Thursday, September 9, 2010

Jalan panjang

Gundah hatiku membayangkan apakah aku dapat menggapai cita-citaku? Rasanya aku takut, tidak percaya diri. Sepertinya cita-cita itu jauh sekali, nyaris tidak kelihatan.

Tapi mengapa hati ini begitu bergelora, menggebu-gebu ingin merasakan bagaimana nikmatnya mencapai cita-cita itu. Hmm, puasnya.. seandainya aku bisa sampai di sana, memegangnya, menciuminya.

Bagaimana ya jalan menuju ke sana, enak dilalui atau terjal dan penuh onak dan duri, penuh suka cita atau penuh tangis, peluh? Apa aku bisa melaluinya ya, kalau jalan ke sana itu penuh dengan halang rintang yang harus dibayar dengan keringat dan pengorbanan?

Aku ga tahu... dan aku ga peduli... Aku cuma ingin ke sana, mengikuti kata hatiku. Aku sudah terbiasa, dahulu kala, ketika masih muda sekali, melalui sebagian dari jalan-jalan itu ketika meraih cita-citaku ketika itu. Dan aku ga merasa berkorban apa-apa meskipun kalau dilihat dari titik sekarang aku bertanya "kok bisa ya?"
Jadi, ga ada ruginya aku lalui lagi jalanan yang serupa itu untuk meraih cita-citaku sekarang.

Sekali lagi, aku ga peduli akan nyampai di sana atau enggak. Walaupun dalam hati aku, jujur, takut kalau tidak sampai. Yang pasti, aku akan sangat menyesal kalau aku bahkan tidak berani untuk mencoba melaluinya.

Hal yang perlu aku lakukan hanyalah fokus menjalaninya, membayangkannya setiap saat, sehingga aku dapat menggunakan seluruh sumber dayaku, waktuku, perhatianku, energiku untuk pergi ke sana. Lainnya... ga ada yang penting...

No comments:

Post a Comment