugur lagi. Rasanya saya telah mengerahkan segala daya dan usaha saya untuk itu. Aduh, sulit sekali rasanya mendapatkan pekerjaan saat ini, padahal saya sangat memerlukan pekerjaan itu karena ayah saya sudah pensiun dan adik saya masih memerlukan biaya untuk kelanjutan studinya. Saya harus membantu orang tua.” Demikian K (25), lulusan S-1 salah satu perguruan tinggi negeri favorit, dengan lesu.

Mencari pekerjaan saat ini sangat sulit karena keadaan ekonomi negeri yang sangat carut-marut. Namun, di sisi lain masih banyak perusahaan yang dapat tetap bertahan dan tetap melaksanakan penerimaan karyawan. Mengapa pula K kurang baik nasibnya? Padahal K adalah salah satu lulusan PTN favorit dengan IPK 3,10. cukup memadai, namun kenyataannya beberapa kali kalah dalam wawancara.

Dari contoh kasus K kita dapat menyimak bahwa ternyata aspek intelektual dan aspek latar belakang pendidikan bukan merupakan jaminan utama dapat lolos dalam wawancara seleksi karyawan. Adakah kiat spesifik yang dapat menunjang keberhasilan seseorang dalam melalui proses seleksi karyawan dengan sukses? bila ada, aspek apa sajakah itu?

Untuk terpanggil dalam wawancara pertama, rupanya persyaratan administratif seperti perolehan besaran IPK dan asal perguruan tinggi memenuhi persyaratan, dan biasanya wawancara pertama hanya dimaksudkan untuk mengecek dan menggali informasi lebih lanjut tentang masalah akademik. Wawancara kedua, K terpanggil dan lolos pula karena dalam wawancara kedua biasanya ekslorasi yang dilakukan sudah menyangkut aspek tingkat penguasaan materi akademis yang telah dilalui serta kadar kesungguhan minat kerja. Namun, pada wawancara ketiga, biasanya penyertaan aspek kualifikasi personal, sikap mental, orientasi masa depan serta wawasan intelektual menjadi teruji dan dijadikan butir-butir penilaian akhir yang menentukan keberhasilan seseorang lolos seleksi dan memenangkan persaingan di antara calon karyawan lain. Hal ini menjadi penting karena cara dan bagaimana calon karyawan bereaksi verbal dan nonverbal dalam sesi wawancara merupakan representasi dari semua penyertaan fungsi butir-butir aspek tersebut di atas.

Timbul pertanyaan, butir-butir pokok apa sajakah itu?
Pertama, tentang kualifikasi mental, antara lain keyakinan diri yang terungkap dari penghargaan diri terhadap penguasaan salah satu bidang ilmu yang telah ditekuni. Melaui keyakinan penguasaan bidang ilmu tersebut, maka pewawancara akan memberikan penilaian positif terhadap terarahnya pusat perhatian calon karyawan dan keseriusan sikap akademisnya. Jadi, belajar untuk sekadar perolehan nilai tidak ada gunanya, karena hal ini akan membuat seseorang puas akan nilai, namun bukan puas akan kebutuhan memperoleh pengetahuan yang kemudian akan dapat diterapkan di masyarakat.
Kedua, berpikir positif yang dapat dideteksi melalui ungkapan verbal dan nonverbal pada saat wawancara berlangsung, keberadaan pola pikir positif pada seseorang sangat penting peranannya bagi modal awal kerja seseorang. Kembali pada kasus K, ia cenderung lebih mengutamakan ungkapan kebutuhan biaya untuk membantu orangtua dan saudara daripada gairah menerapkan perolehan pengetahuan dari PT di masyarakat, sehingga terkesan lebih meminta belas kasihan lingkungan akan kondisi keluarga daripada menunjukkan kesediaan bekerja dengan sungguh-sungguh. Tentu saja nilai butir ini langsung menurun drastis.
Ketiga, orientasi masa depan (OMD) calon karyawan akan dideteksi melalui jawaban terhadap pertanyaan akan harapan calon karyawan. OMD, bukanlah suatu yang sederhana. OMD yang positif merupakan hasil kumulatif yang diperoleh dari pola asuh, disiplin diri, terlatih dalam perencanaan dan kemampuan mengantisipasi diri terhadap masa mendatang secara aktif, serta sikap kerja yang positif. Kecenderungan yang tampak adalah bahwa mayoritas remaja menunjukkan sikap mental yang jauh dari upaya memantapkan OMD, karena sementara remaja melalui hari-hari hanya sebagai sosok yang terbawa arus keseharian tanpa kerangka OMD jelas.
Sebenarnya K telah melaui masa perkuliahannya dengan hasil indeks prestasi kumulatif cukup baik, namun sikap belajarnya tampak hanya untuk perolehan IPK tanpa disertai OMD yang mantap sehingga motivasi mencari kerja lebih didukung hanya untuk dapat menopang kebutuhan keuangan keluarga. Dalam hal OMD, peran orangtua tidak dapat diabaikan karena melalui diskusi, kesempatan anak merasa didengar pendapatnya, dan contoh konkret perilaku orang tua yang terencana, anak menjadi terlatih dan merasa diri membutuhkan acuan OMD yang jelas dalam menjalani hidupnya.
Keempat, kemampuan mengungkapkan ide baik secara lisan ataupun tulisan dengan cara yang sistematis dan runtut dengan menggunakan bahasa yang baik, merupakan representasi dari pola pikir yang logis, lugas, dan sistematik. Keterampilan ini merupakan salah satu produk dari kebiasaan banyak membaca dan berdiskusi baik di rumah maupun di sekolah.
Kelima, daya juang. Dalam wawancara pun hal ini akan terungkap melalui sikap pantang menyerah dan berupaya keras memecahkan masalah yang diutarakan dalam sesi wawancara. Tentu saja, hal daya juang ini tidak dapat diperoleh secara instan menjelang wawancara, namun merupakan hasil tempaan sejak dini melaui pola asuh dan proses pendidikan di sekolah. Sikap sangat melindungi anak dan memanjakan anak dengan dalih agar anak konsentrasi belajar, bukanlah cara yang tepat karena wacana dan wawasan anak akan sangat terbatas, sementara itu aspek mental lain yang memerlukan tempaan menjadi kurang terperhatikan. Anak memerlukan pengalaman lebih dari hanya melulu pengalaman pendidikan formal. Peluang dan kebiasaan diskusi dengan menggunakan bahasa yang runtut dan sistematik, merencanakan dan menyusun jadwal kegiatan, serta tugas rumah yang sesuai dengan tahapan usia anak, tempaan disiplin diri serta rasa tanggung jawab pribadi dan sosial, kesempatan mendapat apresiasi yang wajar, merupakan pengalaman yang akan menghasilkan sikap mental positif dan kepercayaan diri serta daya juang.
Kasus K merupakan contoh konkret bahwa perolehan nilai tinggi di sekolah dan asal sekolah, walaupun dapat berperan sebagai salah satu sarana, rupanya bukan jaminan seseorang dapat meraih sukses sosial di kemudian hari.

Menyimak begitu banyak persyaratan bagi keberhasilan seseorang untuk dapat lolos dalam wawancara seleksi karyawan dan sukses dalam hidupnya kelak, kita bersama akhirnya menyadari bahwa biaya sekolah dan kesempatan sekolah yang kita berikan bagi anak-anak kita bukanlah segalanya. Begitu banyak pembekalan aspek lain yang perlu diberikan kepada anak-anak demi keberhasilan hidup mereka kelak kemudian hari. Jadi di samping kematangan intelektual, dibutuhkan pula kematangan mental dan sosial.

Sumber:
Sawitri supardi-sadarjoen, psikolog
Kompas, 18 November 2001
Gambar dari: language123.blogspot.com

Monday, September 22, 2008

Beda TPA dengan Psikotes


> Tes Potensi Akademik (TPA)
>
> 1.TPA juga dapat disebut sebagai Tes Stokastik atau Tes Bakat atau
> Apttitude Test yaitu suatu tes yang diharapkan dapat mengukur
dengan
> tepat kemampuan dan bakat akademis seseorang yang diperoleh selama
> seseorang tersebut menempuh pendidikan formal mulai dari SD s.d PT.
> Oleh sebab itu peserta TPA minimal berpendidikan Diploma III atau
> sederajad dari berbagai disiplin ilmu;
>
> 2.Kelebihan TPA dibandingkan alat ukur lain dalam seleksi baik
> seleksi kerja ataupun seleksi masuk pendidikan tinggi yang
> multidisiplin (MM, Msi, Doktor) adalah kemampuannya dalam mengukur
> potensi/ bakat akademis tanpa membedakan latar belakang disiplin
ilmu
> seseorang dan netral terhadap persepsi keliru masyarakat tentang
> kualitas SDM yang diukur dari asal perguruan tinggi, Asal Fakultas
> eksakta atau non eksakta, dll. TPA dapat menghilangkan sekat-
sekat /
> perbedaan-perbedaan tersebut. Sebagai contoh pendapat sebagian
> masyarakat yang mengatakan bahwa seseorang yang berasal dari teknik
> mesin ITB pasti lebih pinter dan berbakat dibandingkan dengan
sastra
> UI, atau seseorang lulusan Ekonomi UI pasti lebih bermutu dari FE
> Universitas Nakulo Sadewo di luar Jawa, atau IPK : 2.5 di UGM
setara
> dengan IPK : 3.5 di Universitas Mulawarman (Unmul) pada jenis
> fakultas yang sama; atau seseorang yang berasal dari Fakultas
Eksakta
> pasti lebih pinter dibanding Fakultas Sastra dan Humaniora, dll.
> Persepsi/anggapan salah tersebut dapat dihilangkan dengan TPA yang
> mana tidak milihat jurusan/ fakultas, IPK dan Asal PTN. Seseorang
> yang memiliki skore TPA tinggi disimpulkan memiliki Potensi
Akademis
> tinggi dan sebaliknya;
>
> 3.TPA akan menghasilkan angka/ skor/ nilai yang significan dengan
> kemampuan seseorang apabila calon peserta tersebut telah menempuh
> pendidikan perguruan tinggi, cukup berlatih dan memahami aturan
main
> TPA. Semakin banyak berlatih semakin tinggi skore TPA yang
diperoleh
> sebab bakat akan terlihat dengan banyak latihan;
>
> 4.Ciri khas dari soal TPA adalah multiple choice dan seandainya ada
> gambar yang mirip dengan psikotes, maka peserta hanya diwajibkan
> memilih gambar yang dianggap merupakan jawaban yang tepat (irama
> gambar) dan bukan aktif menggambar seperti halnya psikotes;
>
> 5.TPA pada umumnya dipakai untuk seleksi masuk ke pendidikan tinggi
> lanjutan misalnya dari D.III ke S1 (program ekstension FE UI, FKM
UI,
> Akamigas, STT Telkom, dll) dan masuk Pascasarjana ( MM, Msi,
Doktor,
> Program Spesialis Profesi tertentu, dll);
>
> 6.Dalam dunia Recruitment Pegawai, TPA biasanya dipakai pada
seleksi
> awal / pendahuluan (tahap I) sesuai jenjang pendidikannya (umumnya
> kualifikasi sarjana) karena dengan pertimbangan sifat soal yang
> multiple choice/ pilihan ganda dan computer base akan mempercepat
> hasil penyaringan (terutama yang dibanjiri pelamar seperti BI,
> Pertamina, Depkeu-RI, BPK-RI, Total Ind, BRI, Beasiswa Sampoerna,
> Beasiswa Stuned, Beasiswa Bappenas, PU, dll). Selain itu bakat/
> kemampuan akademis langsung dapat terlihat hasilnya dalam waktu
> relatif singkat;
>
> 7.Materi dalam TPA terdiri dari Verbal, Kuantitaif dan Penalaran
> dengan waktu mengerjakan antara 1 Jam (LPT-UI) s.d 3 jam (OTO-
> Bappenas);
>
> 8.Dengan menerbitkan sertifikasi Skor TPA, maka OTO Bappenas saat
ini
> menjadi tolok ukur kualitas akademis seseorang secara nasional
sebab
> TPA OTO Bappenas digunakan hampir di semua program pascasarjana di
> perguruan tinggi ternama (PTN di Belanda juga mengakuinya untuk
> menggantikan skor GMAT);
>
> 9.Kemampuan akademis diukur dengan skala angka. Untuk Skor TPA-OTO
> Bappenas Skor TPA berjalan muali 200 (salah semua) s.d 800 (bila
> benar semua) dan mean/ rata-rata nasional 500;
>
> Psikotest atau Tes Kepribadian
>
> 1.Pada umumnya untuk mengukur kepribadian dan kecenderungan atau
> kecocokan terhadap bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan
> kepribadiannya (dinamis/tidak dinamis, inovatif/kurang inovatif,
> konsisten/kurang konsisten, stabil, leadership, introvet/
ekstrovet,
> dll);
>
> 2.Pada umumnya dipakai untuk seleksi pegawai (tidak untuk beasiswa
> atau masuk pascasarjana) dan untuk promosi jabatan yang membutuhkan
> kualifikasi tertentu;
>
> 3.Soal / materi berupa mengarang, menggambar, menghitung (essai)
dan
> peserta tes aktif mengerjakan gambar (menghubungkan beberapa
titik),
> menghitung dan menjumlah dari atas ke bawah dan sebalinya
(kreplin);
> sistim dikoreksi hasil tes dikerjakan secara manual tanpa computer
> dan membutuhkan waktu cukup lama sehingga psikotes biasanya dipakai
> dalam seleksi pada tahap akhir sebelum tahap wawancara dan tes
> kesehatan (dimana persta tinggal 10% dari jumlah pelamar
keseluruhan);
>
> 4.Karena tujuan psikotes antara lain menguji ketahanan berpikir,
> konsentrasi dan konsistensi maka pada umumnya psikotes dilaksanakan
> lebih dari 6 Jam (terkadang seharian penuh);
>
> 5.Hasil akhir dari psikotes bukan berupa skore seperti halnya TPA,
> namun berupa rekomendasi dan baiasanya bunyi rekomendasi tersebut
> dirahasiakan. Kelemahannya tentunya calon peserta bertanya-tanya
> dimana kekurangan saya sehingga saya tidak diterima/gagal (karena
> tidak diberitahukan hasilnya kepada peserta).

Management Trainee, Posisi Baru yang 'Menjanjikan'


Bagi Anda yang baru saja menyelesaikan masa studinya
dan sedang 'sibuk-sibuknya' menelusuri koran atau
browsing di internet untuk mencari lowongan kerja saat
ini, pasti sudah tiak ada asing lagi dengan posisi
management trainee (MT). Sebenarnya apakah MT itu dan
bagaimana job description-nya?

Apa itu Management Trainee?

Management Trainee atau MT adalah proses rekruitmen
dan pencarian sumber daya manusia dengan kualitas
tertentu dalam bidang tertentu, yang dilatih untuk
'menduduki' posisi kunci dalam sebuah perusahaan.
Biasanya perusahaan membuka sebuah program pelatihan
bagi para lulusan (kebanyakan fresh graduate-red)
untuk diberikan pendidikan dan pengetahuan seputar
perkembangan bisnis perusahaan tersebut. Itulah
sebabnya tren MT semakin berkembang seiring dengan
ekspansi bisnis perusahaan.

Bagaimana Prospek Berkarir Sebagai MT ?

Saat ini, perusahaan dalam bisnis apapun pasti
membutuhkan SDM untuk menempati posisi manajerial.
Munculnya tren MT juga disebabkan adanya keinginan
mendapatkan seorang manager yang mengetahui keadaan
bisnis perusahaan. Apalagi, seringkali ditemukan
karyawan yang 'berpindah-pindah' menyebabkan investasi
perusahaan 'lenyap' dan tidak membawa hasil.

Itulah sebabnya, program MT akan menghasilkan karyawan
yang memulai karirnya sebagai staff, meningkat ke
posisi supervisor, eksekutif dan akhirnya manajer.
Beda dengan posisi lainnya, biasanya MT 'diwajibkan'
mengikuti program pelatihan selama 1 - 2 tahun
(tergantung perusahaan masing-masing). Dalam program
ini diberikan pengetahuan seputar pengendalian bisnis,
pembuatan kebijakan, rencana manajerial, membangun
jaringan komunikasi dan kerjasama. Mungkin kalau Anda
pertama kali masuk kerja, akan ada masa percobaan
(probation period), tetapi pada posisi MT yang ada
adalah masa evaluasi (evaluation period).

Keahlian yang Dibutuhkan Sebagai MT ?

Seorang MT harus siap dengan sistem perputaran
(rolling system). Artinya, dalam masa program
pelatihan, biasanya MT akan ditugaskan dalam divisi
yang berbeda-beda. Misalnya, seorang MT bank, awalnya
akan ditempatkan sebagai teller, lalu berpindah ke
bagian customer satisfaction dan mungkin saja
ditempatkan ke bagian pengkreditan. Karena sistem
kerja yang seperti ini, banyak calon karyawan yang
sudah 'takut' duluan melamar ke posisi MT ini. Padahal
Anda akan Mendapatkan banyak pengetahuan dengan cara
'learning by doing'!
Rolling system sendiri ditujukan untuk memudahkan kita
'menentukan' posisi yang kita minati dan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki, yang dievaluasi selama masa
program. Setelah masa evaluasi berakhir, Anda sudah
tidak lagi akan 'diputar'. Dan inilah masa buat Anda
untuk mulai membangun karir di perusahaan tersebut.

Jenis Perusahaan yang membutuhkan MT ?

Saat ini, tidak ada jenis perusahaan spesifik yang
membutuhkan MT. Tapi, dari data statistik di Amerika
dikatakan, perusahaan yang bergerak di bidang jasa,
retail dan department store adalah perusahaan yang
banyak membutuhkan tenaga MT. Di Indonesia, bahkan
tren MT juga 'merambah' wilayah kerja di bank-bank
swasta dan pemerintah. Tapi, program yang ditawarkan
sering disebut dengan Businees Development Programme.

Lamaran Kerja Ditolak? Evaluasi & Bangkit Lagi..!

Sedih dan putus asa, itu reaksi wajar seseorang yang ditolak lamaran
kerjanya. Namun, jangan patah arang dulu. Pelajari kegagalan itu demi
keberhasilan di lain kesempatan.

Rudy, nama samaran, tertunduk lesu. Tangannya mencengkeram sepucuk
surat dari sebuah perusahaan swasta terkenal, yang ia terima siang
itu. Isi surat yang diplomatis itu seakan sudah ia hapal di luar
kepala. "Untuk saat ini Anda belum dapat bergabung bersama kami.
Mungkin Anda dapat mencobanya lagi pada kesempatan lain ...."
Insinyur sipil lulusan perguruan tinggi terkemuka itu tak habis
heran, sedemikian sulit ia mencari pekerjaan. Padahal, ia termasuk
berotak encer. Kuliah diselesaikan kurang dari empat setengah tahun.
Indeks Prestasi Kumulatif-nya (IPK) 3,1 dalam skala empat. Nyatanya,
hampir setahun terakhir bermacam perusahaan selalu menolak
lamarannya. Awalnya, ia selalu gagal dalam tes psikologi. Setelah
mengikuti bimbingan dari berbagai biro psikologi, ia justru
tersandung pada tes-tes jenis lainnya. Kini, ia bimbang dan mudah
goyah. Celakanya, tidak ada yang mampu menjelaskan kekurangan
dirinya. Jadi, apa sebenarnya yang terjadi pada Rudy?

Tidak percaya diri

Di zaman persaingan ketat seperti ini, Rudy tidak seorang diri.
Zainoel B. Biran, psikolog pada Lembaga Psikologi Terapan,
Universitas Indonesia (LPT-UI), mencoba meluruskan arti tes kerja.
Tujuan beraneka macam tes bukanlah mencari pelamar paling pintar,
melainkan yang paling sesuai dengan kemauan perusahaan, dikaitkan
dengan budaya perusahaan (corporate culture).

Pelamar yang dipilih adalah yang memiliki kepribadian yang cocok
dengan pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja. Tenaga akuntansi
misalnya, harus betah berkutat dengan angka-angka di belakang meja.
Sedangkan seorang pemasar harus cekatan dan mampu berkomunikasi
dengan baik.

"Kalau tidak cocok, bisa dibayangkan tersiksanya bekerja dalam
kondisi yang tidak disenangi selama bertahun-tahun," kata Zainoel.

Melalui tes psikologi dapat dilihat kepribadian seseorang. Karenanya,
peserta harus mengerjakan sesuai dengan kemampuan dan pemikiran diri-
sendiri. Bila menyontek, malah merugikan.

Celakanya, lanjut Zainoel, seseorang yang tak percaya diri mudah
terpengaruh bermacam informasi tentang cara mengerjakan soal
psikotes. Hal ini sering terjadi pada pelamar yang lulusan baru
(fresh graduate). Akibatnya, hasil tes tidak mencerminkan kepribadian
pelamar, dan bisa berakibat kegagalan.

Pelamar kerja, menurut Zainoel, dapat meminta bimbingan biro-biro
psikologi untuk memahami soal. Namun, sifat bimbingan itu hanya
latihan agar terbiasa saat tes sesungguhnya. "Saat mengerjakan tes
sebenarnya, tak banyak yang bisa diingat dari latihan," ungkapnya.

Seseorang bisa berlatih diwawancarai, jika sering merasa grogi.
Terutama cara menjawab pertanyaan agar tidak terlalu pendek atau
terlalu panjang. Ingat, wawancara adalah saat pelamar "menjual" diri.

"Cepat kenali sifat pewawancara. Jika pewawancara suka to the point,
tentunya pelamar tak perlu bertele-tele," pesan psikolog yang sering
menangani masalah karier ini.

Ada baiknya peserta tes mengetahui perusahaan yang memanggilnya.
Informasi itu bisa didapat dari pelbagai media atau jika memungkinkan
berkenalan dengan yang lebih dulu bekerja.

Berdasarkan pengalaman Linawaty, Head Manager Recruitment & Career
Management pada PT Astra International Tbk. (ARC), pelamar lulusan
sekolah luar negeri biasanya sangat menguasai latar belakang
perusahaan yang memanggilnya. "Mereka mencari data dari internet,"
kata Linawaty. "Hal itu menambah kepercayaan diri dan wawasan saat
menghadapi wawancara."

Soal penampilan pun jangan diabaikan. Ada jenis pekerjaan yang
mensyaratkan cara bersikap dan berpakaian. "Kesannya memang
diskriminatif, tetapi bukankah pada kesempatan pertama seseorang
dinilai dari penampilannya?" kata Zainoel.

Perlu diketahui, ada posisi pekerjaan tertentu yang hanya menerima
pelamar yang sudah dikenal oleh lingkungan "orang dalam". Istilahnya,
koneksi. Biasanya, itu terjadi pada posisi yang berhubungan dengan
kepercayaan tinggi, seperti di bank. Tujuannya, agar bila terjadi
sesuatu, kenalan atau pemberi referensi dapat dimintai keterangan.

Berhak bertanya

Lalu, bagaimana kalau gagal dalam tes-tes itu?
Gagal dalam persaingan, menurut Zainoel, hal yang biasa. Yang
penting, seseorang mau melakukan evaluasi terhadap dirinya setiap
kali mengalami kegagalan. Pengenalan terhadap kekurangan diri-
sendiri, sangat perlu untuk menghindari kegagalan ulang.

"Sekiranya gagal pada saat tes wawancara, pelamar bisa dan berhak
bertanya kepada pewawancara, di mana letak ketidaksesuaiannya," jelas
pengajar di Universitas Indonesia ini.

Namun, bila menyangkut psikotes, tentu akan sulit mencari
penjelasannya. Sebab, hasil tes tidak dapat diputuskan saat itu juga.
Atau keterbatasan waktu pemberi tes untuk memberi evaluasi. Pada saat
seleksi calon karyawan, biasanya mereka disibukkan pemeriksaan
jawaban dan persiapan tes-tes berikutnya.

Ingat, "Seorang sarjana, tentulah pintar. Cuma ada beberapa hal yang
mesti dipersiapkan secara lebih baik. Jangan hanya karena gagal di
satu tempat, seakan sudah tidak ada harapan di tempat lain," pesan
Linawaty.

Seperti kata orang bijak, kegagalan merupakan ongkos yang harus
dibayar untuk mencapai keberhasilan

Artikel ini diambil dari majalah INTISARI Edisi
September 2003 Hal. 174, penulis T.Tjahjo Widyasmoro & Dhanarto)

Friday, September 19, 2008

Elastisitas permintaan dan penawaran (Ekonomi mikro)

Mekanisme Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

<> Permintaan

Saudara mahasiswa, kurva permintaan menggambarkan hubungan terbalik antara harga dengan kuntitas barang yang diminta. Hubungan terbalik antar harga barang dengan jumlah yang diminta disebut Hukum Permintaan. Semakin tinggi harga barang maka semakin sedikit kuantitas barang yang dibeli dan sebaliknya bila bila harga barang tersebut semakin rendah. Skedul permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan kuantitas yang diminta oleh semua konsumen individual pada berbagai tingkat harga.

Banyak faktor yang menentukan permintaan suatu barang, salah satunya adalah harga barang itu sendiri. Selain itu terdapat faktor selera akan barang tersebut, banyaknya konsumen individual di pasar, pendapatan, harga barang-barang lain baik yang merupakan barang pengganti maupun barang pelengkap, dan ekspektasi konsumen akan harga-harga dan pendapatan di masa depan.
Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut:
D= f(S, Ps, P1, Y, B, K)
Permintaan akan suatu barang merupakan fungsi dari selera (S), harga barang itu sendiri (Ps), harga barang-barang lain baik pelengkap maupun pengganti (P1), pendapatan konsumen (Y), banyaknya konsumen di pasar (B), ekspektasi konsumen akan harga-harga barang dan pendapatan di masa depan (K).

<> Penawaran
Penawaran merupakan kurva yang menunjukkan berbagai kuantitas yang produsen ingin dan mampu memproduksi dan menawarkan di pasar pada setiap tingkat harga selama suatu periode. Hubungan positif antara harga barang dengan jumlah yang ditawarkan disebut dengan hukum penawaran. Bila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik dan bila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan turun. Kurva penawaran pasar adalah penjumlahan secara horizontal kurva-kurva penawaran produsen individual.

Kurva penawaran barang menunjukkan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan dengan harganya yang dibuat berdasarkan angggapan bahwa faktor-faktor lain diluar harga dianggap tetap. Jika salah satu atau bebrapa faktor bukan harga yang mempengaruhi penawaran berubah maka kurva penawaran akan bergeser. Selain harga sendiri yang mempengaruhi penawaran, faktor-faktor lainnya adalah teknik produksi yang digunakan, harga input, harga barang-barang lain, ekspektasi harga di masa depan, banyaknya pembeli di pasar, dan pajak atau subsidi.

<> Penentuan Harga dan Kuantitas Keseimbangan

Mekanisme pasar menunjukkan bahwa harga serta kuantitas keseimbangan yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar.

Efek perubahan permintaan terhadap harga dan kuantitas keseimbangan sebagai berikut:
Bila permintaan naik, sementara penawaran konstan maka harga dan kuantitas keseimbangan akan naik. Sebaliknya bila permintaan turun maka harga dan kuantiats keseimbangan pasar keduanya akan turun.
Kenaikan penawaran sementara permintaan tetap menyebabkan harga keseimbangan turun dan kuantitas keseimbangan naik. Sedangkan penurunan penawaran dan permintaan tetap menyebabkan kenaikan harga keseimbangan dan penuranan kuantitas keseimbangan.
Seringkali perubahan kekuatan pasar, yaitu permintaan dan penawaran pasar terjadi bersama-sama. Bila terjadi kenaikan pada kurva permintaan dan kurva penawaran maka akibatnya kuantitas keseimbangan akan naik. Sedangkan harga keseimbangan bisa mengalami kenaikan atau penurunan. Bila kenaikan permintaan lebih dominan maka harga akan naik. Bila kenaikan penawaran lebih dominan maka harga keseimbangan akan turun. Sewaktu terjadi penurunan kurva permintaan dan penawaran, maka kuantitas keseimbangan akan berkurang sedangkan efeknya terhadap harga keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan penurunannya. Bila penurunan permintaan lebih dominan daripada penurunan penawaran maka harga keseimbangna akan mengalami penurunan, sedangkan bila penurunan penawaran lebih dominan daripada permintaan maka harga keseimbangan akan mengalami kenaikan.
Pada kasus penurunan kurva permintaan disertai dengan kenaikan penawaran, harga keseimbangan akan mengalami penurunan sedangkan efeknya terhadap kuantitas keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan, apakah kenaikan penawaran atau penurunan permintaan. Bila kenaikan penawaran lebih dominan daripada penurunan permintaan maka kuantitas keseimbangan akan naik. Sebaliknya bila penurunan permintaan lebih dominan kuantitas keseimbangan akan turun.
Model analisis permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk menganalisis efek kebijakan harga oleh pemerintah atas suatu atau beberapa harga. Misalnya pemerintah melakukan kebijakan pengendalian harga berupa harga minimum untuk mencapai tujan tertentu. Untuk menjamin pasokan produk pertanian, pemerintah mungkin menetapkan harga lebih tinggi daripada harga keseimbangan yang ditentukan oleh pasar sehingga terjadi kelebihan produksi. Pemerintah harus membeli dan menyimpan kelebihan produksi pertanian tersebut, dengan kata lain pemerintah memberikan subsidi kepada para petani sebesar selisih antara harga dukungan dengan harga keseimbangan.

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Monday, September 15, 2008

Tiga Panduan Jalani Hidup

[Jawa Pos, Selasa, 16 September 2008 ]

Untung Sudarsono adalah sosok yang tidak ngoyo, tidak mudah marah, dan humoris. Teman-teman kerjanya yang berusia lebih muda tidak sungkan saat bergaul dan bersenda gurau dengannya. Untung tidak membeda-bedakan. Menurut dia, semua adalah temannya. Dia terkesan sangat menikmati setiap kejadian dalam hidupnya. "Pokoknya dijalani saja apa yang sudah diberikan Allah," tuturnya.

Tiga hal menjadi panduan dalam menjalani hidup. Yaitu, iman, takwa, dan berusaha. Iman bisa menuntun seseorang agar berada di jalan yang lurus. Tidak dimungkiri, dalam perjalanan hidup, banyak sekali godaan duniawi. "Kalau kita punya iman, pasti akan terhindar," jelasnya.

Ketakwaan tidak hanya diartikan pada hubungan dengan-Nya. Tapi, juga takwa kepada orang tua, keluarga, dan pimpinan. "Tidak lupa, sebagai manusia, kita harus selalu berusaha. Ciri orang hidup itu ya berusaha," tegasnya.

Begitu banyak pengalaman hidup yang sudah dilalui Untung. Itu membuatnya menjadi orang yang selalu bersyukur dan ikhlas. Misalnya, dia harus kehilangan putra pertamanya, Agus Risandi, delapan tahun lalu. "Anak saya meninggal karena sakit demam berdarah dan muntaber," tuturnya.

Agus meninggal saat berusia 17 tahun. Untung tidak menyangka bahwa sakit Agus ternyata sudah parah. Bahkan kala Agus meninggal, dia masih bertugas.

"Saya down sekali, dia kan anak pertama," ucapnya.

Tapi, perasaan itu tidak dirasakannya berlarut-larut hingga mengganggu pekerjaannya. Dia menyadari bahwa itu adalah takdir. "Berarti memang perjalanan hidup anak saya hanya sampai di situ," lanjutnya. (jan/ayi)

Kerja Ikhlas Hilangkan Lelah

[ Jawa Pos, Selasa, 16 September 2008 ]

"Kerja itu harus ikhlas supaya rasa capek yang dirasa hilang." Begitu kata Briptu Untung Sudarsono mengenai profesi yang dilakoninya sebagai polisi. Dengan perasaan ikhlas, tugas berat sekalipun tidak akan menjadi beban. "Kalau kerja ngeresulo (mengeluh, Red) terus, malah gampang stres. Akibatnya, penyakit gampang masuk," tutur dia.

Pemahaman itu yang membuat Untung sangat menikmati pekerjaan. Dia lebih suka bekerja di lapangan ketimbang kantoran. Di lapangan, dia merasa dapat berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, dia bisa menunjukkan pengabdian secara langsung. "Saya juga nggak punya keahlian khusus. Ngetik pakai komputer saja nggak bisa. Jadi, nggak pas di kantoran," imbuhnya.

Meski usia tak lagi muda, Untung tak mau kalah dengan generasi di bawahnya. Malah, dia kerap menjadi contoh bagi rekan-rekannya. Sebab, dia selalu datang tepat waktu saat bertugas.

Demi menjadi polisi, Untung mengambil risiko tidak menyelesaikan SMA. Pada 1970, saat masih duduk di kelas 2 SMA, Untung memutuskan untuk menjadi polisi. Dia mendaftarkan diri di dua tempat. Yaitu, Sekolah Bhayangkara (Sebara) IX di Mojokerto dan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) di Batujajar, Bandung. "Dulu syarat untuk mendaftar hanya butuh ijazah SMP dan surat izin orang tua," jelasnya.

Sebenarnya, dia diterima di dua tempat. Tapi, karena yang lebih dulu mengumumkan Sebara, sekolah itulah yang dia ambil. "Dulu saya berpikir, daripada lulus SMA tidak kerja, mending saya ambil kesempatan menjadi polisi meski harus mengorbankan sekolah," ujar putra seorang petani itu.

Untung lalu menjalani pendidikan di Mojokerto selama enam bulan. Pada 1 Januari 1971, dia diangkat sebagai anggota Kepolisian Negara dan ditugaskan di Madiun hingga 1975. Setelah itu, dia dipindahkan ke Polda Jatim hingga 1985. Pada 1976, Untung ditugaskan ke Timor Timur selama 18 bulan. "Saya jadi sukarelawan untuk menjaga keamanan Timor Timur saat itu," jelasnya.

Pada 1977, Untung balik ke Surabaya dan bertugas di Kota Pahlawan hingga sekarang. Menurut cerita, pada 1999 dia pernah mengajukan pensiun. Dia sudah memiliki ancang-ancang untuk mengisi masa tua. Ternyata, terbit peraturan baru mengenai usia saat pensiun. "Dari 48 jadi 58," katanya.

Karena pangkat barunya sudah telanjur dipakai, akhirnya Untung kembali melanjutkan tugas. ''Malah jadi tambah semangat,'' ucapnya.

Mengingat usianya sekarang, berarti satu tahun lagi dia pensiun. Namun, kali ini dia justru belum memiliki rencana untuk mengisi masa tua. "Nanti saya pikirkan sambil jalan. Yang pasti, satu atau dua bulan pertama setelah pensiun, saya akan orientasi," terang Untung.

Sebenarnya, ada niat untuk membuka usaha sampingan, seperti berdagang. Tetapi, dia kemudian berkata bahwa dirinya merasa tidak punya bakat dagang. "Makanya, lihat-lihat kondisi dulu. Tetapi, untuk satu-dua bulan pertama, saya ingin menikmati masa pensiun," tuturnya. (jan/ayi)

Hanya Menyerah pada Angin Malam


[ Jawa Pos, Selasa, 16 September 2008 ]
Kuning Telur Ayam, Resep Sehat Briptu Untung Sudarsono

Tidak mudah menjaga badan agar tetap sehat dan bugar. Sebagian orang mungkin merasa repot. Harus teratur olahraga, menjaga pola makan, dan pola hidup sehat. Padahal, rutinitas sehari-hari sudah cukup menyita waktu. Akibatnya, kesehatan terabaikan dan timbul berbagai macam penyakit.

Namun, hal itu tidak berlaku pada Briptu Untung Sudarsono, 57. Di umur yang sudah lebih dari setengah abad, penyakit nyaris tak pernah mau bertamu kepadanya. Padahal, sejak diangkat menjadi anggota kepolisian pada 1971, pria yang akrab disapa Untung itu selalu bertugas di lapangan. Dia biasa bergelut dengan panas, debu, sinar matahari, dan angin malam.

Kondisi fisik Untung selalu prima. Dengan berat badan 70 kg dan tinggi 168 cm, Untung terlihat tegap dan gagah. "Alhamdulillah, saya tidak pernah mengalami sakit yang aneh-aneh," katanya.

Selama 37 tahun bertugas di lapangan, dia hanya pernah sakit flu dan masuk angin. Virus flu yang menyerangnya pun biasanya didapat karena tertular teman atau keluarga. Untuk menyembuhkan, dia tidak pergi ke dokter. "Beli obat flu di warung saja sudah cukup. Setelah minum, nanti sembuh," lanjut pria kelahiran Bangil itu.

Masuk angin biasanya dialami karena kondisi fisiknya terlalu lelah. Maklum, setiap hari Untung harus bertugas di pos-pos lalu lintas di Surabaya. "Tiap kali jaga kan tempatnya beda-beda," tuturnya.

Jika giliran jaga pagi, dia berangkat dari rumahnya di Krian pukul 04.30. Waktu jaga pagi dimulai pukul 05.30 hingga pukul 14.00. "Mending berangkat pagi sekalian biar nggak kena macet," tegasnya.

Jaga siang dimulai pukul 14.00 hingga pukul 22.00. Tapi kalau Sabtu, tugas malam baru berakhir pukul 23.00. Hal itu berlangsung tiap hari. Tidak ada satu hari khusus yang digunakan untuk libur. "Liburnya ya kalau sedang tidak bertugas itu. Satu hari libur 16 jam," tuturnya.

Salah satu penyebab masuk angin yang dialaminya adalah angin malam. Apalagi selama ini, Untung menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi. Jika sudah demikian, saat tiba di rumah, dia meminta agar istrinya, Siti Fatiroh, 47, memasak air hangat untuk mandi. "Biasanya, masuk angin itu obatnya kerokan. Tapi, saya justru tidak melakukannya. Takut pori-porinya tambah besar," jelasnya.

Di dalam tas ransel yang menjadi tas kerjanya, selalu tersedia sebotol kecil minyak angin. "Kalau sedang bertugas kena masuk angin, ya ini (minyak angin) obatnya," katanya. "Caranya cukup dengan mencium bau, lalu sedikit dioleskan di bawah hidung dan leher," tambah ayah empat anak itu.

Sehari-hari Untung hanya tidur paling lama dua jam. Profesinya sebagai polisi membuat dia harus pintar memanfaatkan waktu. Jika kelelahan menghampiri saat bertugas, dia bisa memejamkan mata sambil duduk. "Tidur 15 menit sudah bikin saya segar kembali," tuturnya.

Kesehatan yang dimilikinya, menurut Untung, disebabkan sejak dulu dirinya suka berolahraga. Saat masih bersekolah di Bangil, Untung biasa mengayuh sepeda. Dia juga menguasai banyak olahraga. Mulai sepak bola, voli, bulu tangkis, taekwondo, renang, hingga fitness. "Dulu, saat masih di Bangil, saya paling suka berenang di sungai," katanya.

Tapi sudah delapan tahun terakhir, karena faktor usia, dia tidak lagi melakukan bermacam-macam olahraga. "Sekarang paling hanya lari pagi dan aerobik tiap Sabtu di lapangan Polri," lanjutnya.

Jika orang-orang seusianya mulai waswas dengan kolesterol, asam urat, darah tinggi, dan diabetes, tidak demikian Untung. "Saat medical checkup, semuanya normal dan sehat," tuturnya.

Apa rahasianya? "Mungkin karena saya tidak pernah makan yang aneh-aneh. Saya biasa makan tahu, tempe, dan sayur kulupan. Itu favorit saya," ungkap pria yang selalu membiasakan diri minum air putih sebanyak-banyaknya untuk menjaga kesehatan ginjal.

Selain itu, sejak menikah pada 1978, Untung terbiasa mengonsumsi kuning telur ayam kampung mentah. Seminggu sekali dia melakukannya. Biasanya, dia menambahkan parutan kunir dan jahe yang sudah diperas dengan air hangat. Kunir dipercaya olehnya bisa membantu menjaga kesehatan organ dalam, sedangkan jahe memberi rasa hangat. "Tiga butir kuning telur ayam kampung sekali minum," jelasnya. "Saya tidak kasih gula. Sebab, perut saya murus kalau dimasuki sesuatu yang manis," imbuhnya.

Ramuan itu, kata Untung, manjur sekali untuk menjaga stamina. ''Berguna juga untuk keharmonisan keluarga,'' tuturnya lalu tersenyum. (jan/ayi)

Tuesday, September 2, 2008

Mensurabayakan Surabaya


Saturday, 24 November 2007
Bangbang Wetan | Emha Ainun Nadjib

Calon kelas menengah Indonesia, anak-anak muda intelektual dari berbagai kampus Surabaya, angkatan muda bernacam segmen 'swasta' yang dimotori oleh Jam'iyah Maiyah, juga sejumlah stake-holders, aktivis birokrasi dan aktivisme sosial, sedang melakukan pendadaran diri melalui wadah Bangbang Wetan, untuk pada saatnya benar-benar siap menjadi "kelas perubah sejarah" Indonesia.

Tahap-tahap sangat penting sedang mereka tempuh.
Pertama memastikan mengukuhkan kepribadian dan
kediriannya sebagai manusia, sebagai pengolah metoda
Agama dan ilmu-ilmu mutakhir, sebagai rakyat
Indonesia. Rakyat berasal dari kata ro'iyah =
kepemimpinan. Rakyat bukan kawula atau abdi. Rakyat
adalah pemegang rohani kepemimpinan yang dipatuhi oleh
Pemerintah dalam konteks dan skala Negara.
Pemerintah adalah abdi atau kawula, yang dilantik
oleh otoritas kepemimpinan rakyat, dikasih tempat
bekerja memenuhi amanat rakyat, diberi upah, fasilitas
dan berbagai akses untuk mempermudah pekerjaan
kerakyatan.

Kalau pinjam filosofi "Gundhul Pacul":
pemerintah meletakkan "bakul" kesejahteraan rakyat di
atas kepalanya. Derajat Pemerintah ada di bawah maqam
ro'iyah. Tugas mereka mengolah modal kekayaan Negara
untuk diantarkan kepada rakyat berupa kesejahteraan
lahir batin. Demokrasi adalah salah satu jenis
kendaraan untuk mengantarkan kesejahteraan itu.

Pemerintah dilarang "gembelengan": main-main, sok
kuasa, lupa hakikat demokrasi dan ro'iyah, merasa diri
di atas rakyat dan lupa bahwa rakyat bisa hidup tanpa
Pemerintah sementara Pemerintah tak bisa ada tanpa
rakyat.
Kalau Pemerintah "gembelengan" maka "wakul
ngglimpang segane dadi sak-latar". Kekayaan negara
tercecer-cecer mubazir, dikuasai maling dan kaum
serakah yang derajatnya sama dengan ayam yang
nothol-nothol nasi berceceran.

Jangan lupa juga, seorang pejabat, dari Presiden
sampai Gubernur Bupati Walikota, yang gembelengan:
dalam teori ekogenetik -- akan menyusahkan anak
cucunya, yang menanggung "walat" adalah seluruh bagian
dari ekosistem dan kekeluargaannya.

Lihatlah apa yang kurang pada putra putri Pak Harto: harta benda,
kekayaan apa saja, kecantikan kebagusan -- tapi apa
yang mereka alami dari hari ke hari.
Orang biasa menyebut hal semacam itu dengan kata
'kuwalat', atau & 'hukum karma'.
Secara ilmiah itu bisa dianalisis, meskipun tidak
tepat betul, sebagai fenomena ekogenetik, dengan
variable sebut saja eko-sistemik pada suatu
skala, atau eko-sosiologis. Rute waktunya bisa
harian, mingguan, bulanan, tahunan, dasawarsa, abad,
millennium dst. Kuwalat itu pasti
terjadi, kalau dalam idiomatik Islam: karena ada
sunnatullah yang namanya tawazzun: penyeimbangan yang
konsisten dan terus-menerus.

Kenapa Surabaya yang budayanya egaliter, cukup jauh
dari feodalisme Jawa, demokratis, bahkan punya
gen sebagai pelahir manusia-manusia Kota
Pahlawan: sekarang misalnya -- Persebaya-nya
terpuruk dan cara penanganan pasca dibakarnya Pasar
Turi justru mencerminkan karakter yang sama sekali
bertentangan dengan semangat demokrasi, watak
egaliter, budaya breh, opo anane dan
sangat memalukan jika dilihat dari identitasnya
sebagai Kota Pahlawan?

Kata wong cilik: hidup ibarat roda, kadang di atas,
kadang di bawah. Itu bukan sekedar suratan nasib di
mana manusia hanya menjadi obyek.
Seringkali justru
terjadi manusia menginisiatifi penindasan, penzaliman
atau pemiskinan. Orang yang secara obyektif menurut
pandangan nasib bias berada di atas, malah terpuruk di
bawah karena kekuasaan politik dan birokrasi atau
berbagai jenis kekuasaan lain dari manusia atas
manusia.

Suatu kelompok masyarakat merasa sedang unggul,
sedang memegang jabatan dan kekuasaan, kemudian mereka
sangat mantap dan meyakini keunggulannya atas kelompok
lain dalam sebuah masyarakat dan Negara.

Nanti pasti
tiba saatnya tawazzun Allah akan tiba
dan para penguasa zalim akan mengalami, dengan semua
kerabatnya yang makan butir nasi dan tetes air dari
hasil penindasan: akan merasakan semacam
balasan yang mungkin lebih parah tingkat
kesengsaraannya dibanding yang dulu mereka tindas.
Generasi Emas kesebelasan Inggris,
demikian Adam Crozier pimpinan FA menjuluki
kesebelasan serba bintang dari negeri asal sepakbola.

Kalah 3-2 dari Kroasia meruntuhkan seluruh harga diri
rakyat Ratu Elisabeth. Air mata menghujani dan
membanjiri negeri yang sudah dikepung lautan itu. Lord
Mawhinney, Ketua Liga Sepakbola Inggris dengan sangat
pilu mengakui bahwa yang emas itu ternyata loyang.
Para ahli wirid meminjam kata-kata Allah 'min
haitsu la yahtasib' mereka akan menjumpai
kenyataan jauh di luar yang mereka perhitungkan.
Berbagai rekayasa tidak jujur, hati yang tidak adil
dan pikiran yang tidak obyektif yang menimpa rakyat
Indonesia di tengah himpitan dan timbunan
masalah-masalah: lambat atau cepat akan mengalami
produk dari 'min haitsu la yahtasib'.

Allah lebih lanjut meladeni tantangan: 'Innahum
yakiduna kaida wa akidu kaida'. Mereka
melakukan tipu daya, dari lokal sampai internasional,
dan mereka akan 'kejagul' karena Allah
adalah Maha Penipu Daya. Tinggal rakyat yang ditipu
daya itu mempercepat dengan tangis
mereka kepada Allah atau membiarkan irama Allah
berlangsung apa adanya.

Maka kaum muda Bangbang Wetan di Balai Pemuda
Surabaya, yang bulan ini berlangsung lusa 27 November
2007: menghimpun hati yang adil, pikiran yang
obyektif, mental yang tenteram, pendataan yang
lengkap, analisis setepat mungkin, menabung
infrastruktur mental kelas menengah perubah nasib
bangsa karena Indonesia hari ini sungguh tak
punya Kelas Menengah Pemikir yang sungguh-sungguh
mateg aji merancang perubahan: yang di atas hidup
sangat enak dan pasti tidak mau berubah, yang di bawah
kelelahan mikir sebutir nasi sehingga tidak mungkin
dituntut memikirkan perubahan.

Padahal tidak ada toleransi lagi bahwa Indonesia wajib berubah
'sak oyot-oyote'. Makanya sekarang belajar rendah hatilah kita semua:
kita sisihkan dulu kata-kata gagah untuk menyebut diri
sendiri: emas, mutiara, super, mega, raja, ratu,
pejuang 'Surabayakanlah Surabaya!' *

Demi Ramadan, Rela Miliaran Rupiah Melayang

Wednesday, 03 September 2008
Surabaya-Menjadi sosok yang ikhlas lahir batin dan menanggalkan kepentingan duniawi tidaklah semudah diucap. Ketika miliaran rupiah di depan mata, butuh kekuatan berlipat untuk menolaknya.
Lilieg Noer, sebuah nama yang mencorong di jagat pengrajin Jawa Timur. Wanita berjilbab ini tak hanya dikenal sebagai perajin lampu etnik, tapi juga ketua Asosiasi Perajin Jatim (APJ). Berbagai gelaran atau pameran dibuatnya untuk mempromosikan produk bikinan pengrajin Jatim.

Seperti Ramadan sebelumnya, kesibukan Lilieg di bulan puasa ini tak menyurut. Kesibukan tersebut, menurut Lilieg, tak jarang berwujud godaan duniawi yang 'sengaja' diberikanNya saat Ramadan. Silih berganti datangnya. Baik itu godaan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar, ataupun godaan setan untuk melakukan perbuatan dosa. Lilieg mencoba menepisnya.

“Jika batin tidak siap, bisa dipastikan akan selalu terbawa dan terlena untuk memburu kepentingan duniawi. Makanya dalam menjalankan ibadah puasa dan sunah rasul, saya harus selalu ikhlas lahir dan batin,” kata Lilieg mengungkap isi hatinya.

Diungkapkan Lilieg, godaan yang datang dan dialaminya di bulan suci Ramadan tahun ini, yakni tawaran pameran kerajinan di Tiongkok. Iming-imingnya tak cukup order kerajinan yang membanjir, naluri bisnisnya juga mengendus omzet miliaran rupiah. Ini karena pameran akan dikunjungi para pembeli dari seluruh dunia. Mereka pembeli dari Eropa, Afrika, serta Timur Tengah.

Namun Lilieg memutuskan menolak tawaran itu. “Dengan hati ikhlas lahir batin, saya menolak tawaran tersebut. Menjalankan ibadah dengan khusuk dan mencari pahala sebanyak mungkin lebih utama bagi saya sebagai muslimah,” kata wanita berparas ayu ini memberi alasan.

Tidak sayang kehilangan kesempatan emas? Lanjutnya, “Allah itu Maha Kuasa dan Maha Adil. Dengan banyak berkorban di bulan suci Ramadan, saya yakin akan mendapat ganti yang lebih besar. Ibadah lebih penting dibanding terus mengejar keuntungan duniawi yang sifatnya tidak kekal itu.”

Bagi Lilieg, bulan puasa sewajarnya menjadi ajang perlombaan beribadah. Pahala harus dicari dengan memberi kesenangan serta kegembiraan bagi sesama. Caranya, Lilieg Noer memendekkan jam kerja para karyawan.

Lilieg juga memperpanjang jam istirahat bagi karyawan dari setengah jam menjadi satu jam. Ini sebuah langkah unik. Sementara pengusaha lain, tanpa peduli bulan puasa tetap menggenjot produksi dengan menguras tenaga karyawannya, Lilieg justru memberi kelonggaran.

“Saya sadari karyawan juga butuh waktu lebih panjang untuk mengkhusukkan ibadahnya. Jadi, apa salahnya saya beri waktu mereka lebih banyak untuk beribadah,” ungkap Lilieg Noer yang telah ditinggal pergi suaminya 10 tahun lalu itu.

Sebagai single parents, Lilieg Noer juga selalu memberi pandangan keislaman kepada kedua putranya. Dan bulan suci Ramadan merupakan momen penting Lilieg mengajak dan membimbing mereka lebih khusuk dan ikhlas menjalankan ibadah. Selain itu, lanjut Lilieg, cobaan dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda seperti anaknya sangat besar.

“Mereka harus diberi pandangan bagaimana melihat kehidupan ini sesuai dengan norma agama, untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,” pungkas Lilieg.

Achmad Amru Muiz

Data Inflasi Tahan Kejatuhan IHSG

01/09/2008 16:31

Asteria


(inilah.com/Bayu Suta)
INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini tidak mampu berkelit dari hantaman berbagai sentimen negatif. Namun, keluarnya data inflasi Agustus yang lebih rendah dari Juli mampu menahan kejatuhan indeks lebih dalam.

IHSG pada penutupan perdagangan Senin (1/9) turun tipis 1,323 poin (0,06%) menjadi 2.164,620. Indeks LQ-45 turun 0,299 poin (0,07%) menjadi 449,362 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,186 poin (0,61%) menjadi 353,909.

Analis BNI Norico Gaman mengatakan, IHSG pada awal perdagangan terpantau bergerak flat cederung melemah tipis 0,03% pada level 2.165. Merosotnya indeks saham berlanjut hingga pada sesi siang berada di level 2.141.

Namun, pelemahan ini akhirnya reda setelah keluarnya data inflasi Agustus. “Setelah pengumuman data inflasi siang tadi, indeks saham berangsur-angsur membaik,” papar Norico.

Inflasi Agustus 2008 tercatat 0,51%, lebih rendah dibandingkan inflasi Juli sebesar 1,37%. Sedangkan laju inflasi tahun kalender tercatat 9,4% dan inflasi year on year (YoY) sebesar 11,85%. Level tersebut di luar dugaan banyak pihak yang memperkirakan tingkat inflasi Agustus mengalami kenaikan hingga menembus level 12%.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks barang dan jasa di semua kelompok, seperti sektor makanan yang paling tinggi sekitar 0,9%, makanan jadi, minuman, tembakau 0,56%, dan sektor perumahan, air, listrik, dan gas bahan bakar sekitar 0,53%.

Harga yang mengalami penurunan adalah kelompok sandang 0,53%, sektor sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,01% karena tidak ada lagi kenaikan tarif angkutan.

Norico mengatakan, meskipun angka inflasi terlihat lebih rendah dari Juli, ada faktor yang belum dihitung dalam komponen inflasi, yaitu kenaikan harga gas elpiji. Bila diakumulasi hingga akhir September, Norico mengkhawatirkan terjadinya lonjakan inflasi.

Pasalnya selain kenaikan harga elpiji, kenaikan harga barang menjelang lebaran juga akan membebani inflasi. “Saya lihat inflasi September berpotensi lebih besar dari Agustus atau jika dibandingkan dari Juli, bisa sama atau bahkan lebih tinggi,” papar Norico.

Saham sektor perkebunan naik pesat akibat ekspektasi melonjaknya harga miyak kelapa sawit (CPO) menyusul masuknya bulan Ramadhan dan Lebaran yang akan meningkatkan permintaan produk CPO dan turunannya. Hal ini mendongkrak saham berbasis CPO seperti AALI, LSIP dan UNSP.

Lebih lanjut ia mengatakan, naiknya harga minyak mentah dunia tidak diiikuti saham sektor pertambangan seperti yang biasa terjadi. Menurut Norico, pelaku pasar dalam negeri bertindak anomali. Kenaikan harga minyak dilihat investor belum cukup meyakinkan, padahal sebenarnya bisa terus merambat naik hingga akhir tahun. Alhasil, saham-saham tambang seperti BYAN, BUMI dan MEDC anjlok.

Selain itu, naiknya harga minyak juga tidak berkorelasi signifikan dengan harga komoditas lain, seperti batubara dan sektor logam yang justru menunjukkan pelemahan. Hal ini kemudian mendapat respon negatif dari pasar modal. Pasalnya, jatuhnya harga komoditas, termasuk logam akan berpengaruh pada potensi ekspor Indonesia dan pelambatan ekonomi semester dua.

Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi 44.027 kali, dengan volume 1,617 miliar unit saham, senilai Rp 2,407 triliun. Sebanyak 72 saham naik, 102 saham turun dan 64 saham stagnan.

Saham-saham yang turun harganya antara lain, PT Bayan Resources (BYAN) turun Rp 350 ke posisi Rp 5.450, PT Bumi Resources (BUMI) turun Rp 200 menjadi Rp 5.300, PT Telkom (TLKM) turun Rp 150 menjadi Rp 7.850, dan PT Timah (TINS) turun Rp 75 menjadi Rp 2.500.

Sementara saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) turun Rp 50 menjadi 2.200, PT Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 25 menjadi Rp 2.800, dan PT Medco (MEDC) turun 5 menjadi Rp 4875,

Sedangkan saham-saham yang naik harganya antara lain, PT United Tractors (UNTR) naik Rp 400 ke posisi Rp 10.750, PT Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 250 ke posisi Rp 18.200, PT Astra International (ASII) naik Rp 200 ke posisi Rp 21.000, serta saham PT Indosat Tbk (ISAT) naik Rp 200 ke posisi Rp 6.350.

Demikian pula saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik 100 menjadi Rp 14.600, PT London Sumatra (LSIP) naik 100 menjadi Rp 5.850, PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) naik Rp 80 menjadi Rp 1.140, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp 100 menjadi Rp 5.950 dan PT Bank Central Asia (BBCA) naik Rp 75 menjadi Rp 3.250.

Bursa regional sore ini juga terpantau anjlok. Indeks Shanghai China turun 72,23 poin (3,01%) pada level 2325.14. Demikian pula indeks Hangseng Hong Kong turun 1,5% pada level 20.939,04.

Sementara indeks kospi Korea turun 4,06% pada level 1.414,43, level terendah sejak Maret 2007. Indeks Nikkei Jepang turun 238,69 poin (1,8%) pada level 12.834,18 sedangkan Topix ditutup turun 24,07 poin atau 1,9% pada level 1.230.64. [E1]

BI Rate Bisa Dipatok Stabil

01/09/2008 21:05

INILAH.COM, Jakarta - Pelaku pasar optimistis laju inflasi Agustus yang terkendali memberi peluang bagi Bank Indonesia menahan laju suku bunga acuan (BI Rate).


"Bunga acauan bisa ditahan. Kecuali, jika BI lebih ingin memastikan kecukupan likuiditas di pasar akibat tingginya pertumbuhan kredit dan turunnya rasio dana pihak ketiga di perbankan," kata Kepala Riset Recapital Securities, Poltak Hotradero, Senin (1/9), di Jakarta.


Menurut dia, tingkat inflasi Agustus itu bagus dan terkendali, sehingga dalam rapat dewan gubernur BI mendatang kemungkinan akan ada split decision (keputusan yang tidak mutlak) antara menaikkan atau menahan tingkat suku bunga acuan.


Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Agustus sebesar 0,51%, sementara inflasi Januari-Agustus mencapai 9,40%, dan inflasi year on year 11,85%.


Saat ini, BI rate bertengger di level 9% dan target BI rate pada akhir tahun adalah 9,5%.


Namun, katanya, laju pertumbuhan kredit hingga akhir Agustus hampir 35% dan diikuti oleh penurunan rasio dana pihak ketiga (DPK) bisa saja membuat BI mengambil kebijakan lainnya.


"Pilihannya antara menaikkan BI rate atau menaikkan GWM (Giro Wajib Minimum-red) untuk menarik likuiditas lagi ke perbankan," pungkasnya.[L5]

BI harus Tahan Suku Bunga

02/09/2008 11:26



INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah berharap Bank Indonesia bisa mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level sekarang yakni 9%. Pasalnya, BI masih harus mengawal tren pelunakan laju inflasi ke depan.


"Pelunakan gejolak inflasi masih perlu dipastikan kecenderungannya mendatang sehingga belum perlu disikapi dengan kebijakan suku bunga," tandas Direktur Perencanaan Makro Bappenas, Bambang Prijambodo, Selasa (2/9), di Jakarta.


Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (1/9), mengumumkan inflasi Agustus sebesar 0,51% dengan inflasi year on year sebesar 11,85%. Berdasarkan fakta itu, BI tidak perlu menindaklanjuti dengan merevisi BI Rate yang kini dipanteng di 9%.


Sementara itu, Head Research Recapital Resources Poltak Hotradero, mengatakan BI masih memiliki kesempatan untuk menaikkan BI Rate pada Oktober mendatang. Apalagi, inflasi di bulan September yang diperkirakan bakal melambung tinggi karena pelaksanaan puasa dan menjelang lebaran. "Apalagi BI berencana menambah uang beredar atau M1 pada bulan ini," katanya.


Sedangkan inflasi Oktober diperkirakan bakal rendah mengingat tekanan inflasi pasca lebaran akan relatif lebih jinak mengingat kegiatan ekonomi yang masih minim.


Meski demikian, Tingginya pertumbuhan kredit perbankan hingga hampir 35% pada pertengahan Agustus lalu akan membuat BI berpikir keras tentang kebijakan suku bunga mereka.


"Kalau tidak menaikkan BI rate, ya terpaksa menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM)," jelasnya.[L5]

Pasar Menunggu Nasib BI Rate

Oleh: Asteria dan Ahmad Munjin (02/09/08)


INILAH.COM, Jakarta – Meski data inflasi Agustus lebih rendah dari bulan sebelumnya, ada kemungkinan melonjak lagi memasuki musim lebaran. Pasar pun menanti kebijakan Bank Indonesia (BI) tentang suku bunga BI rate.

Ekonom Senior Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, melihat posisi inflasi saat ini, sebaiknya BI tidak menaikan BI rate. Dengan bertahannya BI rate di level 9% pada bulan ini, tutur Ryan, akan menahan nafsu bank-bank menaikkan suku bunga. Alhasil, hal ini akan menjadi sentimen yang bagus bagi sektor riil di tengah ketatnya likuiditas perbankan. Yang pasti BI akan bekerja kerja keras kendalikan inflasi. “Kendati demikian, BI bakal menangggung biaya moneter yang mahal hingga akhir tahun,” ujar Ryan kepada INILAH.COM, Selasa (2/9).

Lebih lanjut Ryan mengatakan, BI rate mungkin baru akan naik bulan depan, terkait inflasi September yang diperkirakan naik lagi menyusul tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi menyambut puasa dan Lebaran. “Jadi, BI rate mungkin baru akan naik 25 basis poin menjadi 9,25% bulan depan (Oktober 2008),” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan bahwa inflasi Agustus tercatat 0,51%, sehingga inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) mencapai 9,4% dan inflasi year on year 11,85%.

Tingkat inflasi Agustus yang hanya 0,51% ini cukup mengejutkan bagi Ryan. Pasalnya, dampak gonjang-ganjing kelangkaan gas elpiji ternyata tidak signifikan mendorong inflasi. Di balik semua itu, inflasi yang rendah merupakan bukti efektivitas BI dalam mengawal inflasi.

BI, lanjutnya, mengawal inflasi melalui kebijakan moneter yang cenderung ketat dengan cara menaikkan BI rate secara konsisten. “Terbukti, saat ini sebagian besar bank mengalami likuiditas ketat karena sebagian dananya tertanam di instrument Sertifikat Bank Indonesia (SBI),” katanya.

Sementara analis Suryanto Chang memprediksi BI rate akan naik 25 basis poin bulan ini. Menurutnya, meski inflasi Agustus lebih rendah dari sebelumnya, tingkat inflasi masih berada dalam kisaran tinggi. “BI rate akan naik sekitar 25 basis poin,” tandasnya.

Suryanto menjelaskan, BI menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi. Selain itu, juga untuk menarik dana masyarakat karena kredit yang dikucurkan semakin besar. Untuk itu, harus ada penempatan dana lagi ke perbankan. “Deposito berbunga tinggi cukup menolong, karena BI bisa menarik likuiditas berlebih,” paparnya.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Tony John mengungkapkan hal berbeda. Menurutnya, tingkat inflasi Agustus cukup mampu meredam kekhawatiran pasar yang berekspektasi lebih tinggi dibanding Juli.

Di sisi lain, BI masih berpeluang besar menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin mengingat suku bunga hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 9,5%. Namun, pasar tidak terlalu khawatir dengan rencana kenaikan BI rate. “Meskipun BI rate naik, hal ini tidak akan meresahkan investor karena kenaikan suku bunga tidak untuk meng-counter. tingginya inflasi,” jelasnya.

Pengamat ekonomi Farial Anwar mengatakan, meski inflasi bisa menembus lebih dari 12% hingga akhir tahun, tingkat suku bunga Bank Indonesia sebaiknya tidak melebihi level 10%. Karena akan berpengaruh signifikan pada kondisi ekonomi makro. Kenaikan BI rate hingga melebihi 10% akan signifikan bagi perbankan dan kemudian berlanjut ke sektor riil. "Keputusan BI menaikkan BI rate ke 9% kemarin bertujuan untuk memberi peringatan pada pasar bahwa ekonomi sudah mulai tidak stabil," papar Farial.

Farial menjelaskan, tingkat suku bunga BI bisa saja lebih rendah dari tingkat inflasi dalam kondisi tertentu. Ia pun memberi contoh AS, dimana tingkat inflasinya sudah mencapai 5%, tapi suku bunganya masih di level 2%. “Jadi tidak ada masalah suku bunga lebih rendah dari inflasi," jelas Farial.

Sementara pengamat ekonomi Tony A Prasetyantono mengatakan, dari sisi moneter BI akan kembali menaikan suku bunga acuan menjadi 9,75% pada akhir tahun. "BI akan tetap menaikan suku bunganya untuk menekan inflasi. Pada akhir tahun, BI rate tak lebih dari 10%, dan ini berarti sekitar 9,75%," katanya.

Tony pun mengatakan, bahwa inflasi 2008 bisa menembus angka 12% karena empat bulan ke depan, sebanyak dua bulan di antaranya termasuk yang biasanya terjadi inflasi musiman yaitu Lebaran dan tahun baru. Belum lagi dampak kenaikan harga gas yang masih terus berlanjut.

"Untuk menahan laju inflasi di bawah 12% rasanya sulit. Efek multiplier dari kenaikan harga elpiji masih terasa untuk bulan depan. Apalagi September bertepatan dengan bulan puasa, dimana konsumsi akan meningkat," katanya.

Sementara untuk mengerem tingkat inflasi agar tidak berlebihan, menurut dia, pemerintah harus mempersiapkan diri untuk mengamankan pasokan dan memperbaiki distribusi barang terutama pada September dan Desember. "Terutama untuk Ramadhan dan Lebaran ini," timpal Tony. [E1]