[Jawa Pos, Selasa, 16 September 2008 ]
Untung Sudarsono adalah sosok yang tidak ngoyo, tidak mudah marah, dan humoris. Teman-teman kerjanya yang berusia lebih muda tidak sungkan saat bergaul dan bersenda gurau dengannya. Untung tidak membeda-bedakan. Menurut dia, semua adalah temannya. Dia terkesan sangat menikmati setiap kejadian dalam hidupnya. "Pokoknya dijalani saja apa yang sudah diberikan Allah," tuturnya.
Tiga hal menjadi panduan dalam menjalani hidup. Yaitu, iman, takwa, dan berusaha. Iman bisa menuntun seseorang agar berada di jalan yang lurus. Tidak dimungkiri, dalam perjalanan hidup, banyak sekali godaan duniawi. "Kalau kita punya iman, pasti akan terhindar," jelasnya.
Ketakwaan tidak hanya diartikan pada hubungan dengan-Nya. Tapi, juga takwa kepada orang tua, keluarga, dan pimpinan. "Tidak lupa, sebagai manusia, kita harus selalu berusaha. Ciri orang hidup itu ya berusaha," tegasnya.
Begitu banyak pengalaman hidup yang sudah dilalui Untung. Itu membuatnya menjadi orang yang selalu bersyukur dan ikhlas. Misalnya, dia harus kehilangan putra pertamanya, Agus Risandi, delapan tahun lalu. "Anak saya meninggal karena sakit demam berdarah dan muntaber," tuturnya.
Agus meninggal saat berusia 17 tahun. Untung tidak menyangka bahwa sakit Agus ternyata sudah parah. Bahkan kala Agus meninggal, dia masih bertugas.
"Saya down sekali, dia kan anak pertama," ucapnya.
Tapi, perasaan itu tidak dirasakannya berlarut-larut hingga mengganggu pekerjaannya. Dia menyadari bahwa itu adalah takdir. "Berarti memang perjalanan hidup anak saya hanya sampai di situ," lanjutnya. (jan/ayi)
Monday, September 15, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment