Saturday, February 28, 2009

Perlengkapan untuk cyclist dan biker

Jakarta, Sabtu, 28 Februari 2009

Di kota seperti Jakarta ini, dimana jalan raya tidak pernah bebas dari kemacetan, pilihan menggunakan sepeda motor atau sepeda merupakan pilihan yang sangat rasional. Ditambah dengan konsumsi bahan bakar yang sangat minimal ditengah harga BBM yang mahal serta sistem transportasi umum yang mahal dan ruwet, semakin mendorong banyak orang untuk beralih menggunakan sepeda motor atau sepeda.

Berdasarkan informasi anekdotal, diperkirakan kendaraan yang melintasi jalanan di ibukota republik ini sebanyak 6.000 kendaraan per jam pada hari kerja atau 100 kendaraan per menit atau sekitar 2 kendaraan per detik. Sedangkan pada akhir pekan kendaraan yang melintas diperkirakan hanya sebesar 1.500 kendaraan per jam atau 25 kendaraan per menit atau sekitar 1 kendaraan per dua detik. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya kendaraan yang melintasi jalanan di Jakarta. Sementara itu, panjang jalanan di Jakarta hanya mencapai 6.500 km. Belum terhitung jalan yang rusak, serta aneka ragam gangguan di jalan seperti perilaku berkendara yang tidak bertanggung jawab, kecelakaan, parkir sembarangan, penutupan jalan karena ada kegiatan warga, dsb. Jadi wajar sekali dengan kondisi tersebut Jakarta jadi muaacet masa ampun. Sehingga tidak jarang kecepatan kendaraan bisa mencapai 10 km/jam atau bahkan ga bisa jalan sama sekali.

Jumlah kendaraan pribadi yang besar dan kondisi jalanan yang kurang memadai, semakin diperburuk oleh sistem transportasi umum yang buruk. Atribut buruk terhadap sistem transportasi di Jakarta dinilai a.l. berdasarkan kemampuan aparat DLLAJR/Polantas yang kurang mampu menertibkan sopir angkutan umum yang cara berkendaranya ugal-ugalan sehingga sering membawa korban jiwa bagi para penumpangnya serta suka parkir sembarangan, sistem lyn/trayek yang kurang efisien sehingga menyebabkan biaya tinggi bagi komuter, keamanan yang tidak terjamin, kenyamanan yang masih payah misalnya kelakukan merokok di dalam kendaraan umum. Meskipun semuanya itu sudah ada aturannya tapi itikad para aparatnya untuk menjunjung aturan yang dibuat itu sangat kurang serta kondisi riil di lapangan yang sangat kompleks. Memang kalau mau diuraikan, jujur saja begitu banyak keburukan-keburukan yang membuat apriori masyarakat terhadap para abdi masyarakat atau aparat/pegawai negeri ini. Mungkin bus trans Jakarta atau yang lebih populer disebut busway yang lumayan nyaman dengan tarif yang relatif murah (mengingat orang bisa transit tanpa harus membayar lagi, namun jarak dekat mungkin cukup mahal).

Uraian di atas hanyalah intermezzo untuk masuk ke dalam bagian selanjutnya dari tulisan ini yaitu menggunakan sepeda atau sepeda motor merupakan pilihan yang logis bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Kemudahan kredit dan banyaknya perusahaan pembiayaan mendorong orang semakin berani mengambil motor. Kabarnya hanya dengan uang Rp300.000 sebagai DP orang sudah dapat membawa motor baru ke rumah. Tapi biarlah, mau orang ambil motor kredit atau cash, itu urusan mereka sendiri. Atau orang yang memutuskan untuk go-es ke tempat kerjanya atau ke tempat kuliah itu juga pilihan mereka dengan beragam alasan pribadinya masing-masing. Intinya biarkan saja. Mind your own business.

Inti tulisan ini adalah membagi informasi perlengkapan apa-apa yang sebaiknya disiapkan oleh biker dan cyclist agar perjalanannya menggunakan motor atau sepedanya itu terasa aman dan nyaman sampai ke tempat tujuan.

Pertama untuk biker, perlengkapan tambahan yang sebaiknya mereka siapkan diluar perlengkapan utama seperti helm, SIM, dan STNK adalah:

1. Jaket. Gunakanlah jaket yang cukup untuk melindungi tubuh dari terpaan angin, dingin, serta kemungkinan kecelakaan. Dengan jaket yang memadai risiko negatif dari berkendara dapat diminimalkan.

2. Wind shield atau pelindung angin. Mungkin aksesoris ini nampaknya aneh, antik, dan dapat mengganggu stabilitas kendaraan karena permukaan wind shield yang lebar akan melawan angin. Pengalaman penulis yang sudah menggunakan wind shield dari yang model half, hingga full face, maksudnya yang gedhe sekali sampai menutupi muka, tidak menggangu berkendara. Bahkan sebaliknya, membantu sekali karena mata kita terlindungi meskipun ketika menggunakan helm tanpa kaca, dada kita aman dari terpaan angin kencang, sehingga berkendara bisa lebih nyaman dan jangan salah, dengan motor fit standar saja, di jalanan sudirman thamrin bisa sampai 80 km/jam dan relatif stabil. Harga wind shield sangat variatif, mulai yang berkisar seratusan yakni yang model kecil, hingga yang besar yaitu full face, sekitar Rp350.000-an, bahkan ada juga yang mencapai Rp1.500.000 yaitu merk piaggio biasanya buat vespa-vespa. Tapi kayaknya itu kemahalan, kalau kebaret jadi sedih, jadi mending yang sedang-sedang saja yang penting bisa memenuhi kebutuhan untuk berkendara secara nyaman. Tempatnya bisa cari di Kebon Jeruk dekat Gajah Mada Kota. Survei-survei harga dulu, karena di sana cukup banyak pilihannya. Tapi ada satu toko yang nampaknya spesialis di wind shield ini dan tokonya agak ke dalam dari Jl. Gajah Mada.

3. Jas hujan. Ini perlengkapan penting, terutama di musim hujan ini. Bahkan ketika tidak musim hujanpun, ketika pulang larut malam yang udaranya terasa menusuk dinginya, kadang-kadang penulis juga memakainya untuk melindungi dada dan lutut kaki dari serangan angin malam yang jahat. Model dan harga jas hujan sangat bervariatif. Tapi sebagai hint carilah yang model terpisah antara celana dan baju serta pilih produk yang bukan jahitan, tapi press-pressan sehingga tidak merembes kalau hujan besar. Pilih yang kuat, kalau bisa jangan terlalu tebal dan tidak panas. Penulis sudah ganti dua kali. Yang pertama sobek celananya karena mengangkang terlalu lebar ketika menaiki sepeda (habis bahannya tipis), jadi tidak direkomendasikan bahan yang tipis. Waktu itu beli sekitar Rp60ribuan di carrefour. Yang kedua ini belinya juga ditempat yang sama, tapi bahannya tebal banget, tapi press-pressan sehingga tidak tembus hujan dan bahannya relatif tidak sepanas yang pertama beli meskipun bahannya lebih tebal. Harganya waktu itu kalau tidak salah sekitar Rp125ribu. Pilih warna yang terang ya, misalnya hijau muda, kuning, dan lainnya, agar kelihatan ketika berkendara di malam hari.

4. Bagasi depan. Biasanya itu sudah dapat ketika baru beli dari dealer motor. Gunanya bagasi depan ini untuk meletakkan barang-barang yang tidak dapat dibawa atau terlalu berat untuk dimasukkan ke dalam tas. Misalnya sepatu kerja, belanjaan yang banyak atau ada yang membonceng kita.

5. Bagasi belakang atau box. Benda ini banyak sekali manfaatnya, meskipun sebagian biker memandang itu mirip gudang, atau rice cooker. Dengan bagasi ini kita dapat menyimpan barang-barang yang kita takut, misalnya kena hujan atau barang bawaan lainnya. Misalnya helm, boks makan siang, jaket, sepatu, buku-buku, dan sebagainya. Sebaiknya pilih box yang kuat, karena box tersebut akan memperoleh goncangan yang kuat sehingga rentan pecah/patah tempat bautnya. Pengalaman penulis menggunakan merk Givi cukup kuat meskipun diberi beban lebih. Hanya besinya saja yang retak, tapi boksnya tetap kokoh. Harganya memang cukup mahal, model kecil mencapai Rp600 ribu, tapi sebanding dengan kualitas serta manfaatnya. Sama seperti beli wind shield, bisa dicari di Kebon Jeruk Kota. Tapi tokohnya beda, dengan yang jual wind shiled. Kalau bisa, bawa kendaraanya biar langsung bisa dipasang di situ, meskipun toko tidak memberikan layanan pasang, tapi banyak orang-orang sekitar situ yang bersedia masangin dengan tips yang cukup.

6. Meskipun sudah disebutkan di atas, penulis ingin menekankan lagi barang ini yaitu HELM. Pilihlah helm yang betul-betul mampu memberikan rasa aman dan nyaman karena fungsi helm ini sangat vital. Pilih yang pas, tidak longgar ketika dipakai, pilih yang kuat. Ada suatu kejadian yakni kecelakaan. Seorang pengendara membonceng rekannya dibelakang, entah karena ngantuk atau meleng, motornya menabrak orang jualan dipinggir jalan. Tidak terlalu keras, namun efeknya bagi rekan yang diboncengnya sungguh fatal. Akibat helm yang dikenakan tidak pas alias longgar kepala beliau membentur aspal jalanan ketika helm teropongnya terlepas dari kepala. Meskipun tubuh tidak ada lecet sama sekali, namun korban koma akibat benturan kepala yang selanjutnya berujung kepada kematian. Jadi, please be responsible with yourself, your family, and every one you love and care, used appropriate helmet, gunakan helm yang aman, tidak longgar/kendor, ada tali pengamannya. Dengan harga sekitar Rp150an, anda sudah dapat menggunakan helm yang cukup nyaman dan relatif aman. Harga helm ini sangat bervariatif, misalnya merk AGV bisa mencapai Rp2juta, tapi hati-hatilah ketika memarkirnya karena bisa-bisa tangan jahil menggunting tali helm anda dan menggondolnya.

7. Sepati boots untuk digunakan pas musim hujan. Sayangi sepatu kerja anda. Cipratan air hujan bisa merusak sepati anda, dan membuat kaki kotor dan gatal-gatal. Gunakan sepatu boots agar nyaman meskipun hari hujan. Harganya tidak mahal, hanya Rp68ribu sudah dapat dengan merek APP untuk pengguna motor. Banyak dijual ditoko-toko. Jika tinggal sekiran Jakarta, dapat ke Pasar Baru Jakarta Pusat.

8. Bag cover. Ini juga berguna pas hari hujan untuk melindungi tas ransel kita. Seringkali ketika kita berusaha masukkan tas ransel kita ke dalam jas hujan ketika hari hujan, slerekan jas hujan jadi sobek karena dipaksa kita masukkan. Sayang kan, jadi gunakan bag cover. Ada beberapa ukuran dari mulai 20 liter yang hargaya sekitar 25 ribu, hingga 55 liter yang harganya Rp52.500, hingga yang sangat besar. Dengan 55 liter, seluruh tas bisa masuk ke dalam bag cover dan tidak perlu ditaruh dipunggung, taruh saja di bagasi karena sudah terlindungi. Biasanya bag cover dapat dijumpai di toko-toko yang menjual perlengkapan outdoor (outdoor equipment),misalnya TANDIKE di jalan Ciledug seberang Kodikal persis, toko ini cukup lengkap menjual berbagai perlengkapan outdoor.

Beberapa perlengkapan biker, sama juga diperluka oleh para cyclist misalnya helm cyclist (harganya bisa-bisa lebih mahal dibandingkan helm biker, mencapai Rp300ribuan lebih yang lumayan nyaman), bag cover (pilih yang pas, terutama untuk sepeda yang tidak ada bagasinya), bagasi/keranjang sepeda, lampu sepeda, jaket/baju warna terang, jas hujan, kaca mata, sapu tangan/penutup hidung, sarung tangan (biker juga perlu lo).

Demikianlah, sedikit informasi mengenai perlengkapan-perlengkapan yang sebaiknya disiapkan, baik oleh cyclist maupun biker agar perjalanannya aman, nyaman hingga selamat sampai ditujuan. Penulis juga sampaikan harga sehingga dapat menjadi referensi (harga tersebut adalah harga tahun 2008, sehingga perlu disesuaika dulu dengan perkembangan terkini) serta lokasi tokonya. Semoga berguna dan keep aware in a street.........














Thursday, February 26, 2009

10 Kebiasaan Kecil Pemicu Diabetes

Kamis, 26 Februari 2009 | 16:10 WIB

Dalam hidup ini berlaku hukum "tabungan". Apa yang kita lakukan menjadi tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit, akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitupun dengan penyakit. Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes?

1. Teh manis

Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1000-1200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Gorengan

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serta dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

Pengganti: Buah potong segar.

4. Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.

5. Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90% dalam 20 tahun ke depan. "Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda," kata Dr. Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.

Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres

Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol, supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Tetapi kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.

Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.

7. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22%. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat seperti pola makan dan olahraga.

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr. Dyah Purnamasari S., Sp.PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.

9. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Duapuluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.

Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

Pengganti: Jus dingin tanpa gula.


Sumber : Prevention

Wednesday, February 25, 2009

Boorwater untuk cuci mata? Awas, bahaya!!

Meski belum ada penelitian resmi, penggunaan boorwater diduga dapat menyebabkan mata kering. Bahkan bisa mengakibatkan gangguan fungsi hati pada penggunaan jangka panjang. Benarkah?

Siapa yang tak kenal boorwater? Selama ini air yang diklaim suci hama tersebut lazim digunakan sebagai obat pencuci mata. Kala mata merah, perih, atau bengkak, boorwater-lah obatnya. Selain itu boorwater dapat dipakai untuk mencuci kulit yang terluka. Tak heran kalau di banyak keluarga boorwater selalu tersedia di kotak obat.

Padahal seperti dituturkan dr. Hadi Prakoso, Sp.M, penggunaan boorwater berisiko menyebabkan gangguan pada mata. "Penggunaan boorwater terus-menerus dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan mata kering." Itu sebabnya, opthalmologist atau dokter spesialis mata dari Klinik Mata Nusantara ini tidak menganjurkan pemakaian boorwater kepada pasiennya.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan bahwa indra penglihatan sebenar-nya sudah dilengkapi oleh mekanisme pembersihan diri. Setiap kali berkedip, saat itulah air mata keluar untuk membersihkan mata. Lewat air mata, kotoran-kotoran di mata dibersihkan dan dibuang keluar.

Selain itu mata juga mampu membuang kuman dan bakteri yang ada di mata. "Air mata mengandung lisozim, betasin, Imunoglobulin A, dan Imunoglobulin G yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri," tambah Hadi pula. Barulah pada kasus-kasus tertentu dimana mata tidak bisa memfungsikan mekanisme pembersihannya, seperti pada kasus gangguan mata berat, mau tidak mau harus digunakan obat-obatan dan tindakan lain yang diperlukan.

GANGGUAN SARAF & FUNGSI HATI

Senada dengan Hadi, farmakolog DR. dr. Ernie Purwaningsih, MS., menuturkan bahwa boorwater sebetulnya merupakan larutan air dan asam borat. Jenis asam inilah yang diyakini berbahaya bagi mata anak. Asam borat merupakan senyawa kimia berbentuk kristal lunak yang memiliki sifat antiseptik dan mudah larut dalam air. "Kandungan asam borat yang terdapat pada boorwater adalah 3%. Ini merupakan konsentrasi ideal dan berlaku standar sebagai obat di seluruh dunia. Jika lebih dari 3 persen, dikhawatirkan asam boratnya akan mengendap dalam air. Sebaliknya, jika kandungannya di bawah 3%, kemungkinan efektivitasnya sebagai antiseptik akan berkurang," ujar Ernie.

Lalu kenapa boorwater dianggap membahayakan mata anak? Karena mukosa atau selaput mata mata anak lebih tipis dibanding selaput mata orang dewasa, hingga lebih mudah teriritasi. Selain itu, gangguan mata seperti mata merah yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah akan memudahkan asam borat yang terkandung dalam boorwater terserap masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, obat yang seharusnya berefek topical atau mengobati gangguan di bagian luar mata saja akan menjadi racun di dalam tubuh.

Semakin tinggi intensitas pemberian boorwater akan kian banyak pula asam borat yang masuk ke dalam tubuh. Jika pemakaian dilakukan dalam jangka panjang, asam borat yang terakumulasi dalam tubuh akan mengganggu fungsi hati dan menimbulkan gangguan susunan saraf pusat yang bisa "terbaca" lewat gejala kejang-kejang dan demam tinggi.

Namun semua zat kimia yang masuk ke dalam tubuh pastilah terlebih dulu mengganggu lokasi penyerapannya. Ernie mencontohkan asam borat yang tertelan mula-mula akan mengganggu saluran cerna dengan gangguan yang umum muncul di antaranya muntah-muntah dan diare. Jadi, bahaya yang mesti diwaspadai pertama kali dari penggunaan boorwater adalah intoksikasi atau keracunan pada mata anak. Ernie menjelaskan, asam borat bisa menyebabkan gangguan produksi air mata yang mengakibatkan mata jadi kering. Jika mata menjadi kering akibat kekurangan dan ketiadaan air mata, maka mukosa lapis lendirnya bakal mudah pecah dan tampaklah bercak-bercak kering.

Untuk memeriksa apakah mata seseorang kering atau tidak, menurut Ernie bisa dilakukan dengan uji break up time (BUT), yaitu waktu terjadinya bercak kering pada permukaan kornea sesudah satu kedipan. Bercak kering ini mudah terjadi bila jumlah air mata berkurang. Dengan kata lain, uji BUT mengukur secara kasar mutu dan stabilitas lapisan lendir mata. BUT mata normal berkisar antara 15-45 detik. Bila angkanya lebih kecil dari 10 berarti mata tidak normal karena lapis lendirnya gampang pecah yang membuat mata kering.

Lazimnya uji BUT dilakukan pada penderita keratokonjungtivitis sika atau kekurangan lapis lendir dan radang mata menahun. Khusus untuk keratokon-jungtivitis sika, kadang dilakukan pula uji Schirmer untuk menilai mutu air mata yang tidak tergantung pada kadar lapis lendir.

Ernie menjelaskan bahwa mereka yang terkena gangguan mata kering akibat produksi air matanya berkurang, permukaan matanya akan mengalami iritasi. Gejala-gejala yang timbul karena kondisi tersebut bisa beragam, seperti mata terasa panas, gatal, perih, memerah, mengganggu serta mengganjal saat mata mengedip. Kornea mata pun jadi keruh yang mengakibatkan gangguan pada penglihatan, semisal tak bisa lagi menangkap bayangan gambar dengan baik. Saat membaca, anak akan sulit membaca tulisan-tulisan yang ada di buku tersebut karena pandangannya kabur.

Dampak lain yang lebih parah dari penggunaan boorwater adalah mudahnya anak terkena infeksi, seperti trachoma yang dapat menimbulkan gangguan penglihatan. Dalam jangka panjang, gangguan ini akan menjalar ke kornea mata anak. Kalau gangguannya sudah terbilang amat parah, apa boleh buat mata yang rusak mesti diangkat.

Sementara menurut Erni pun penggunaan boorwater pada kulit yang luka tidak dibenarkan. Memang dalam jangka pendek kulit yang terluka itu jadi lebih cepat kering. Tapi Ernie mengingatkan bahwa kulit yang terluka merupakan "pintu masuk" bagi asam borat yang bersifat membahayakan tubuh. Para pakar pun, tukasnya, kini banyak yang meragukan efektivitas boorwater sebagai pengobat luka.

MAKIN PEKAT

Parahnya lagi, tukas pengajar dan peneliti dan peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, kandungan ideal sebesar 3% dalam boorwater bisa meningkat karena beberapa faktor. Salah satunya karena botol yang dipakai sebagai wadah boorwater tidak tertutup rapat dan menyebabkan air pelarutnya menguap. Akibatnya, kepekatan asam borat dalam air yang tersisa semakin meningkat. Dampak negatif setiap tetes boorwater pun akan semakin tinggi.

Penyimpanan yang tidak bersih juga bisa menimbulkan dampak negatif lain. Boorwater bisa terkontaminasi oleh kuman dan bakteri. Jadi, alih-alih membuat mata sehat, boorwater yang tidak steril malah bisa membuat gangguan mata jadi lebih parah. Mata yang mulanya hanya sedikit memerah karena terkena debu malah jadi terinfeksi oleh kuman dan virus.

Namun Ernie mengakui hingga saat ini di Indonesia belum ada penelitian tentang dampak negatif boorwater, baik pada mata maupun pada organ tubuh lain. Meski begitu ada baiknya bila khalayak melakukan tindak pencegahan terhadap dampak negatif yang diakibatkan oleh penggunaan boorwater.

TIPS PENGGUNAAN BOORWATER

Berikut beberapa tips dari Ernie seputar penggunaan boorwater:

* Waspadai keberadaan boorwater yang masih banyak beredar di pasaran. Penggunaannya sebaiknya dibatasi hanya sebagai pengompres kulit. Namun, hindari penggunaan secara langsung pada kulit yang luka. Mencuci kulit yang terluka, cukup dengan air bersih.

* Bila mata kelilipan entah kemasukan pasir, bulu mata, atau debu, tidak perlu harus dicuci dengan boorwater. Air bersih saja sudah cukup.

* Penggunaan boorwater sebaiknya tidak lebih dari seminggu. Dikhawatirkan, pemakaian yang melebihi tenggang waktu ini menyebabkan peningkatan konsentrasi asam borat di lokasi pemakaian. Sementara kesterilannya juga tidak bisa terjamin.

* Meski keluhan mata kering akibat pemakaian boorwater lebih banyak dialami anak-anak, ada baiknya hindari pula pemakaian pada kalangan dewasa.

Saeful Imam. Foto: Iman/nakita