Wednesday, June 4, 2008

Hakekat diri

Berbicara tentang hakekat diri, maka kita tidak akan bisa lepas untuk membicarakan tiga hal berikut. Hal pertama adalah temperamen yang merupakan kombinasi faktor kelahiran yang secara tidak sadar mempengaruhi perilaku kita. Hal yang kedua adalah karakter, yaitu terkait dengan siapa sebenarnya seseorang di dalam gelap. Gelap dalam artian, bagian yang paling dalam dari diri bisa merupakan hasil pengalaman masa kecil, pendidikan, kepercayaan dan motivasi. Hal yang terakhir adalah kepribadian yakni ekspresi luar yang nampak dari diri seseorang dan belum tentu merupakan karakter sesungguhnya.

Dalam tulisan kali ini, akan banyak diulas mengenai temperamen. Sebagaimana disebutkan di paragraf pertama, temperamen merupakan kombinasi unik faktor-faktor kelahiran yang dengan tidak sadar mempengaruhi seluruh perilaku seseorang. Temperamen jika dikelola dengan baik maka akan menjadi kekuatan pribadi untuk memperbaiki kelemahan diri dan sekaligus membawa manfaat bagi orang lain. Musuh terbesar dari temperamen adalah 1) kemarahan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Kemarahan ini bisa karena keadaan diri yang menurutnya kurang beruntung dibandingkan orang lain, dsb. 2) ketakutan, baik takut gagal, takut dihukum, takut malu, dsb. 3) Merasa diri selalu benar dan tidak mau mendengarkan orang lain. Sehingga orang tersebut tidak mau berubah. Musuh ini bisa menghilangkan hakekat tentang temperamen yang merupakan karunia untuk memahami diri dan mengembangkan kekuatan dan membawa rahmad bagi orang lain.

Secara garis besar temperamen manusia dapat dibagi menjadi 4 bagian:
  1. Tipe sanguin (intim). Orang yang termasuk dalam tipe sanguin merupakan orang yang mempunyai ciri-ciri: hangat, seru, suka panjang lebar, lebih hidup, emosional, demokratis, penengah yang baik, suka bertanya "siapa", suka mempengaruhi, motivator, pengajar, tetapi bukan pendengar yang baik.
  2. Tipe kolerik (dominan). Tipe ini merupakan orang-orang yang berpembawaan langsung, cepat, tegas, tidak suka basa basi, terus terang, selalu bertanya "apa", pendengar yang selektif, menguasai pembicaraan, kurang peka, berinisiatif, topik pembicaraannya seringkali berkaitan dengan "otoritas dan tindakan"
  3. Tipe flegmatis (stabil). Kategori ini merupakan orang yang mempunyai ciri-ciri perlahan-lahan, terarah, jelas, pengajar yang baik sekaligus pendengar yang baik, suka bermusyawarah dan menghindari konflik, pendukung yang baik, suka bertanya "bagaimana", serta suka berkerja sama dan sabar.
  4. Tipe melankolis (cermat). Tipe ini merupakan kelompok orang yang mempunyai ciri-ciri penuh kehati-hatian, suka bertanya, logis, konsisten, punya standar dan prinsip, pendengar yang teliti, birokrasi, cuek alias acuh tak acuh, suka mengontrol, suka bertanya "mengapa", dan orang yang penilai.

Itulah 4 kategori temperamen seseorang. Dengan memahami dimana posisi seseorang, maka dirinya akan lebih mudah untuk mengembangkan dirinya menjadi seseorang dengan kepribadian plus. Bagaimana kepribadian plus itu? Caranya 1) jadilah diri sendiri; 2) selalu bersyukur atas apapun yang diterimanya; 3) hidupnya seimbang; 4) mudah beradaptasi.

Demikianlah, masuk di kategori apa temperamen anda? (Ari)

No comments:

Post a Comment