Wednesday, July 23, 2008

Tips Berkomunikasi dengan Tatapan Mata

Ada pepatah yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati. Mata tak pernah berdusta. Seseorang yang sedang berbohong atau berpura-pura biasanya tidak berani membalas tatapan mata. Membalas tatapan mata seringkali diartikan sebagai kemantapan dan keyakinan diri. Mereka yang tidak memiliki kepercayaan diri menghindari tatapan mata. Sebenarnya, sikap membalas pandangan lawan bicara tidak sepenuhnya berlaku di semua masyarakat. Di budaya masyarakat tertentu membalas pandangan bisa saja dianggap sebagai sesuatu yang tidak sopan. Namun, dalam pergaulan kerja sehari-hari, membalas tatapan mata dengan baik merupakan salah satu bentuk cara berkomunikasi yang produktif.

Berikut beberapa tips sederhana untuk melakukan tatapan mata saat berkomunikasi. Anda bisa melakukan banyak "permainan", namun perlu disadari anda tak sepenuhnya bisa berdusta dengan tatapan mata. Tetap lebih utama anda berkomunikasi secara jujur dan jelas ketimbang ber-acting. Orang lain dengan mudah menangkap kepura-puraan, dan itu bisa berakibat yang kontra-produkti bagi komunikasi anda.

1--Berlatihlah dengan menatap jarak antara dua alis.

Bila anda belum terbiasa atau cukup memiliki keberanian untuk membalas tatapan mata lawan bicara anda, maka berlatihlah dengan menatap jarak antara dua alis, atau jarak antara dua mata, atau pangkal hidung. Lawan bicara akan menganggap anda sedang melihat dan memperhatikan dia. Secara perlahan gerakkan tatapan anda ke arah bola matanya.

2--Tataplah setidaknya lima sampai tujuh detik.

Berapa lama patokan kita dalam melakukan kontak mata dengan lawan bicara? Menurut Bert Decker, agar lawan bicara merasa sedang diperhatikan, kita perlu melakukan kontak mata secara langsung setidaknya selama 5 detik. Atau, anda juga bisa menatapnya hingga kalimat/pembicaraan pentingnya selesai.

3--Jangan saling bertatapan terlalu lama.

Tak seorang pun senang ditatap berlama-lama. Saling menatap dalam waktu lama sama saja seperti adu keberanian (persis ikan cupang yang sedang diadu.) Ini akan menumbuhkan perasaan tidak enak. Bagi kebanyakan orang menatap orang
lain terlalu lama bisa diartikan sedang menantang, mengintimidasi, atau melamun, membayangkan yang tidak-tidak, tergantung bagaimana cahaya bola mata dipancarkan. Dalam berkomunikasi, terutama saat anda sedang bersitegang, maka redakan situasi tegang itu dengan mengalihkan pandangan ke arah lain. Bila anda ingin berlama-lama menatap sesuatu, tataplah sebuah
lukisan atau ukiran, jangan wajah orang lain.

4--Bola mata yang tak berdusta.

Memang pepatah mengatakan mata tidak berdusta, tetapi sebenarnya yang mencerminkan situasi emosi diri anda adalah bola mata anda. Bila anda sedang dalam keadaan senang, gembira, anda mungkin berusaha menyembunyikan di balik raut wajah, namun anda tak bisa membohongi bola mata anda yang tampak cerah dan melebar. Sebaliknya, bila anda kecewa, atau sedih, bola mata akan mengerut, meredup dan mengecil. Coba pelajari bagaimana gerak bola mata lawan bicara anda untuk mengetahui apakah ia sedang mengatakan yang sesungguhnya atau tidak.

5--Alis juga berbicara.

Alis juga memegang peranan penting dalam komunikasi mata. Perhatikan orang yang mengerutkan kening juga akan mengerutkan alisnya. Mata yang terbelalak, pertanda senang atau terkejut, diperkuat dengan alis yang terangkat tinggi.
Alis juga menyampaikan sesuatu.

6--Hindari melihat dengan sekilas.

Bila anda menatap, tataplah dengan mantap. Jangan hanya melihat sekilas-sekilas. Anda takkan dapat menangkap sesuatu dari tatapan yang sekilas. Lebih buruk lagi, anda bisa dicap tidak memperhatikan. Bila anda berjumpa dengan cukup banyak orang, maka sempatkan untuk melemparkan pandangan secukupnya pada mereka hingga mereka mengerti bahwa anda sedang memberikan perhatian. Namun, bila anda tak mampu melakukan pada seluruh lawan bicara anda, maka lakukan pada beberapa orang yang cukup anda kenal baik.

7--Sesekali alihkan pandangan

Sebagaimana lagu yang baik, tatapan mata juga memerlukan jeda. Ini baik untuk menurunkan ketegangan, dalam situasi yang panas. Ini baik juga untuk memberikan kesempatan bagi anda untuk mencerna apa yang sedang disampaikan oleh lawan bicara. Biasanya orang akan mengalihkan pandangan menatap jauh ke depan untuk memahami maksud pembicaraan anda, berikan waktu baginya. Mengalihkan tatapan juga isyarat untuk mengalihkan pembicaraan, atau memulai topik yang baru.

Sumber : Rekan-Kantor.com

No comments:

Post a Comment