Jakarta, Sabtu, 28 Februari 2009
Di kota seperti Jakarta ini, dimana jalan raya tidak pernah bebas dari kemacetan, pilihan menggunakan sepeda motor atau sepeda merupakan pilihan yang sangat rasional. Ditambah dengan konsumsi bahan bakar yang sangat minimal ditengah harga BBM yang mahal serta sistem transportasi umum yang mahal dan ruwet, semakin mendorong banyak orang untuk beralih menggunakan sepeda motor atau sepeda.
Berdasarkan informasi anekdotal, diperkirakan kendaraan yang melintasi jalanan di ibukota republik ini sebanyak 6.000 kendaraan per jam pada hari kerja atau 100 kendaraan per menit atau sekitar 2 kendaraan per detik. Sedangkan pada akhir pekan kendaraan yang melintas diperkirakan hanya sebesar 1.500 kendaraan per jam atau 25 kendaraan per menit atau sekitar 1 kendaraan per dua detik. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya kendaraan yang melintasi jalanan di Jakarta. Sementara itu, panjang jalanan di Jakarta hanya mencapai 6.500 km. Belum terhitung jalan yang rusak, serta aneka ragam gangguan di jalan seperti perilaku berkendara yang tidak bertanggung jawab, kecelakaan, parkir sembarangan, penutupan jalan karena ada kegiatan warga, dsb. Jadi wajar sekali dengan kondisi tersebut Jakarta jadi muaacet masa ampun. Sehingga tidak jarang kecepatan kendaraan bisa mencapai 10 km/jam atau bahkan ga bisa jalan sama sekali.
Jumlah kendaraan pribadi yang besar dan kondisi jalanan yang kurang memadai, semakin diperburuk oleh sistem transportasi umum yang buruk. Atribut buruk terhadap sistem transportasi di Jakarta dinilai a.l. berdasarkan kemampuan aparat DLLAJR/Polantas yang kurang mampu menertibkan sopir angkutan umum yang cara berkendaranya ugal-ugalan sehingga sering membawa korban jiwa bagi para penumpangnya serta suka parkir sembarangan, sistem lyn/trayek yang kurang efisien sehingga menyebabkan biaya tinggi bagi komuter, keamanan yang tidak terjamin, kenyamanan yang masih payah misalnya kelakukan merokok di dalam kendaraan umum. Meskipun semuanya itu sudah ada aturannya tapi itikad para aparatnya untuk menjunjung aturan yang dibuat itu sangat kurang serta kondisi riil di lapangan yang sangat kompleks. Memang kalau mau diuraikan, jujur saja begitu banyak keburukan-keburukan yang membuat apriori masyarakat terhadap para abdi masyarakat atau aparat/pegawai negeri ini. Mungkin bus trans Jakarta atau yang lebih populer disebut busway yang lumayan nyaman dengan tarif yang relatif murah (mengingat orang bisa transit tanpa harus membayar lagi, namun jarak dekat mungkin cukup mahal).
Uraian di atas hanyalah intermezzo untuk masuk ke dalam bagian selanjutnya dari tulisan ini yaitu menggunakan sepeda atau sepeda motor merupakan pilihan yang logis bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Kemudahan kredit dan banyaknya perusahaan pembiayaan mendorong orang semakin berani mengambil motor. Kabarnya hanya dengan uang Rp300.000 sebagai DP orang sudah dapat membawa motor baru ke rumah. Tapi biarlah, mau orang ambil motor kredit atau cash, itu urusan mereka sendiri. Atau orang yang memutuskan untuk go-es ke tempat kerjanya atau ke tempat kuliah itu juga pilihan mereka dengan beragam alasan pribadinya masing-masing. Intinya biarkan saja. Mind your own business.
Inti tulisan ini adalah membagi informasi perlengkapan apa-apa yang sebaiknya disiapkan oleh biker dan cyclist agar perjalanannya menggunakan motor atau sepedanya itu terasa aman dan nyaman sampai ke tempat tujuan.
Pertama untuk biker, perlengkapan tambahan yang sebaiknya mereka siapkan diluar perlengkapan utama seperti helm, SIM, dan STNK adalah:
1. Jaket. Gunakanlah jaket yang cukup untuk melindungi tubuh dari terpaan angin, dingin, serta kemungkinan kecelakaan. Dengan jaket yang memadai risiko negatif dari berkendara dapat diminimalkan.
2. Wind shield atau pelindung angin. Mungkin aksesoris ini nampaknya aneh, antik, dan dapat mengganggu stabilitas kendaraan karena permukaan wind shield yang lebar akan melawan angin. Pengalaman penulis yang sudah menggunakan wind shield dari yang model half, hingga full face, maksudnya yang gedhe sekali sampai menutupi muka, tidak menggangu berkendara. Bahkan sebaliknya, membantu sekali karena mata kita terlindungi meskipun ketika menggunakan helm tanpa kaca, dada kita aman dari terpaan angin kencang, sehingga berkendara bisa lebih nyaman dan jangan salah, dengan motor fit standar saja, di jalanan sudirman thamrin bisa sampai 80 km/jam dan relatif stabil. Harga wind shield sangat variatif, mulai yang berkisar seratusan yakni yang model kecil, hingga yang besar yaitu full face, sekitar Rp350.000-an, bahkan ada juga yang mencapai Rp1.500.000 yaitu merk piaggio biasanya buat vespa-vespa. Tapi kayaknya itu kemahalan, kalau kebaret jadi sedih, jadi mending yang sedang-sedang saja yang penting bisa memenuhi kebutuhan untuk berkendara secara nyaman. Tempatnya bisa cari di Kebon Jeruk dekat Gajah Mada Kota. Survei-survei harga dulu, karena di sana cukup banyak pilihannya. Tapi ada satu toko yang nampaknya spesialis di wind shield ini dan tokonya agak ke dalam dari Jl. Gajah Mada.
3. Jas hujan. Ini perlengkapan penting, terutama di musim hujan ini. Bahkan ketika tidak musim hujanpun, ketika pulang larut malam yang udaranya terasa menusuk dinginya, kadang-kadang penulis juga memakainya untuk melindungi dada dan lutut kaki dari serangan angin malam yang jahat. Model dan harga jas hujan sangat bervariatif. Tapi sebagai hint carilah yang model terpisah antara celana dan baju serta pilih produk yang bukan jahitan, tapi press-pressan sehingga tidak merembes kalau hujan besar. Pilih yang kuat, kalau bisa jangan terlalu tebal dan tidak panas. Penulis sudah ganti dua kali. Yang pertama sobek celananya karena mengangkang terlalu lebar ketika menaiki sepeda (habis bahannya tipis), jadi tidak direkomendasikan bahan yang tipis. Waktu itu beli sekitar Rp60ribuan di carrefour. Yang kedua ini belinya juga ditempat yang sama, tapi bahannya tebal banget, tapi press-pressan sehingga tidak tembus hujan dan bahannya relatif tidak sepanas yang pertama beli meskipun bahannya lebih tebal. Harganya waktu itu kalau tidak salah sekitar Rp125ribu. Pilih warna yang terang ya, misalnya hijau muda, kuning, dan lainnya, agar kelihatan ketika berkendara di malam hari.
4. Bagasi depan. Biasanya itu sudah dapat ketika baru beli dari dealer motor. Gunanya bagasi depan ini untuk meletakkan barang-barang yang tidak dapat dibawa atau terlalu berat untuk dimasukkan ke dalam tas. Misalnya sepatu kerja, belanjaan yang banyak atau ada yang membonceng kita.
5. Bagasi belakang atau box. Benda ini banyak sekali manfaatnya, meskipun sebagian biker memandang itu mirip gudang, atau rice cooker. Dengan bagasi ini kita dapat menyimpan barang-barang yang kita takut, misalnya kena hujan atau barang bawaan lainnya. Misalnya helm, boks makan siang, jaket, sepatu, buku-buku, dan sebagainya. Sebaiknya pilih box yang kuat, karena box tersebut akan memperoleh goncangan yang kuat sehingga rentan pecah/patah tempat bautnya. Pengalaman penulis menggunakan merk Givi cukup kuat meskipun diberi beban lebih. Hanya besinya saja yang retak, tapi boksnya tetap kokoh. Harganya memang cukup mahal, model kecil mencapai Rp600 ribu, tapi sebanding dengan kualitas serta manfaatnya. Sama seperti beli wind shield, bisa dicari di Kebon Jeruk Kota. Tapi tokohnya beda, dengan yang jual wind shiled. Kalau bisa, bawa kendaraanya biar langsung bisa dipasang di situ, meskipun toko tidak memberikan layanan pasang, tapi banyak orang-orang sekitar situ yang bersedia masangin dengan tips yang cukup.
6. Meskipun sudah disebutkan di atas, penulis ingin menekankan lagi barang ini yaitu HELM. Pilihlah helm yang betul-betul mampu memberikan rasa aman dan nyaman karena fungsi helm ini sangat vital. Pilih yang pas, tidak longgar ketika dipakai, pilih yang kuat. Ada suatu kejadian yakni kecelakaan. Seorang pengendara membonceng rekannya dibelakang, entah karena ngantuk atau meleng, motornya menabrak orang jualan dipinggir jalan. Tidak terlalu keras, namun efeknya bagi rekan yang diboncengnya sungguh fatal. Akibat helm yang dikenakan tidak pas alias longgar kepala beliau membentur aspal jalanan ketika helm teropongnya terlepas dari kepala. Meskipun tubuh tidak ada lecet sama sekali, namun korban koma akibat benturan kepala yang selanjutnya berujung kepada kematian. Jadi, please be responsible with yourself, your family, and every one you love and care, used appropriate helmet, gunakan helm yang aman, tidak longgar/kendor, ada tali pengamannya. Dengan harga sekitar Rp150an, anda sudah dapat menggunakan helm yang cukup nyaman dan relatif aman. Harga helm ini sangat bervariatif, misalnya merk AGV bisa mencapai Rp2juta, tapi hati-hatilah ketika memarkirnya karena bisa-bisa tangan jahil menggunting tali helm anda dan menggondolnya.
7. Sepati boots untuk digunakan pas musim hujan. Sayangi sepatu kerja anda. Cipratan air hujan bisa merusak sepati anda, dan membuat kaki kotor dan gatal-gatal. Gunakan sepatu boots agar nyaman meskipun hari hujan. Harganya tidak mahal, hanya Rp68ribu sudah dapat dengan merek APP untuk pengguna motor. Banyak dijual ditoko-toko. Jika tinggal sekiran Jakarta, dapat ke Pasar Baru Jakarta Pusat.
8. Bag cover. Ini juga berguna pas hari hujan untuk melindungi tas ransel kita. Seringkali ketika kita berusaha masukkan tas ransel kita ke dalam jas hujan ketika hari hujan, slerekan jas hujan jadi sobek karena dipaksa kita masukkan. Sayang kan, jadi gunakan bag cover. Ada beberapa ukuran dari mulai 20 liter yang hargaya sekitar 25 ribu, hingga 55 liter yang harganya Rp52.500, hingga yang sangat besar. Dengan 55 liter, seluruh tas bisa masuk ke dalam bag cover dan tidak perlu ditaruh dipunggung, taruh saja di bagasi karena sudah terlindungi. Biasanya bag cover dapat dijumpai di toko-toko yang menjual perlengkapan outdoor (outdoor equipment),misalnya TANDIKE di jalan Ciledug seberang Kodikal persis, toko ini cukup lengkap menjual berbagai perlengkapan outdoor.
Beberapa perlengkapan biker, sama juga diperluka oleh para cyclist misalnya helm cyclist (harganya bisa-bisa lebih mahal dibandingkan helm biker, mencapai Rp300ribuan lebih yang lumayan nyaman), bag cover (pilih yang pas, terutama untuk sepeda yang tidak ada bagasinya), bagasi/keranjang sepeda, lampu sepeda, jaket/baju warna terang, jas hujan, kaca mata, sapu tangan/penutup hidung, sarung tangan (biker juga perlu lo).
Demikianlah, sedikit informasi mengenai perlengkapan-perlengkapan yang sebaiknya disiapkan, baik oleh cyclist maupun biker agar perjalanannya aman, nyaman hingga selamat sampai ditujuan. Penulis juga sampaikan harga sehingga dapat menjadi referensi (harga tersebut adalah harga tahun 2008, sehingga perlu disesuaika dulu dengan perkembangan terkini) serta lokasi tokonya. Semoga berguna dan keep aware in a street.........
Saturday, February 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment