[Jawa Pos, Kamis, 21 Agustus 2008 ]
PENJURIAN 50 RT kategori wilayah berkembang terus berlanjut. Kemarin (20/8) giliran empat RT di Kecamatan Rungkut yang didatangi tim juri. Empat kampung itu saling memamerkan kelebihan masing-masing. ''Dari keempat peserta, ada satu RT yang sangat menonjol,'' kata Evita Wulandari, salah seorang juri dari Yayasan Unilever Indonesia.
Yang dimaksud adalah RT 7 RW 1 Kelurahan Rungkut Menanggal. Sambutan warga di RT tersebut sangat heboh. Sebanyak 32 kader lingkungan mengenakan seragam merah putih dengan aksesori mahkota dari sampah bekas mi instan. Mereka juga memakai kalung dan rok yang terbuat dari sedotan bekas. Dengan dandanan unik itu, warga bernyanyi keliling kampung.
Sambil meneriakkan yel-yel, mereka membawa peralatan musik dari dapur, seperti wajan, sutil, dan panci. Sebagai pengeras suara, mereka menggunakan tape yang ditaruh di dalam keranjang bayi dan diikat.
Menurut Ketua RT 7 Sutaji, ulah ''gila'' kader lingkungan itu sebenarnya merupakan bukti antusiasme dan kekompakan warga. Mereka sangat bersemangat karena berhasil masuk ke babak 50 besar. ''Sebenarnya, kami tidak menyangka bisa masuk ke 50 besar,'' tutur Sutaji.
Muarofah Sutaji, koordinator kader lingkungan RT 7, menerangkan, warga di kampungnya saling kenal satu sama lain dengan baik. Hal ini yang membuat dirinya dan kader lingkungan tidak malu berbuat gila-gilaan seperti itu. ''Santai aja, mereka juga saudara kita,'' ujarnya.
Muarofah menambahkan, berkat kekompakan warga, kampung yang dulunya berupa rawa-rawa tersebut bisa disulap menjadi kampung yang bersih. ''Kami baru mempersiapkannya April lalu,'' jelas dia.
Melihat antusiasme warga, tim juri kompak menyatakan bahwa sambutan RT 7 RW 1 Rungkut Menanggal termasuk paling heboh. ''Tempat ini kami nobatkan sebagai wilayah dengan penyambutan terheboh,'' tegas Evita.
Selain sambutan yang heboh, warga juga memiliki inovasi lain. Dengan bantuan Ketua RW 5 H Sayi, kampung itu mampu menciptakan komposter berukuran besar di dalam tanah. Komposter tersebut dibuat seperti sumur untuk membuang sampah basah. ''Kami menyebutnya sumokura, singkatan dari sumur takakura,'' kata Sayi.
Tim juri juga mendatangi RT 2 RW 4 Penjaringansari, RT 9 RW 4 Medokan Ayu, dan RT 4 RW 4 Panjang Jiwo. (dan/oni)
Wednesday, August 20, 2008
Sumur Takakura alias Sumokura Karya Warga Rungkut Menanggal Mampu Kurangi Sampah hingga 90 Persen
[Jawa Pos, Kamis, 21 Agustus 2008 ]
Komposter resapan alias biopori lazimnya terbuat dari pipa paralon. Tapi, warga RT 7 RW 1 Rungkut Menanggal memiliki terobosan baru. Mereka membikin komposter mirip sumur. Namanya sumokura.
HAJI SAYI, 50, ketua RW 1 Rungkut Menanggal, merasa resah. Sebab, banyak warga kampung tidak mampu membeli keranjang takakura. Padahal, semangat mereka untuk berpartisipasi dalam lomba Kampungku Bersih Surabaya Green and Clean sangat tinggi. Warga memang memiliki komposter resapan. Tapi, kapasitasnya tidak cukup untuk menampung sampah basah yang dihasilkan tiap rumah di kampung tersebut. Maklum, komposter resapan itu hanya mampu menampung setengah kilogram sampah.
Selaku ketua RW, Sayi merasa ikut bertanggung jawab menyediakan komposter sampah bagi warganya. Namun, dia tak mampu bila harus membeli keranjang takakura untuk seluruh warganya. Dia lantas mencari solusi. Dia membahas masalah itu bersama Ketua RT 7 Sutaji, 42. Selama kurang lebih dua jam berkeliling kampung, akhirnya mereka mendapatkan ide untuk membuat komposter resapan yang mampu menampung sampah basah rumah tangga dalam jumlah besar.
Mulailah mereka mencari alternatif lain untuk mengganti bahan komposter itu. Akhirnya, mereka sepakat membuat sumur yang digali dengan bor, tapi tidak sampai keluar mata air. Kedalamannya sekitar 3 meter di bawah tanah dan berdiameter 8 dim. Karena bentuk yang besar seperti sumur, warga lantas menamakannya dengan istilah sumur takakura atau disingkat dengan sumokura.
Secara keseluruhan, komposter berbentuk sumur itu tak jauh berbeda dengan komposter resapan yang terbuat dari paralon. Menurut Sayi, meski berbentuk besar dan tak menggunakan buis, komposter tersebut tidak akan mengganggu warga. "Bahkan, kalau menggunakan buis, pengomposan akan berlangsung lama," ujarnya.
Pembuatan sumokura cukup rumit, terutama saat membikin lubang di tanah. Warga harus menggunakan mesin bor. "Kalau digali secara manual, pasti berhari-hari jadinya," tutur Sayi sambil tersenyum.
Hingga kini, RT 7 RW 1 Rungkut Menanggal sudah menanam empat sumokura di kampungnya. Dengan empat sumokura itu, warga mampu mereduksi sampah basah mereka hingga 90 persen dari total yang ada. "Sisanya adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang maupun dikomposkan," terangnya.
Selain itu, Sayi menambahkan, dirinya bersama Sutaji mengembangkan biopori dari kaleng bekas cat yang telah ditanam sebanyak 30 buah. "Setiap rumah memiliki satu biopori itu. Sekarang kami kebingungan mencari sampah," imbuh Sayi sambil tersenyum. (oni)
INDRA DANU SAPUTRA, Surabaya
Komposter resapan alias biopori lazimnya terbuat dari pipa paralon. Tapi, warga RT 7 RW 1 Rungkut Menanggal memiliki terobosan baru. Mereka membikin komposter mirip sumur. Namanya sumokura.
HAJI SAYI, 50, ketua RW 1 Rungkut Menanggal, merasa resah. Sebab, banyak warga kampung tidak mampu membeli keranjang takakura. Padahal, semangat mereka untuk berpartisipasi dalam lomba Kampungku Bersih Surabaya Green and Clean sangat tinggi. Warga memang memiliki komposter resapan. Tapi, kapasitasnya tidak cukup untuk menampung sampah basah yang dihasilkan tiap rumah di kampung tersebut. Maklum, komposter resapan itu hanya mampu menampung setengah kilogram sampah.
Selaku ketua RW, Sayi merasa ikut bertanggung jawab menyediakan komposter sampah bagi warganya. Namun, dia tak mampu bila harus membeli keranjang takakura untuk seluruh warganya. Dia lantas mencari solusi. Dia membahas masalah itu bersama Ketua RT 7 Sutaji, 42. Selama kurang lebih dua jam berkeliling kampung, akhirnya mereka mendapatkan ide untuk membuat komposter resapan yang mampu menampung sampah basah rumah tangga dalam jumlah besar.
Mulailah mereka mencari alternatif lain untuk mengganti bahan komposter itu. Akhirnya, mereka sepakat membuat sumur yang digali dengan bor, tapi tidak sampai keluar mata air. Kedalamannya sekitar 3 meter di bawah tanah dan berdiameter 8 dim. Karena bentuk yang besar seperti sumur, warga lantas menamakannya dengan istilah sumur takakura atau disingkat dengan sumokura.
Secara keseluruhan, komposter berbentuk sumur itu tak jauh berbeda dengan komposter resapan yang terbuat dari paralon. Menurut Sayi, meski berbentuk besar dan tak menggunakan buis, komposter tersebut tidak akan mengganggu warga. "Bahkan, kalau menggunakan buis, pengomposan akan berlangsung lama," ujarnya.
Pembuatan sumokura cukup rumit, terutama saat membikin lubang di tanah. Warga harus menggunakan mesin bor. "Kalau digali secara manual, pasti berhari-hari jadinya," tutur Sayi sambil tersenyum.
Hingga kini, RT 7 RW 1 Rungkut Menanggal sudah menanam empat sumokura di kampungnya. Dengan empat sumokura itu, warga mampu mereduksi sampah basah mereka hingga 90 persen dari total yang ada. "Sisanya adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang maupun dikomposkan," terangnya.
Selain itu, Sayi menambahkan, dirinya bersama Sutaji mengembangkan biopori dari kaleng bekas cat yang telah ditanam sebanyak 30 buah. "Setiap rumah memiliki satu biopori itu. Sekarang kami kebingungan mencari sampah," imbuh Sayi sambil tersenyum. (oni)
INDRA DANU SAPUTRA, Surabaya
PERGERAKAN MAHASISWA INDONESIA DULU DAN SEKARANG (ANALISA PERGERAKAN TAHUN 1966, 1998, DAN 2008)
A. Pendahuluan
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Sejarah mencatat bahwa mahasiswa merupakan elemen yang tak terpisahkan dari perjalanan peradaban sebuah bangsa baik terkait dengan idealisme, kepeloporan, pemikiran kritis, konsistensi semangat perubahan, dan pergerakannya.
Tidak terkecuali Indonesia. Kemerdekaan bangsa Indonesia atas kolonialisme yang telah berlangsung hampir 4 abad lamanya, merupakan buah dari kerja keras para tokoh muda yang lahir dari komunitas kampus. Bung Karno, Bung Hatta, HOS Cokroaminoto, dll, adalah motor penggerak rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.
Gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Dalam perjalanannya dari masa ke masa, bangsa ini telah mengenal beberapa dekade perjuangan mahasiswa.
B. Pergerakan tahun 1966
Pergerakan mahasiswa ditandai dengan pembentukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan. Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.
Pada tahun ini, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan "Orde Baru" . Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya Akbar Tanjung, Cosmas Batubara, Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi, dll. Angkatan '66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI(Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru. Di masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis, yang sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah masanya,dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini,dia adealah Soe Hok Gie.
C. Pergerakan tahun 1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi_Trisakti, Tragedi Semanggi I, Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.
Gerakan mahasiswa Indonesia 1998 adalah puncak gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan yang ditandai tumbangnya Orde Baru dengan lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, pada tanggal 21 Mei 1998. Berbagai kesatuan aksi diberbagai daerah muncul untuk menentang rezim Suharto.
Di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Bali, Malang, Surabaya, Medan, Aceh, dan lain-lain lahir puluhan kesatuan aksi yang konsisten menentang kebijakan dan keberadaan rezim Suharto. Gerakan yang menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998 ini, harus berhadapan dengan berbagai tindakan represif yang menewaskan 4 aktivis mahasiswa Trisakti. Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung adalah bukti lainnya upaya represif Suharto untuk meredam gerakan ini.
Setelah bergulirnya reformasi pada tahun 1998, pergerakan mahasiswa dihadapkan pada pluralitas gerakan yang sangat tinggi. Mahasiswa pada saat ini memiliki garis perjuangan dan agenda yang berbeda dengan mahasiswa lainnya.
D. Pergerakan tahun 2008
Pergerakan mahasiswa di tahun 2008 ditandai dengan dinamika yang jauh berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Masa ini ditandai dengan tantangan yang kompleks, baik dari sisi internal maupun eksternal. Selain itu, munculnya berbagai macam kepentingan mahasiswa ikut mewarnai dinamika sejarah pergerakan mahasiswa di Indonesia.
Periode 10 tahun pasca reformasi 1998 ternyata kondisi bangsa Indonesia masih saja stagnan rakyat miskin masih ada dimana-mana, harga bahan pokok semakin melambung naik, kesehatan semakin tidak diperhatikan dengan banyaknya pemilik askeskin yang tidak diterima oleh rumah sakit, penyakit bermacam-macam muncul, kualitas pendidikan nasional semakin menurun padahal biaya pendidikan semakin mahal, dan masih banyak hal lain yang jika disebutkan dalam tulisan ini tidak akan muat. Mahasiswa yang notabenenya adalah agen perubah sudah sepatutnya melakukan perubahan untuk kemajuan bangsa dengan hal yang konstruktif dan solutif untuk mengatasi semua permasalahan bangsa tersebut.
Menyikapi hal tersebut BEM Seluruh Indonesia ( BEM SI ) mengadakan Konfrensi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang telah dilaksanakan pada 21-23 Maret 2008 di Depok. Masalah yang dibahas oleh BEM SI adalah masalah yang terfokus pada permasalahan mendasar, mendesak untuk segera diselesaikan sebagai wujud penyelesain masalah bangsa. Reformasi ternyata masih belum selesai, kondisi bangsa ini belum berubah atau mungkin malah semakin terpuruk. Untuk itu BEM SI atas nama rakyat Indonesia manyampaikan Tujuh Gugatan Rakyat (TUGU RAKYAT) agar dengan segera dipenuhi oleh pemerintah :
Nasionalisai aset-aset strategis bangsaWujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya, sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia. Kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi, dan energi. Jamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat. Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan. Selamatkan lingkungan Indonesia dan tuntut Lapindo Brantas untuk mengganti rugi seluruh dampak dari lumpur Lapindo.
E. Penutup
Peran dan fungsi mahasiswa harus kembali dipertegas. Sejarah pergerakan mahasiswa yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia harus terus mampu mengawasi dan mengontrol reformasi secara utuh dalam segala bentuknya sesuai dengan zaman yang berlaku saat itu, yakni saat 1966, 1998 atau 2008. Mahasiswa harus tetap memiliki idealisme untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia, setidaknya di daerahnya. Mahasiswa tetap dikenal masyarakat sebagai agent of change. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat terus-menerus sesuai dengan gelar yang melekat pada dirinya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, serta mengambil peran untuk melakukan banyak perubahan yang terbaik untuk menyuarakan masalah-masalah pendidikan, pengangguran, ekonomi, kesenjangan sosial, moralitas dan korupsi.
F. Referensi
http://rhisy.blogsome.com/2006/08/22/periodesasi-gerakan-mahasiswa/
http://rhisy.blogsome.com/2006/08/22/periodesasi-gerakan-mahasiswa/
http://bem.fmipa.ugm.ac.id/?p=25
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Sejarah mencatat bahwa mahasiswa merupakan elemen yang tak terpisahkan dari perjalanan peradaban sebuah bangsa baik terkait dengan idealisme, kepeloporan, pemikiran kritis, konsistensi semangat perubahan, dan pergerakannya.
Tidak terkecuali Indonesia. Kemerdekaan bangsa Indonesia atas kolonialisme yang telah berlangsung hampir 4 abad lamanya, merupakan buah dari kerja keras para tokoh muda yang lahir dari komunitas kampus. Bung Karno, Bung Hatta, HOS Cokroaminoto, dll, adalah motor penggerak rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.
Gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Dalam perjalanannya dari masa ke masa, bangsa ini telah mengenal beberapa dekade perjuangan mahasiswa.
B. Pergerakan tahun 1966
Pergerakan mahasiswa ditandai dengan pembentukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan. Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.
Pada tahun ini, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan "Orde Baru" . Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya Akbar Tanjung, Cosmas Batubara, Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi, dll. Angkatan '66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI(Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru. Di masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis, yang sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah masanya,dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini,dia adealah Soe Hok Gie.
C. Pergerakan tahun 1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi_Trisakti, Tragedi Semanggi I, Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.
Gerakan mahasiswa Indonesia 1998 adalah puncak gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan yang ditandai tumbangnya Orde Baru dengan lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, pada tanggal 21 Mei 1998. Berbagai kesatuan aksi diberbagai daerah muncul untuk menentang rezim Suharto.
Di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Bali, Malang, Surabaya, Medan, Aceh, dan lain-lain lahir puluhan kesatuan aksi yang konsisten menentang kebijakan dan keberadaan rezim Suharto. Gerakan yang menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998 ini, harus berhadapan dengan berbagai tindakan represif yang menewaskan 4 aktivis mahasiswa Trisakti. Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung adalah bukti lainnya upaya represif Suharto untuk meredam gerakan ini.
Setelah bergulirnya reformasi pada tahun 1998, pergerakan mahasiswa dihadapkan pada pluralitas gerakan yang sangat tinggi. Mahasiswa pada saat ini memiliki garis perjuangan dan agenda yang berbeda dengan mahasiswa lainnya.
D. Pergerakan tahun 2008
Pergerakan mahasiswa di tahun 2008 ditandai dengan dinamika yang jauh berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Masa ini ditandai dengan tantangan yang kompleks, baik dari sisi internal maupun eksternal. Selain itu, munculnya berbagai macam kepentingan mahasiswa ikut mewarnai dinamika sejarah pergerakan mahasiswa di Indonesia.
Periode 10 tahun pasca reformasi 1998 ternyata kondisi bangsa Indonesia masih saja stagnan rakyat miskin masih ada dimana-mana, harga bahan pokok semakin melambung naik, kesehatan semakin tidak diperhatikan dengan banyaknya pemilik askeskin yang tidak diterima oleh rumah sakit, penyakit bermacam-macam muncul, kualitas pendidikan nasional semakin menurun padahal biaya pendidikan semakin mahal, dan masih banyak hal lain yang jika disebutkan dalam tulisan ini tidak akan muat. Mahasiswa yang notabenenya adalah agen perubah sudah sepatutnya melakukan perubahan untuk kemajuan bangsa dengan hal yang konstruktif dan solutif untuk mengatasi semua permasalahan bangsa tersebut.
Menyikapi hal tersebut BEM Seluruh Indonesia ( BEM SI ) mengadakan Konfrensi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang telah dilaksanakan pada 21-23 Maret 2008 di Depok. Masalah yang dibahas oleh BEM SI adalah masalah yang terfokus pada permasalahan mendasar, mendesak untuk segera diselesaikan sebagai wujud penyelesain masalah bangsa. Reformasi ternyata masih belum selesai, kondisi bangsa ini belum berubah atau mungkin malah semakin terpuruk. Untuk itu BEM SI atas nama rakyat Indonesia manyampaikan Tujuh Gugatan Rakyat (TUGU RAKYAT) agar dengan segera dipenuhi oleh pemerintah :
E. Penutup
Peran dan fungsi mahasiswa harus kembali dipertegas. Sejarah pergerakan mahasiswa yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia harus terus mampu mengawasi dan mengontrol reformasi secara utuh dalam segala bentuknya sesuai dengan zaman yang berlaku saat itu, yakni saat 1966, 1998 atau 2008. Mahasiswa harus tetap memiliki idealisme untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia, setidaknya di daerahnya. Mahasiswa tetap dikenal masyarakat sebagai agent of change. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat terus-menerus sesuai dengan gelar yang melekat pada dirinya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, serta mengambil peran untuk melakukan banyak perubahan yang terbaik untuk menyuarakan masalah-masalah pendidikan, pengangguran, ekonomi, kesenjangan sosial, moralitas dan korupsi.
F. Referensi
http://rhisy.blogsome.com/2006/08/22/periodesasi-gerakan-mahasiswa/
http://rhisy.blogsome.com/2006/08/22/periodesasi-gerakan-mahasiswa/
http://bem.fmipa.ugm.ac.id/?p=25
Berbagai peran mahasiswa
A. Pendahuluan
Sebagai sebagian dari masyarakat, mahasiswa mempunyai posisi yang unik. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang beruntung karena mempunyai kesempatan yang berharga untuk menimba ilmu dalam suatu wadah perguruan tinggi, dimana untuk negara seperti Indonesia hal tersebut merupakan hal yang sangat terbatas dan sulit bagi kebanyakan rakyat biasa. Mahasiswa juga sepatutnya berbahagia karena dirinya mampu menjadi bagian dari himpunan kecil cendikiawan yang dapat mendapatkan informasi yang berharga, pendidikan dan pelatihan untuk membaca fenomena-fenomena yang terjadi. Selain itu semua, sebagaimana disampaikan di muka bahwa mahasiswa mempunyai posisi yang unik, terkait dengan independensinya dari pengaruh-pengaruh kelompok/golongan yang ingin mengambil keuntungannya sendiri tanpa memikirkan kepentingan masyarakat secara umum (opportunist).
Idealisme merupakan nyawa bagi seorang mahasiswa yang akan senantiasa dijaga dan dipertahankan, apapun taruhannya. Mereka tidak segan untuk menghadapi segala tantangan serta pihak-pihak yang berkuasa (status quo), yang dianggap tidak sesuai dengan idealisme mereka yang mengutamakan kepentingan masyarakat secara umum dan menjunjung tinggi azas keadilan. Didukung oleh semangat muda, bersihnya hati/pikiran dari segala intrik kelompok/golongan seringkali perjuangan para mahasiswa mampu merobohkan rejim yang tiran. Sejarah di Indonesia telah mencatat peran mahasiswa tersebut dalam membawa perubahan sejarah ke arah yang lebih baik. Peristiwa Malari tahun 1974, pergerakan reformasi tahun 1998, dan sebagainya, merupakan bukti nyata peran mahasiswa. Di bidang lainnya seperti akademis/riset, pengabdian terhadap masyarakat serta agen perubahan juga mengiringi perjalanan peran mahasiswa di Indonesia.
Dalam tulisan ini akan diuraikan sekelumit peran mahasiswa dalam berbagai bidang terkait dengan posisinya sebagai kaum cendikia muda. Peran mahasiswa yang akan dibahas antara lain terkait dengan:
1. Tri dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
2. Iron stock yakni sebagai calon pemimpin di masa depan.
3. Agent of change yakni sebagai kelompok-kelompok pembawa perubahan.
4. Moral force yakni sebagai kelompok yang menegakkan nilai-nilai moral/acuan di dalam masyarakat.
B. Peran Mahasiswa
1. Peran dalam tri dharma perguruan tinggi
Sebelum membahas mengenai peran mahasiswa dalam tri dharma perguruan tinggi, sebelumnya akan dibahas mengenai apa itu hakekat perguruan tinggi. Perguruan Tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan jenjang terakhir dari hirarki pendidikan formal. Sebagai suatu lembaga pendidikan, perguruan tinggi mempunyai tiga misi yang diemban yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, yang seringkali dikenal dengan istilah ”Tri Dharma Perguruan Tinggi”.
Misi pendidikan di Perguruan Tinggi merupakan proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya, agar dengan demikian proses alih generasi juga diikuti dengan proses alih ilmu pengetahuan dalam arti luas.
Kemudian untuk menghindari stagnasi ilmu pengetahuan yang berorientasi pada tuntutan zaman, maka dalam proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan membutuhkan pengembangan konsep atau teori ke arah konsep atau teori yang lebih baik. Usaha pengembangan teori atau konsep dilaksanakan secara sistematis dan melalui prosedur ilmiah, kegiatan ini disebut penelitian.
Usaha pewarisan dan pengembangan ilmu pengetahuan oleh perguruan tinggi harus senantiasa memiliki pijakan dan relevansi dengan kondisi masyarakat. Usaha memformulasikan peran Perguruan Tinggi dalam dinamika masyarakat inilah yang lebih dikenal dengan nama pengabdian masyarakat.
Untuk itu, proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi perlu dikembangkan kultur kebebasan mimbar (academic freedom culture). Pengembangan kultur kebebasan mimbar tersebut diupayakan untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa.Upaya mendasar agar aplikasi pemanfaatan mimbar ilmiah itu bisa terselenggara maka harus tercipta kultur kebebasan mimbar (academic freedom culture) yang didukung oleh semua komponen Perguruan Tinggi. Kultur kebebasan mimbar bisa terwujud jika didukung adanya kebebasan belajar (freedom to learn) dan kebebasan berkomunikasi (freedom to communication). Kedua kebebasan ini merupakan sisi dari kebebasan mimbar dan merupakan upaya yang tepat dalam meningkatkan kepekaan mahasiswa.
2. Mahasiswa sebagai iron stock
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Sehingga dapat dikatakan bahwa dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang berharga. Untuk itulah mahasiswa dituntut untuk dapat menimba pengetahuan, baik dari sisi keprofesian maupun kemasyarakatan.
3. Mahasiswa sebagai agent of change
Mahasiswa sebagai agent of change berarti mahasiswa dituntut perannya untuk mampu menjadi faktor-faktor pendorong perubahan di dalam masyarakat untuk menuju ke kondisi yang lebih baik.
Perubahan akan selalu ada karena dinamika di dalam masyarakat akan selalu menuntut adanya perubahan. Baik perubahan itu secara perlahan-lahan karena dinamika yang harmonis (seringkali disebut sebagai evolusi) ataupun perubahan yang terjadi begitu gegap gempita dan dalam waktu yang relatif cepat terkait dengan adanya dorongan sosial yang begitu besar (disebut revolusi)
Sebagai golongan yang “eksklusif”—karena hanya 5% dari pemuda yang bisa menyandang status mahasiswa—harus mampu menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan. Merka seharusnya tidak lepas tangan begitu sajadan membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke arah yang salah.
Perubahan itu tersebut tidak hanya terkait dengan perubahan ideologi, tapi juga dapat bersifat materialistik. Perubahan ideologi merupakan perubahan yang terkait dengan hal-hal seperti kondisi politik dan sosial budaya. Sedangkan perubahan materialistik, misalnya terkait dengan teknologi, misalnya kincir angin, mesin industri, internet, dan lain sebagainya.
4. Mahasiswa sebagai moral force
Mahasiswa sebagai moral force berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga sistem nilai yang luhur di masyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut harus dikaitkan dengan posisi mahasiswa sebagai insan akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari kebenaran. Nilai luhur tersebut adalah sesuatu yang bersifat benar mutlak, dan tidak ada keraguan lagi di dalamnya dan bukan sesuatu yang berasal dari pragmatisme.
Selain nilai yang di atas, masih ada satu nilai lagi yang memenuhi kriteria sebagai nilai yang wajib dijaga oleh mahasiswa, nilai tersebut adalah nilai-nilai dari kebenaran ilmiah. Walaupun memang kebenaran ilmiah tersebut merupakan representasi dari kebesaran dan keeksisan Allah, sebagai dzat yang Maha Mengetahui. Kita sebagai mahasiswa harus mampu mencari berbagai kebenaran berlandaskan watak ilmiah yang bersumber dari ilmu-ilmu yang kita dapatkan dan selanjutnya harus kita terapkan dan jaga di masyarakat.
C. Penutup
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita disimpulkan bahwa peran mahasiswa sangat vital sebagai seorang intelektual muda. Dirinya diharapkan mampu menjadi seorang intelektual muda yang mumpuni, baik dari sisi keilmuan serta moral dan lebih penting berdaya untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Referensi
http://dakwah.uin-suka.ac.id/file_ilmiah/AFIF-PERANMAHASISWA.rtf http://geowana.wordpress.com/2008/08/10/peran-fungsi-posisi-mahasiswa/
Sebagai sebagian dari masyarakat, mahasiswa mempunyai posisi yang unik. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang beruntung karena mempunyai kesempatan yang berharga untuk menimba ilmu dalam suatu wadah perguruan tinggi, dimana untuk negara seperti Indonesia hal tersebut merupakan hal yang sangat terbatas dan sulit bagi kebanyakan rakyat biasa. Mahasiswa juga sepatutnya berbahagia karena dirinya mampu menjadi bagian dari himpunan kecil cendikiawan yang dapat mendapatkan informasi yang berharga, pendidikan dan pelatihan untuk membaca fenomena-fenomena yang terjadi. Selain itu semua, sebagaimana disampaikan di muka bahwa mahasiswa mempunyai posisi yang unik, terkait dengan independensinya dari pengaruh-pengaruh kelompok/golongan yang ingin mengambil keuntungannya sendiri tanpa memikirkan kepentingan masyarakat secara umum (opportunist).
Idealisme merupakan nyawa bagi seorang mahasiswa yang akan senantiasa dijaga dan dipertahankan, apapun taruhannya. Mereka tidak segan untuk menghadapi segala tantangan serta pihak-pihak yang berkuasa (status quo), yang dianggap tidak sesuai dengan idealisme mereka yang mengutamakan kepentingan masyarakat secara umum dan menjunjung tinggi azas keadilan. Didukung oleh semangat muda, bersihnya hati/pikiran dari segala intrik kelompok/golongan seringkali perjuangan para mahasiswa mampu merobohkan rejim yang tiran. Sejarah di Indonesia telah mencatat peran mahasiswa tersebut dalam membawa perubahan sejarah ke arah yang lebih baik. Peristiwa Malari tahun 1974, pergerakan reformasi tahun 1998, dan sebagainya, merupakan bukti nyata peran mahasiswa. Di bidang lainnya seperti akademis/riset, pengabdian terhadap masyarakat serta agen perubahan juga mengiringi perjalanan peran mahasiswa di Indonesia.
Dalam tulisan ini akan diuraikan sekelumit peran mahasiswa dalam berbagai bidang terkait dengan posisinya sebagai kaum cendikia muda. Peran mahasiswa yang akan dibahas antara lain terkait dengan:
1. Tri dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
2. Iron stock yakni sebagai calon pemimpin di masa depan.
3. Agent of change yakni sebagai kelompok-kelompok pembawa perubahan.
4. Moral force yakni sebagai kelompok yang menegakkan nilai-nilai moral/acuan di dalam masyarakat.
B. Peran Mahasiswa
1. Peran dalam tri dharma perguruan tinggi
Sebelum membahas mengenai peran mahasiswa dalam tri dharma perguruan tinggi, sebelumnya akan dibahas mengenai apa itu hakekat perguruan tinggi. Perguruan Tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan jenjang terakhir dari hirarki pendidikan formal. Sebagai suatu lembaga pendidikan, perguruan tinggi mempunyai tiga misi yang diemban yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, yang seringkali dikenal dengan istilah ”Tri Dharma Perguruan Tinggi”.
Misi pendidikan di Perguruan Tinggi merupakan proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya, agar dengan demikian proses alih generasi juga diikuti dengan proses alih ilmu pengetahuan dalam arti luas.
Kemudian untuk menghindari stagnasi ilmu pengetahuan yang berorientasi pada tuntutan zaman, maka dalam proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan membutuhkan pengembangan konsep atau teori ke arah konsep atau teori yang lebih baik. Usaha pengembangan teori atau konsep dilaksanakan secara sistematis dan melalui prosedur ilmiah, kegiatan ini disebut penelitian.
Usaha pewarisan dan pengembangan ilmu pengetahuan oleh perguruan tinggi harus senantiasa memiliki pijakan dan relevansi dengan kondisi masyarakat. Usaha memformulasikan peran Perguruan Tinggi dalam dinamika masyarakat inilah yang lebih dikenal dengan nama pengabdian masyarakat.
Untuk itu, proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi perlu dikembangkan kultur kebebasan mimbar (academic freedom culture). Pengembangan kultur kebebasan mimbar tersebut diupayakan untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa.Upaya mendasar agar aplikasi pemanfaatan mimbar ilmiah itu bisa terselenggara maka harus tercipta kultur kebebasan mimbar (academic freedom culture) yang didukung oleh semua komponen Perguruan Tinggi. Kultur kebebasan mimbar bisa terwujud jika didukung adanya kebebasan belajar (freedom to learn) dan kebebasan berkomunikasi (freedom to communication). Kedua kebebasan ini merupakan sisi dari kebebasan mimbar dan merupakan upaya yang tepat dalam meningkatkan kepekaan mahasiswa.
2. Mahasiswa sebagai iron stock
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Sehingga dapat dikatakan bahwa dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang berharga. Untuk itulah mahasiswa dituntut untuk dapat menimba pengetahuan, baik dari sisi keprofesian maupun kemasyarakatan.
3. Mahasiswa sebagai agent of change
Mahasiswa sebagai agent of change berarti mahasiswa dituntut perannya untuk mampu menjadi faktor-faktor pendorong perubahan di dalam masyarakat untuk menuju ke kondisi yang lebih baik.
Perubahan akan selalu ada karena dinamika di dalam masyarakat akan selalu menuntut adanya perubahan. Baik perubahan itu secara perlahan-lahan karena dinamika yang harmonis (seringkali disebut sebagai evolusi) ataupun perubahan yang terjadi begitu gegap gempita dan dalam waktu yang relatif cepat terkait dengan adanya dorongan sosial yang begitu besar (disebut revolusi)
Sebagai golongan yang “eksklusif”—karena hanya 5% dari pemuda yang bisa menyandang status mahasiswa—harus mampu menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan. Merka seharusnya tidak lepas tangan begitu sajadan membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke arah yang salah.
Perubahan itu tersebut tidak hanya terkait dengan perubahan ideologi, tapi juga dapat bersifat materialistik. Perubahan ideologi merupakan perubahan yang terkait dengan hal-hal seperti kondisi politik dan sosial budaya. Sedangkan perubahan materialistik, misalnya terkait dengan teknologi, misalnya kincir angin, mesin industri, internet, dan lain sebagainya.
4. Mahasiswa sebagai moral force
Mahasiswa sebagai moral force berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga sistem nilai yang luhur di masyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut harus dikaitkan dengan posisi mahasiswa sebagai insan akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari kebenaran. Nilai luhur tersebut adalah sesuatu yang bersifat benar mutlak, dan tidak ada keraguan lagi di dalamnya dan bukan sesuatu yang berasal dari pragmatisme.
Selain nilai yang di atas, masih ada satu nilai lagi yang memenuhi kriteria sebagai nilai yang wajib dijaga oleh mahasiswa, nilai tersebut adalah nilai-nilai dari kebenaran ilmiah. Walaupun memang kebenaran ilmiah tersebut merupakan representasi dari kebesaran dan keeksisan Allah, sebagai dzat yang Maha Mengetahui. Kita sebagai mahasiswa harus mampu mencari berbagai kebenaran berlandaskan watak ilmiah yang bersumber dari ilmu-ilmu yang kita dapatkan dan selanjutnya harus kita terapkan dan jaga di masyarakat.
C. Penutup
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita disimpulkan bahwa peran mahasiswa sangat vital sebagai seorang intelektual muda. Dirinya diharapkan mampu menjadi seorang intelektual muda yang mumpuni, baik dari sisi keilmuan serta moral dan lebih penting berdaya untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Referensi
http://dakwah.uin-suka.ac.id/file_ilmiah/AFIF-PERANMAHASISWA.rtf http://geowana.wordpress.com/2008/08/10/peran-fungsi-posisi-mahasiswa/
Tuesday, August 19, 2008
Indeks Saham Kembali Melemah
[Jawa Pos, Rabu, 20 Agustus 2008 ]
JAKARTA - Gejolak pasar finansial masih sangat mengkhawatirkan. Pada perdagangan kemarin (19/8), lantai bursa kembali melemah. Bahkan, menyentuh level terendah sejak perdagangan awal tahun ini.
Kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada dalam teritori merah, melemah 2,05 persen (42,65 poin). Indeks ditutup pada level 2.042,49. Nilai transaksinya di bawah rata-rata harian yaitu Rp 2,9 triliun. Padahal, rerata transaksi harian di bursa sepanjang 2008 menyentuh angka Rp 5,29 triliun.
Kepala Riset Kresna Sekuritas Adrian Rusmana mengatakan, anjloknya harga sejumlah komoditas menjadi faktor yang cukup signifikan dalam memelorotkan indeks. "Kondisi bursa global juga masih belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan," ujar Adrian kemarin (19/8). Terbukti, saham sejumlah emiten berbasis komoditas mengalami koreksi dan menjadi top losser.
Melorotnya saham-saham komoditas, sambung dia, secara psikologis berpengaruh ke saham-saham lain. Sehingga, nyaris semua sektor mengalami penurunan. "Fenomena itu disebabkan kontribusi saham-saham di sektor komoditas terhadap pergerakan indeks masih sangat besar, melebihi sektor-sektor lainnya," terangnya.
Dia menilai, investor lebih memilih melakukan aksi jual. Namun, bukan hanya saham di sektor komoditas yang tertekan aksi jual. "Saham-saham di perbankan, bahkan industri makanan dasar, juga tertekan oleh aksi jual," tuturnya.
Dalam jangka pendek, kata dia, indeks akan lebih banyak bergerak sideways. "Saham-saham di sektor infrastruktur akan menjadi pilihan. Investor akan melepas saham-saham di sektor komoditas," katanya.
Namun, peluang rebound bukannya tidak ada, meski sangat terbatas. "Dalam beberapa waktu, indeks akan bergerak mendatar, bahkan cenderung terus menurun.
"Secara terpisah, pengamat pasar modal Ikhsan Binarto mengatakan, indeks melemah tajam masih dipicu oleh saham perkebunan dan pertambangan. "Melemahnya harga minyak menjadi katalis penurunan indeks karena ekspektasi harga komoditas bakal turun," katanya.
Hal tersebut, sambung dia, membuat saham-saham di kedua sektor tersebut tertekan aksi jual. "Ekspektasi penurunan harga komoditas memicu panic selling dua sektor tersebut," terangnya.
Di tengah tekanan hebat, jelas dia, indeks berpeluang mengalami teknikal rebound ?dengan arah pergerakan hingga 2.080. "Historikal indeks mencoba menembus level lebih tinggi dengan level 1.863 sebagai bottom line-nya," terangnya.(eri/fan)
JAKARTA - Gejolak pasar finansial masih sangat mengkhawatirkan. Pada perdagangan kemarin (19/8), lantai bursa kembali melemah. Bahkan, menyentuh level terendah sejak perdagangan awal tahun ini.
Kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada dalam teritori merah, melemah 2,05 persen (42,65 poin). Indeks ditutup pada level 2.042,49. Nilai transaksinya di bawah rata-rata harian yaitu Rp 2,9 triliun. Padahal, rerata transaksi harian di bursa sepanjang 2008 menyentuh angka Rp 5,29 triliun.
Kepala Riset Kresna Sekuritas Adrian Rusmana mengatakan, anjloknya harga sejumlah komoditas menjadi faktor yang cukup signifikan dalam memelorotkan indeks. "Kondisi bursa global juga masih belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan," ujar Adrian kemarin (19/8). Terbukti, saham sejumlah emiten berbasis komoditas mengalami koreksi dan menjadi top losser.
Melorotnya saham-saham komoditas, sambung dia, secara psikologis berpengaruh ke saham-saham lain. Sehingga, nyaris semua sektor mengalami penurunan. "Fenomena itu disebabkan kontribusi saham-saham di sektor komoditas terhadap pergerakan indeks masih sangat besar, melebihi sektor-sektor lainnya," terangnya.
Dia menilai, investor lebih memilih melakukan aksi jual. Namun, bukan hanya saham di sektor komoditas yang tertekan aksi jual. "Saham-saham di perbankan, bahkan industri makanan dasar, juga tertekan oleh aksi jual," tuturnya.
Dalam jangka pendek, kata dia, indeks akan lebih banyak bergerak sideways. "Saham-saham di sektor infrastruktur akan menjadi pilihan. Investor akan melepas saham-saham di sektor komoditas," katanya.
Namun, peluang rebound bukannya tidak ada, meski sangat terbatas. "Dalam beberapa waktu, indeks akan bergerak mendatar, bahkan cenderung terus menurun.
"Secara terpisah, pengamat pasar modal Ikhsan Binarto mengatakan, indeks melemah tajam masih dipicu oleh saham perkebunan dan pertambangan. "Melemahnya harga minyak menjadi katalis penurunan indeks karena ekspektasi harga komoditas bakal turun," katanya.
Hal tersebut, sambung dia, membuat saham-saham di kedua sektor tersebut tertekan aksi jual. "Ekspektasi penurunan harga komoditas memicu panic selling dua sektor tersebut," terangnya.
Di tengah tekanan hebat, jelas dia, indeks berpeluang mengalami teknikal rebound ?dengan arah pergerakan hingga 2.080. "Historikal indeks mencoba menembus level lebih tinggi dengan level 1.863 sebagai bottom line-nya," terangnya.(eri/fan)
ORI Bantu Perencanaan Keuangan Keluarga
Dadan Kuswaraharja - detikFinance
Jakarta - Pemerintah tengah gencar lagi menjual salah satu obligasi andalannya Obligasi Ritel Indonesia (ORI). ORI ini akan membantu perencanaan keuangan keluarga.
ORI005 yang akan diterbitkan pemerintah 2 pekan lagi pada 3 Agustus 2008 misalnya. Dengan pembayaran kupon yang diaksanakan tepat di tengah bulan yakni tanggal 15 setiap bulannya akan memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengatur arus kas mereka melalui investasi di ORI dengan lebih baik.
Menurut Direktur Surat Berharga Negara Bhimantara Widyajala, Rabu (20/8/2008) masyarakat yang sudah bekerja di pertengahan bulan biasanya membutuhkan uang, setelah gaji yang diterima di awal atau akhir bulan sudah mulai menipis. "Dengan demikian ORI dapat membantu perencanaan keuangan para investor agar lebih baik lagi, apalagi tenor untuk ORI005 yang 5 tahun dapat memberikan pembelajaran dan pengalaman baru bagi investor individu untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih panjang dari jangka waktu ORI seri-seri terdahulu," paparnya. Sedangkan dari sisi Pemerintah pembayaran kupon ORI mulai dari seri ORI005 dan seri-seri selanjutnya setiap tanggal 15 akan memberikan kemudahan dari sisi administrasi karena tanggal pembayarannya sama dengan tanggal pembayaran kupon obligasi dengan bunga tetap. "Hanya kalau ORI kupon dibayar tiap bulan kalau obligasi negara dengan bunga tetap dibayar setiap 6 bulan sekali," ujarnyaMasa penawaran ORI005 dimulai pada tanggal 19 Agustus hingga 29 Agustus 2008. ORI akan diterbitkan pada 3 September 2008 dan kupon pertama akan dibayar langsung pada 15 September dengan nilai kupon pertama yang dihitung berdasarkan hari bunga sejak tanggal penerbitan. Selanjutnya, kupon kedua dan seterusnya dibayar penuh setiap bulan berdasarkan bunga 11,45% per tahun.(ddn/ir)
Rabu, 20/08/2008 10:18 WIB
Jakarta - Pemerintah tengah gencar lagi menjual salah satu obligasi andalannya Obligasi Ritel Indonesia (ORI). ORI ini akan membantu perencanaan keuangan keluarga.
ORI005 yang akan diterbitkan pemerintah 2 pekan lagi pada 3 Agustus 2008 misalnya. Dengan pembayaran kupon yang diaksanakan tepat di tengah bulan yakni tanggal 15 setiap bulannya akan memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengatur arus kas mereka melalui investasi di ORI dengan lebih baik.
Menurut Direktur Surat Berharga Negara Bhimantara Widyajala, Rabu (20/8/2008) masyarakat yang sudah bekerja di pertengahan bulan biasanya membutuhkan uang, setelah gaji yang diterima di awal atau akhir bulan sudah mulai menipis. "Dengan demikian ORI dapat membantu perencanaan keuangan para investor agar lebih baik lagi, apalagi tenor untuk ORI005 yang 5 tahun dapat memberikan pembelajaran dan pengalaman baru bagi investor individu untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih panjang dari jangka waktu ORI seri-seri terdahulu," paparnya. Sedangkan dari sisi Pemerintah pembayaran kupon ORI mulai dari seri ORI005 dan seri-seri selanjutnya setiap tanggal 15 akan memberikan kemudahan dari sisi administrasi karena tanggal pembayarannya sama dengan tanggal pembayaran kupon obligasi dengan bunga tetap. "Hanya kalau ORI kupon dibayar tiap bulan kalau obligasi negara dengan bunga tetap dibayar setiap 6 bulan sekali," ujarnyaMasa penawaran ORI005 dimulai pada tanggal 19 Agustus hingga 29 Agustus 2008. ORI akan diterbitkan pada 3 September 2008 dan kupon pertama akan dibayar langsung pada 15 September dengan nilai kupon pertama yang dihitung berdasarkan hari bunga sejak tanggal penerbitan. Selanjutnya, kupon kedua dan seterusnya dibayar penuh setiap bulan berdasarkan bunga 11,45% per tahun.(ddn/ir)
Rabu, 20/08/2008 10:18 WIB
Inflasi Tinggi, BI Rate Tidak akan Lampaui 10%
Penulis : MedanBisnis
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
Meski inflasi diperkirakan bisa menembus dua digit tahun ini, namun tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) diminta tidak melebihi level 10%. Sebab akan mempengaruhi kondisi ekonomi makro Indonesia.
“Meskipun inflasi diperkirakan bisa lebih dari 12%, BI Rate sebaiknya jangan melewati 10%, karena akan berpengaruh signifikan pada kondisi ekonomi makro,” ujar pengamat ekonomi, Farial Anwar saat dihubungi detikFinance, Sabtu (16/8).Menurut Farial, ada pendapat yang mengatakan bahwa tingkat suku bunga bank sentral tidak boleh lebih rendah dari tingkat inflasi. Namun Farial menjelaskan hal tersebut bisa dilakukan dalam kondisi tertentu.“AS contohnya, tingkat inflasinya sudah mencapai 5%, tapi suku bunganya masih di level 2%. Jadi tidak ada masalah suku bunga lebih rendah dari inflasi,” jelas Farial.Menurut Farial, BI pun sudah memiliki kebijakan tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya lebih dari 10%, meskipun inflasi diperkirakan bertahan di atas 10%, bahkan mencapai 12%.“Hasil diskusi kami dengan BI, mereka juga berpendapat BI Rate tidak akan melebihi 10%, karena dampaknya akan signifikan bagi perbankan yang kemudian mempengaruhi sektor riil. BI yang baru saja menaikkan BI Rate ke 9% bertujuan untuk memberi peringatan pada pasar bahwa ekonomi sudah mulai tidak stabil,” ujarnya.Mengenai asumsi pemerintah dalam APBN 2009 yang menargetkan SBI 3 bulan di level 8,5%, Farial menilai angka tersebut cukup realistis dengan catatan penurunan harga-harga komoditas berlangsung hingga akhir 2009.“Posisi BI Rate sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan harga-harga komoditas, terutama minyak. Jika penurunan harga komoditas bertahan, maka inflasi akan menurun. Seandainya kondisi ini terjadi maka BI Rate akan dapat kembali ke posisi 8-8,5%,” tutur Farial.Namun ada satu hal yang harus dicermati, yaitu aksi spekulan. Menurut Farial, penurunan harga komoditas belakangan ini terutama disebabkan peralihan spekulan dari komoditas ke dolar AS. “Hal inilah yang mendorong penguatan dolar AS terhadap semua mata uang dunia, meskipun kondisi ekonomi riil AS masih terguncang,” ujar Farial.Hal inilah yang harus dicermati. Sebab tidak bisa diperkirakan apakah permainan spekulan di dolar AS akan berlangsung lama. Jika bertahan maka harga komoditas akan berada di level seperti sekarang. “Dan itu bisa membuat inflasi menurun,” jelas Farial.
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
Meski inflasi diperkirakan bisa menembus dua digit tahun ini, namun tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) diminta tidak melebihi level 10%. Sebab akan mempengaruhi kondisi ekonomi makro Indonesia.
“Meskipun inflasi diperkirakan bisa lebih dari 12%, BI Rate sebaiknya jangan melewati 10%, karena akan berpengaruh signifikan pada kondisi ekonomi makro,” ujar pengamat ekonomi, Farial Anwar saat dihubungi detikFinance, Sabtu (16/8).Menurut Farial, ada pendapat yang mengatakan bahwa tingkat suku bunga bank sentral tidak boleh lebih rendah dari tingkat inflasi. Namun Farial menjelaskan hal tersebut bisa dilakukan dalam kondisi tertentu.“AS contohnya, tingkat inflasinya sudah mencapai 5%, tapi suku bunganya masih di level 2%. Jadi tidak ada masalah suku bunga lebih rendah dari inflasi,” jelas Farial.Menurut Farial, BI pun sudah memiliki kebijakan tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya lebih dari 10%, meskipun inflasi diperkirakan bertahan di atas 10%, bahkan mencapai 12%.“Hasil diskusi kami dengan BI, mereka juga berpendapat BI Rate tidak akan melebihi 10%, karena dampaknya akan signifikan bagi perbankan yang kemudian mempengaruhi sektor riil. BI yang baru saja menaikkan BI Rate ke 9% bertujuan untuk memberi peringatan pada pasar bahwa ekonomi sudah mulai tidak stabil,” ujarnya.Mengenai asumsi pemerintah dalam APBN 2009 yang menargetkan SBI 3 bulan di level 8,5%, Farial menilai angka tersebut cukup realistis dengan catatan penurunan harga-harga komoditas berlangsung hingga akhir 2009.“Posisi BI Rate sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan harga-harga komoditas, terutama minyak. Jika penurunan harga komoditas bertahan, maka inflasi akan menurun. Seandainya kondisi ini terjadi maka BI Rate akan dapat kembali ke posisi 8-8,5%,” tutur Farial.Namun ada satu hal yang harus dicermati, yaitu aksi spekulan. Menurut Farial, penurunan harga komoditas belakangan ini terutama disebabkan peralihan spekulan dari komoditas ke dolar AS. “Hal inilah yang mendorong penguatan dolar AS terhadap semua mata uang dunia, meskipun kondisi ekonomi riil AS masih terguncang,” ujar Farial.Hal inilah yang harus dicermati. Sebab tidak bisa diperkirakan apakah permainan spekulan di dolar AS akan berlangsung lama. Jika bertahan maka harga komoditas akan berada di level seperti sekarang. “Dan itu bisa membuat inflasi menurun,” jelas Farial.
BI Perkirakan Kondisi Perbankan 2009 Bagus
Penulis : Analisa
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kondisi perbankan pada tahun 2009 masih bagus meskipun tingkat inflasi saat ini termasuk tinggi.
"Sampai sekarang indikator-indikator perbankan apakah itu NPL, CAR, LDR, itu semua dalam posisi yang stabil, secara umum perbankan kita nampaknya masih bagus," kata Gubernur BI, Boediono usai penjelasan RAPBN 2009 oleh sejumlah menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu di Jakarta, Jumat.
Menurut Boediono, kondisi perbankan nasional masih akan baik karena perbankan Indonesia tidak terpengaruh sumber-sumber gejolak sektor keuangan di luar negeri seperti kasus subprime mortgage.
"Sumber-sumber gejolak sektor keuangan di luar (negeri) nampaknya tidak terlalu berpengaruh, jadi bagus," katanya.
Alasan lain kondisi perbankan masih akan bagus, menurut Boediono, CAR perbankan nasional masih tinggi sehingga masih ada ruang kalau ada shock/gejolak bagi perbankan nasional.
"Tahun depan Insya Allah masih bagus, asalkan suasana makro bisa kita kendalikan stabil," kata Boediono.
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kondisi perbankan pada tahun 2009 masih bagus meskipun tingkat inflasi saat ini termasuk tinggi.
"Sampai sekarang indikator-indikator perbankan apakah itu NPL, CAR, LDR, itu semua dalam posisi yang stabil, secara umum perbankan kita nampaknya masih bagus," kata Gubernur BI, Boediono usai penjelasan RAPBN 2009 oleh sejumlah menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu di Jakarta, Jumat.
Menurut Boediono, kondisi perbankan nasional masih akan baik karena perbankan Indonesia tidak terpengaruh sumber-sumber gejolak sektor keuangan di luar negeri seperti kasus subprime mortgage.
"Sumber-sumber gejolak sektor keuangan di luar (negeri) nampaknya tidak terlalu berpengaruh, jadi bagus," katanya.
Alasan lain kondisi perbankan masih akan bagus, menurut Boediono, CAR perbankan nasional masih tinggi sehingga masih ada ruang kalau ada shock/gejolak bagi perbankan nasional.
"Tahun depan Insya Allah masih bagus, asalkan suasana makro bisa kita kendalikan stabil," kata Boediono.
Mengkaji daya dorong RAPBN 2009
Penulis : Bisnis Indonesia
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2009 di depan Sidang Paripurna DPR pada 15 Agustus 2008.
Sebagai basis perhitungan RAPBN 2009, pemerintah menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi 6,2%, tingkat inflasi 6,5%, nilai tukar rupiah rata-rata Rp9.100 per US$, dan suku bunga SBI 3 bulan rata-rata 8,5%.
Pendapatan negara dan hibah direncanakan Rp1.022,6 triliun, meningkat Rp127,6 triliun (14,3%) dari APBN-P 2008. Belanja negara mencapai Rp1.122,2 triliun, naik Rp132,7 triliun (13,4%) dari APBN-P 2008.
Dengan demikian, defisit anggaran 2009 sebesar Rp99,6 triliun (1,9% PDB). Angka ini naik dari APBN-P 2008 sebesar Rp94,5 triliun.
Beragam komentar telah disampaikan oleh anggota DPR,? pengamat, dan pakar. Komentar terbanyak tertuju kepada rasionalitas asumsi harga minyak mentah dunia US$100 per barel.
Asumsi harga minyak mentah dunia itu mengandung risiko tambahan defisit APBN. Pilihan harga minyak mentah dunia rata-rata US$100 per barel pada 2009 merefleksikan perkembangan pergerakan harga komoditas itu dan berbagai proyeksi mutakhir.
Dalam RAPBN 2009 asumsi harga minyak mentah dunia ditetapkan US$100 per barel disertai dengan alokasi risiko Rp6 triliun atau setara dengan harga US$130 per barel. APBN jauh lebih rawan terhadap tekanan harga minyak mentah yang lebih tinggi dibandingkan dengan jika harga itu turun.
Dengan besaran RAPBN 2009 seperti itu, untuk pertama kalinya pendapatan negara serta belanja negara bisa mendekati angka Rp1.100 triliun.
Dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal 2009, yakni sekitar Rp5.200 triliun, berarti rasio volume RAPBN 2009 sekitar 21%. Ini menunjukkan APBN tetap memiliki daya dorong bagi perekonomian dan pembangunan nasional.
Optimalisasi
Untuk mendanai anggaran belanja negara pada tahun depan, dalam RAPBN 2009 pendapatan negara mencapai Rp1.021,6 triliun. Artinya, anggaran ini meningkat sebesar Rp127,6 triliun atau 14,3% dari APBN-P 2008. Jumlah tersebut berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp726,3 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp295,3 triliun.
Rencana penerimaan perpajakan itu berarti naik sekitar Rp117 triliun atau 19,2% dari 2008. Peningkatan penerimaan perpajakan nonmigas pada 2009 tetap ditargetkan tumbuh sekitar 20%, meskipun tarif pajak diturunkan dari 30% menjadi 28% untuk PPh badan dan dari 35% menjadi 30% untuk PPh orang pribadi.
Bahkan untuk usaha kecil menengah, tarif pajak hanya sebesar 15% atau diberikan keringanan sebesar 50% lebih rendah dari tarif PPh badan. Ditetapkan pula kenaikan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari saat ini, sebesar Rp13,2 juta, menjadi Rp15,8 juta untuk wajib pajak orang pribadi, sehingga dapat meringankan wajib pajak menengah ke bawah.
Sementara itu, target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dalam RAPBN 2009 direncanakan mencapai Rp295,3 triliun, naik Rp12,5 triliun dari APBN-P 2008. Nilai PNBP terbesar berasal dari sektor migas dan pertambangan umum.
Saat ini, ditempuh upaya pengendalian cost recovery lewat evaluasi komponen biaya produksi, dan standar biaya pengadaan barang dan jasa oleh kontraktor.
Dorong ekonomi
Alokasi belanja negara dalam RAPBN 2009 sebesar Rp1.122 triliun dengan komposisi belanja departemen (31%), subsidi (21%), bunga utang (10%), dan dana daerah (28%). Dengan demikian, lebih dari 70% alokasi RAPBN 2009 dipergunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pemerintah pusat mengendalikan Rp818 triliun dan lebih dari Rp312 triliun lewat dapartemen. Pencairan anggaran yang selama ini menjadi masalah, dari waktu ke waktu telah menunjukkan perbaikan.
Program revitalisasi pertanian selama tiga tahun terakhir ini berhasil mendorong swasembada pangan. Pada saat dunia mengalami tekanan harga pangan yang tinggi, dan munculnya kecenderungan proteksionisme global dalam bentuk larangan ekspor komoditas pangan, kita mampu mengamankan ketahanan pangan.
Jaringan transportasi dan telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke, dari Sangihe Talaud sampai Pulau Rote, penyelesaian jalur dan jaringan telekomunikasi (Palapa Ring) di wilayah Indonesia Timur, misalnya, merupakan salah satu perekat utama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jaringan ini juga menjadi tulang punggung distribusi, baik barang dan penumpang maupun jasa, serta penting dalam peningkatan produksi.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah menempuh beberapa jalur utama. Pada 2009, belanja infrastruktur ditingkatkan, sehingga memungkinkan penyelesaian beberapa proyek besar di antaranya Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Bandara Kuala Namu di Sumatra Utara, dan Bandara Hasanuddin di Sulawesi Selatan.
Juga beberapa jalan arteri dan jalan akses, seperti lintas pantai selatan Jawa dan pulau-pulau terpencil serta terluar. Pembangunan rail link kereta api Manggarai-Bandara Cengkareng, jalur KA ganda Kroya-Kutoarjo, Cirebon Kroya, dan Tegal-Pekalongan.
Pengembangan pelabuhan strategis di Belawan, Manokwari, Bitung, Bojonegara, dan Manado juga dilakukan penyelesaiannya pada 2009.
Di sektor kelistrikan program 10.000 MW diharapkan secara bertahap akan menghilangkan krisis pasok listrik di semua belahan Nusantara. Mulai pertengahan 2009, krisis listrik di Jawa-Bali diharapkan teratasi. Program ini juga diharapkan mengurangi ketergantungan PLN terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan swasta untuk ikut membangun dan mengusahakan kegiatan infrastruktur secara adil, kompetitif, dan transparan. Untuk pembangunan jalan tol trans-java dan JORR di wilayah Jabodetabek, telah disediakan dana pembelian tanah dan risiko biaya pengadaan tanah untuk 28 ruas jalan kepada kontraktor swasta pemenang tender.
Program Kesra
Pada tahun anggaran 2009, pemerintah bertekad menurunkan angka kemiskinan menjadi sekitar 13% dari sekarang 15,4%. Penurunan ini dilakukan melalui, pertama, dengan alokasi anggaran pendidikan 20% akan ditingkatkan gaji guru secara signifikan serta pemenuhan fasilitas dan infastruktur bagi pengadaan dan peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh, tambahan alokasi anggaran pendidikan Rp46,1 triliun, juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan guru.
Kedua, peningkatan cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit, dan pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh penduduk di Puskesmas.
Ketiga, peningkatan aksesibilitas pelayanan transportasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Keempat, anggaran subsidi disediakan untuk mempertahankan daya beli dan penyediaan bahan pokok.
Anggaran subsidi dalam RAPBN 2009 akan dialokasikan terutama untuk subsidi BBM sebesar Rp101,4 triliun, subsidi listrik Rp60,4 triliun, serta subsidi pangan, pupuk, dan benih Rp32 triliun. Perhitungan subsidi memerhatikan adanya efisiensi pengadaan dan distribusi kedua jenis energi tersebut.
Di sisi lain, pengalokasian di sektor pertanian, subsidi pupuk dan benih yang lebih besar pada 2009 diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi pertanian (padi, jagung, dan kedele) pada tahun depan.
Sementara itu, peningkatan subsidi pangan direncanakan untuk membantu penyediaan beras dengan harga yang lebih murah bagi sekitar 19 juta rumah tangga sasaran.
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2009 di depan Sidang Paripurna DPR pada 15 Agustus 2008.
Sebagai basis perhitungan RAPBN 2009, pemerintah menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi 6,2%, tingkat inflasi 6,5%, nilai tukar rupiah rata-rata Rp9.100 per US$, dan suku bunga SBI 3 bulan rata-rata 8,5%.
Pendapatan negara dan hibah direncanakan Rp1.022,6 triliun, meningkat Rp127,6 triliun (14,3%) dari APBN-P 2008. Belanja negara mencapai Rp1.122,2 triliun, naik Rp132,7 triliun (13,4%) dari APBN-P 2008.
Dengan demikian, defisit anggaran 2009 sebesar Rp99,6 triliun (1,9% PDB). Angka ini naik dari APBN-P 2008 sebesar Rp94,5 triliun.
Beragam komentar telah disampaikan oleh anggota DPR,? pengamat, dan pakar. Komentar terbanyak tertuju kepada rasionalitas asumsi harga minyak mentah dunia US$100 per barel.
Asumsi harga minyak mentah dunia itu mengandung risiko tambahan defisit APBN. Pilihan harga minyak mentah dunia rata-rata US$100 per barel pada 2009 merefleksikan perkembangan pergerakan harga komoditas itu dan berbagai proyeksi mutakhir.
Dalam RAPBN 2009 asumsi harga minyak mentah dunia ditetapkan US$100 per barel disertai dengan alokasi risiko Rp6 triliun atau setara dengan harga US$130 per barel. APBN jauh lebih rawan terhadap tekanan harga minyak mentah yang lebih tinggi dibandingkan dengan jika harga itu turun.
Dengan besaran RAPBN 2009 seperti itu, untuk pertama kalinya pendapatan negara serta belanja negara bisa mendekati angka Rp1.100 triliun.
Dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal 2009, yakni sekitar Rp5.200 triliun, berarti rasio volume RAPBN 2009 sekitar 21%. Ini menunjukkan APBN tetap memiliki daya dorong bagi perekonomian dan pembangunan nasional.
Optimalisasi
Untuk mendanai anggaran belanja negara pada tahun depan, dalam RAPBN 2009 pendapatan negara mencapai Rp1.021,6 triliun. Artinya, anggaran ini meningkat sebesar Rp127,6 triliun atau 14,3% dari APBN-P 2008. Jumlah tersebut berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp726,3 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp295,3 triliun.
Rencana penerimaan perpajakan itu berarti naik sekitar Rp117 triliun atau 19,2% dari 2008. Peningkatan penerimaan perpajakan nonmigas pada 2009 tetap ditargetkan tumbuh sekitar 20%, meskipun tarif pajak diturunkan dari 30% menjadi 28% untuk PPh badan dan dari 35% menjadi 30% untuk PPh orang pribadi.
Bahkan untuk usaha kecil menengah, tarif pajak hanya sebesar 15% atau diberikan keringanan sebesar 50% lebih rendah dari tarif PPh badan. Ditetapkan pula kenaikan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari saat ini, sebesar Rp13,2 juta, menjadi Rp15,8 juta untuk wajib pajak orang pribadi, sehingga dapat meringankan wajib pajak menengah ke bawah.
Sementara itu, target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dalam RAPBN 2009 direncanakan mencapai Rp295,3 triliun, naik Rp12,5 triliun dari APBN-P 2008. Nilai PNBP terbesar berasal dari sektor migas dan pertambangan umum.
Saat ini, ditempuh upaya pengendalian cost recovery lewat evaluasi komponen biaya produksi, dan standar biaya pengadaan barang dan jasa oleh kontraktor.
Dorong ekonomi
Alokasi belanja negara dalam RAPBN 2009 sebesar Rp1.122 triliun dengan komposisi belanja departemen (31%), subsidi (21%), bunga utang (10%), dan dana daerah (28%). Dengan demikian, lebih dari 70% alokasi RAPBN 2009 dipergunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pemerintah pusat mengendalikan Rp818 triliun dan lebih dari Rp312 triliun lewat dapartemen. Pencairan anggaran yang selama ini menjadi masalah, dari waktu ke waktu telah menunjukkan perbaikan.
Program revitalisasi pertanian selama tiga tahun terakhir ini berhasil mendorong swasembada pangan. Pada saat dunia mengalami tekanan harga pangan yang tinggi, dan munculnya kecenderungan proteksionisme global dalam bentuk larangan ekspor komoditas pangan, kita mampu mengamankan ketahanan pangan.
Jaringan transportasi dan telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke, dari Sangihe Talaud sampai Pulau Rote, penyelesaian jalur dan jaringan telekomunikasi (Palapa Ring) di wilayah Indonesia Timur, misalnya, merupakan salah satu perekat utama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jaringan ini juga menjadi tulang punggung distribusi, baik barang dan penumpang maupun jasa, serta penting dalam peningkatan produksi.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah menempuh beberapa jalur utama. Pada 2009, belanja infrastruktur ditingkatkan, sehingga memungkinkan penyelesaian beberapa proyek besar di antaranya Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Bandara Kuala Namu di Sumatra Utara, dan Bandara Hasanuddin di Sulawesi Selatan.
Juga beberapa jalan arteri dan jalan akses, seperti lintas pantai selatan Jawa dan pulau-pulau terpencil serta terluar. Pembangunan rail link kereta api Manggarai-Bandara Cengkareng, jalur KA ganda Kroya-Kutoarjo, Cirebon Kroya, dan Tegal-Pekalongan.
Pengembangan pelabuhan strategis di Belawan, Manokwari, Bitung, Bojonegara, dan Manado juga dilakukan penyelesaiannya pada 2009.
Di sektor kelistrikan program 10.000 MW diharapkan secara bertahap akan menghilangkan krisis pasok listrik di semua belahan Nusantara. Mulai pertengahan 2009, krisis listrik di Jawa-Bali diharapkan teratasi. Program ini juga diharapkan mengurangi ketergantungan PLN terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan swasta untuk ikut membangun dan mengusahakan kegiatan infrastruktur secara adil, kompetitif, dan transparan. Untuk pembangunan jalan tol trans-java dan JORR di wilayah Jabodetabek, telah disediakan dana pembelian tanah dan risiko biaya pengadaan tanah untuk 28 ruas jalan kepada kontraktor swasta pemenang tender.
Program Kesra
Pada tahun anggaran 2009, pemerintah bertekad menurunkan angka kemiskinan menjadi sekitar 13% dari sekarang 15,4%. Penurunan ini dilakukan melalui, pertama, dengan alokasi anggaran pendidikan 20% akan ditingkatkan gaji guru secara signifikan serta pemenuhan fasilitas dan infastruktur bagi pengadaan dan peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh, tambahan alokasi anggaran pendidikan Rp46,1 triliun, juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan guru.
Kedua, peningkatan cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit, dan pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh penduduk di Puskesmas.
Ketiga, peningkatan aksesibilitas pelayanan transportasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Keempat, anggaran subsidi disediakan untuk mempertahankan daya beli dan penyediaan bahan pokok.
Anggaran subsidi dalam RAPBN 2009 akan dialokasikan terutama untuk subsidi BBM sebesar Rp101,4 triliun, subsidi listrik Rp60,4 triliun, serta subsidi pangan, pupuk, dan benih Rp32 triliun. Perhitungan subsidi memerhatikan adanya efisiensi pengadaan dan distribusi kedua jenis energi tersebut.
Di sisi lain, pengalokasian di sektor pertanian, subsidi pupuk dan benih yang lebih besar pada 2009 diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi pertanian (padi, jagung, dan kedele) pada tahun depan.
Sementara itu, peningkatan subsidi pangan direncanakan untuk membantu penyediaan beras dengan harga yang lebih murah bagi sekitar 19 juta rumah tangga sasaran.
BRI kucurkan kredit Rp1 triliun ke Dipasena
Penulis : Bisnis Indonesia
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mengucurkan fasilitas kredit sebesar Rp1 triliun kepada perusahaan tambak PT Dipasena sebagai bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi jangka menengah.
Direktur Bisnis Umum BRI Sudaryanto Sudargo mengatakan fasilitas kredit bilateral tersebut ditandatangani bulan lalu dan saat ini sudah mulai proses pencairan dana.
"Itu kan sudah ditandatangani bulan lalu, sehingga saat ini sudah mulai pencairan tahap pertama. Namun, saya lupa berapa nilai pencairan tahap pertama itu," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, pekan lalu.
Menurut dia, fasilitas kredit berjangka menengah tersebut secara tidak langsung diperuntukkan bagi petani plasma tambak karena sebagian besar digunakan untuk modal kerja.
Dia menjelaskan kredit tersebut sebagian besar akan digunakan untuk revitalisasi tambak milik petani plasma. Namun, Sudaryanto belum bisa memastikan berapa luas lahan petani tambak yang direvitalisasi. "Ada ribuan hektar."
Tahun lalu, PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) telah membeli aktiva tetap milik Grup Dipasena senilai Rp1,7 triliun. Aset itu berasal dari PT Dipasena Citra Darmaja, PT Wachyuni Mandira, PT Birulaut Khatulistiwa, PT Bestari Indoprima, PT Triwindu Grahamanunggal, dan PT Mesuji Pratama Lines.
Pembelian saham 100% itu melalui konsorsium Neptune, CP Prima terlibat di dalamnya, dengan nilai jual Rp688,12 miliar, sedangkan Dipasena adalah perusahaan tambak warisan dari obligor BLBI Sjamsul Nursalim.
Dipasena diserahkan kepada BPPN sebagai penyelesaian kewajiban pemegang saham (PKPS) yang mencapai Rp28 triliun dan perusahaan itu sendiri ditetapkan senilai Rp19,9 triliun.
Perusahaan kakap
Dalam kesempatan itu, Sudaryanto menyampaikan pihaknya juga tengah memproses permintaan kredit dari sejumlah perusahaan perkebunan dan sektor lainnya, di antaranya dari perusahaan perkebunan kelapa sawit, seperti PT Matahari Kahuripan Indonesia (Makin Group).
Namun, dia mengklaim belum mengetahui secara pasti nilai kredit Makin Group."Ada beberapa perkebunan masih dalam proses. Belum ditandatangani dan kebanyakan perusahaan menengah, seperti Makin Group," paparnya.
Beberapa waktu lalu, Sudaryanto mengungkapkan sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit tengah mengincar kredit inti plasma BRI. Bank pelat merah itu menyediakan plafon kredit sebesar Rp3 triliun untuk sektor tersebut.
Sejumlah perusahaan papan atas yang tengah mengincar kredit BRI di antaranya Sinarmas Group, Bakrie Plantation, dan Sampoerna Agro.
Realisasi kredit sejumlah perusahaan kakap itu, menurut Sudaryanto, belum menunjukkan perkembangan baru. "Mereka itu rata-rata baru menjajaki. Jadi, belum ada progresnya. Namun, kami memang tetap membatasi untuk kredit korporasi ini."
Bank yang identik dengan kredit usaha kecil itu pada semester pertama tahun ini membukukan kredit korporasi sebesar Rp24,46 triliun atau sekitar 17,99% dari total kredit Rp135,9 triliun. Pertumbuhan kredit korporasi sejak 2004-2008, merupakan yang tertinggi kedua setelah kelas medium, yakni 35,4%.
Paruh pertama tahun ini, margin bunga bersih BRI? turun menjadi 10,42% dari periode sebelumnya 11,11%. Namun, bank pelat merah itu membukukan peningkatan laba 19,5% menjadi Rp2,82 triliun. (11) (redaksi@bisnis.co.id)
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Keyword :
JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mengucurkan fasilitas kredit sebesar Rp1 triliun kepada perusahaan tambak PT Dipasena sebagai bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi jangka menengah.
Direktur Bisnis Umum BRI Sudaryanto Sudargo mengatakan fasilitas kredit bilateral tersebut ditandatangani bulan lalu dan saat ini sudah mulai proses pencairan dana.
"Itu kan sudah ditandatangani bulan lalu, sehingga saat ini sudah mulai pencairan tahap pertama. Namun, saya lupa berapa nilai pencairan tahap pertama itu," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, pekan lalu.
Menurut dia, fasilitas kredit berjangka menengah tersebut secara tidak langsung diperuntukkan bagi petani plasma tambak karena sebagian besar digunakan untuk modal kerja.
Dia menjelaskan kredit tersebut sebagian besar akan digunakan untuk revitalisasi tambak milik petani plasma. Namun, Sudaryanto belum bisa memastikan berapa luas lahan petani tambak yang direvitalisasi. "Ada ribuan hektar."
Tahun lalu, PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) telah membeli aktiva tetap milik Grup Dipasena senilai Rp1,7 triliun. Aset itu berasal dari PT Dipasena Citra Darmaja, PT Wachyuni Mandira, PT Birulaut Khatulistiwa, PT Bestari Indoprima, PT Triwindu Grahamanunggal, dan PT Mesuji Pratama Lines.
Pembelian saham 100% itu melalui konsorsium Neptune, CP Prima terlibat di dalamnya, dengan nilai jual Rp688,12 miliar, sedangkan Dipasena adalah perusahaan tambak warisan dari obligor BLBI Sjamsul Nursalim.
Dipasena diserahkan kepada BPPN sebagai penyelesaian kewajiban pemegang saham (PKPS) yang mencapai Rp28 triliun dan perusahaan itu sendiri ditetapkan senilai Rp19,9 triliun.
Perusahaan kakap
Dalam kesempatan itu, Sudaryanto menyampaikan pihaknya juga tengah memproses permintaan kredit dari sejumlah perusahaan perkebunan dan sektor lainnya, di antaranya dari perusahaan perkebunan kelapa sawit, seperti PT Matahari Kahuripan Indonesia (Makin Group).
Namun, dia mengklaim belum mengetahui secara pasti nilai kredit Makin Group."Ada beberapa perkebunan masih dalam proses. Belum ditandatangani dan kebanyakan perusahaan menengah, seperti Makin Group," paparnya.
Beberapa waktu lalu, Sudaryanto mengungkapkan sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit tengah mengincar kredit inti plasma BRI. Bank pelat merah itu menyediakan plafon kredit sebesar Rp3 triliun untuk sektor tersebut.
Sejumlah perusahaan papan atas yang tengah mengincar kredit BRI di antaranya Sinarmas Group, Bakrie Plantation, dan Sampoerna Agro.
Realisasi kredit sejumlah perusahaan kakap itu, menurut Sudaryanto, belum menunjukkan perkembangan baru. "Mereka itu rata-rata baru menjajaki. Jadi, belum ada progresnya. Namun, kami memang tetap membatasi untuk kredit korporasi ini."
Bank yang identik dengan kredit usaha kecil itu pada semester pertama tahun ini membukukan kredit korporasi sebesar Rp24,46 triliun atau sekitar 17,99% dari total kredit Rp135,9 triliun. Pertumbuhan kredit korporasi sejak 2004-2008, merupakan yang tertinggi kedua setelah kelas medium, yakni 35,4%.
Paruh pertama tahun ini, margin bunga bersih BRI? turun menjadi 10,42% dari periode sebelumnya 11,11%. Namun, bank pelat merah itu membukukan peningkatan laba 19,5% menjadi Rp2,82 triliun. (11) (redaksi@bisnis.co.id)
Bank CIMB Niaga finalisasi kredit pembangkit listrik
Penulis : Bisnis Indonesia Tanggal : Tuesday, 8/19/2008 Keyword :
JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk akan memfinalisasi kucuran kredit sindikasi pembangunan pembangkit listrik Jababeka senilai US$106 juta yang ditargetkan rampung akhir bulan ini.
Corporate & Business Banking Director Bank Niaga Catherine Hadiman mengatakan delapan bank yang terlibat sindikasi telah menyepakati pemberian kredit itu yang siap dikucurkan beberapa pekan ke depan.
"Proyek pembangkit listrik Jababeka ini merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus garapan bisnis perseroan sekaligus menjadi pimpinan sindikasi dengan dana yang akan dikucurkan senilai US$25 juta atau sekitar Rp232,5 miliar," katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Catherine menjelaskan ekspansi kredit perseroan difokuskan pada sektor pembangkit listrik, perkebunan kelapa sawit, dan kredit pembelian kapal perusahaan dalam negeri.
Tahun ini perseroan membidik pembiayaan tiga proyek besar di dalam negeri yaitu di sektor agribisnis, infrastruktur, dan pembangkit listrik. Selain itu, Bank CIMB Niaga itu juga tengah negosiasi kredit sektor manufaktur.
"Kami tengah bernegosiasi dengan konsorsium pembangunan jalan tol untuk menjadi lead arranger dalam sindikasi pembiayaan Rp2 triliun dan mengincar pembiayaan korporasi di bidang perkebunan dan perkapalan."
Catherine menambahkan proses negosiasi konsorsium jalan tol yang berlokasi di wilayah Jawa akan melibatkan kontraktor swasta dan perusahaan BUMN. Namun, dia tidak menyebutkan proyek jalan tol mana yang sedang diincar itu.
"Ini kan masih proses sehingga belum bisa disebutkan proyeknya secara gamblang dan perusahaan apa saja yang bergabung dalam konsorsium itu sampai semuanya sudah pasti," ujarnya.
Selain mengincar proyek jalan tol, Bank CIMB Niaga juga tengah bernegosiasi dalam pembiayaan proyek di sektor penunjang batu bara.?? Bank itu juga masuk dalam pembiayaan sektor telekomunikasi meski nilainya relatif kecil dibandingkan dengan target portofolio kredit telekomunikasi pada tahun ini senilai Rp700 miliar-Rp800 miliar. (17)
JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk akan memfinalisasi kucuran kredit sindikasi pembangunan pembangkit listrik Jababeka senilai US$106 juta yang ditargetkan rampung akhir bulan ini.
Corporate & Business Banking Director Bank Niaga Catherine Hadiman mengatakan delapan bank yang terlibat sindikasi telah menyepakati pemberian kredit itu yang siap dikucurkan beberapa pekan ke depan.
"Proyek pembangkit listrik Jababeka ini merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus garapan bisnis perseroan sekaligus menjadi pimpinan sindikasi dengan dana yang akan dikucurkan senilai US$25 juta atau sekitar Rp232,5 miliar," katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Catherine menjelaskan ekspansi kredit perseroan difokuskan pada sektor pembangkit listrik, perkebunan kelapa sawit, dan kredit pembelian kapal perusahaan dalam negeri.
Tahun ini perseroan membidik pembiayaan tiga proyek besar di dalam negeri yaitu di sektor agribisnis, infrastruktur, dan pembangkit listrik. Selain itu, Bank CIMB Niaga itu juga tengah negosiasi kredit sektor manufaktur.
"Kami tengah bernegosiasi dengan konsorsium pembangunan jalan tol untuk menjadi lead arranger dalam sindikasi pembiayaan Rp2 triliun dan mengincar pembiayaan korporasi di bidang perkebunan dan perkapalan."
Catherine menambahkan proses negosiasi konsorsium jalan tol yang berlokasi di wilayah Jawa akan melibatkan kontraktor swasta dan perusahaan BUMN. Namun, dia tidak menyebutkan proyek jalan tol mana yang sedang diincar itu.
"Ini kan masih proses sehingga belum bisa disebutkan proyeknya secara gamblang dan perusahaan apa saja yang bergabung dalam konsorsium itu sampai semuanya sudah pasti," ujarnya.
Selain mengincar proyek jalan tol, Bank CIMB Niaga juga tengah bernegosiasi dalam pembiayaan proyek di sektor penunjang batu bara.?? Bank itu juga masuk dalam pembiayaan sektor telekomunikasi meski nilainya relatif kecil dibandingkan dengan target portofolio kredit telekomunikasi pada tahun ini senilai Rp700 miliar-Rp800 miliar. (17)
Bank BNI ikut sindikasi kredit manufaktur senilai US$35 juta
JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk bergabung dalam sindikasi kredit perusahaan manufaktur senilai US$35 juta atau Rp322 miliar dengan kurs Rp9.200 per dolar AS. Bank Mega Tbk dan Bangkok Bank juga terlibat dalam rencana itu.
Wakil General Manager Institutional Banking Bob Ananta menyampaikan sindikasi kredit tersebut masih dalam tahap finalisasi dan diharapkan bulan depan sudah bisa ditandatangani perjanjiannya. BNI akan menjadi lead arranger dalam sindikasi itu
"Kami masih dalam negosiasi dengan perusahaan fiber tersebut. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa disepakati. Itu [September] paling lama," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, pekan lalu.
Dia menyampaikan rencana kredit sindikasi sebesar US$35 juta itu akan digunakan perusahaan terkait untuk pembiayaan investasi. Namun, Bob belum mau menyebutkan nama perusahaan fiber tersebut. "Belumlah, itu nanti saja. Yang jelas perusahaan swasta."
Jangka waktu kredit tersebut, sambungnya, direncanakan berlangsung dalam jangka menengah, yakni lima tahun. Sejauh ini, ungkapnya, baru Bank Mega dan Bangkok Bank yang menyatakan bergabung dalam sindikasi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bob menyampaikan saat ini pihaknya masih menyusun rencana untuk melakukan sin- dikasi beberapa proyek. Namun, Bob masih enggan menyampaikan sejumlah proyek tersebut karena masih dalam taraf penjajakan.
Bank pelat merah itu sepanjang paruh pertama 2008 termasuk agresif dalam mengga- lang sindikasi kredit mulai dari sektor infrastruktur, telekomunikasi, hingga power plant.
Bulan lalu, BNI bersama BRI dan Bank Jabar Banten, co lead arranger konsorsium bank pembangunan daerah, terlibat dalam sindikasi kredit modal kerja kepada PT Telkom Tbk senilai Rp2,5 triliun. Sebelumnya,? Telkomsel juga meraih pinjaman dari BNI dan BCA senilai Rp3 triliun.
BNI juga menjadi coordinating arranger proyek pembangunan PLTU batu bara Labuan 2 x 315 MW milik PLN sebesar Rp2,8 triliun. Bank BUMN itu, pada awal Agustus juga memberikan kredit bilateral kepada PT Krakatau Steel sebesar Rp1,46 triliun terdiri dari US$75 juta dan Rp750 miliar.
Kinerja kredit BNI pada semester pertama tahun ini tumbuh sebesar 26,6% menjadi Rp99,02 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih Rp78,24 triliun. Namun, ekspansi kredit yang cukup besar itu tak cukup efektif mendongkrak laba perseroan.
Laba bersih BNI justru anjlok 56,9% menjadi hanya Rp439 miliar akibat tingginya beban pencadangan. BNI kini menanggung beban penyisihan pencadangan aktiva sebesar Rp2,15 triliun lebih dari dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yang masih Rp998 miliar. (11)
Penulis : Bisnis Indonesia
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Wakil General Manager Institutional Banking Bob Ananta menyampaikan sindikasi kredit tersebut masih dalam tahap finalisasi dan diharapkan bulan depan sudah bisa ditandatangani perjanjiannya. BNI akan menjadi lead arranger dalam sindikasi itu
"Kami masih dalam negosiasi dengan perusahaan fiber tersebut. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa disepakati. Itu [September] paling lama," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, pekan lalu.
Dia menyampaikan rencana kredit sindikasi sebesar US$35 juta itu akan digunakan perusahaan terkait untuk pembiayaan investasi. Namun, Bob belum mau menyebutkan nama perusahaan fiber tersebut. "Belumlah, itu nanti saja. Yang jelas perusahaan swasta."
Jangka waktu kredit tersebut, sambungnya, direncanakan berlangsung dalam jangka menengah, yakni lima tahun. Sejauh ini, ungkapnya, baru Bank Mega dan Bangkok Bank yang menyatakan bergabung dalam sindikasi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bob menyampaikan saat ini pihaknya masih menyusun rencana untuk melakukan sin- dikasi beberapa proyek. Namun, Bob masih enggan menyampaikan sejumlah proyek tersebut karena masih dalam taraf penjajakan.
Bank pelat merah itu sepanjang paruh pertama 2008 termasuk agresif dalam mengga- lang sindikasi kredit mulai dari sektor infrastruktur, telekomunikasi, hingga power plant.
Bulan lalu, BNI bersama BRI dan Bank Jabar Banten, co lead arranger konsorsium bank pembangunan daerah, terlibat dalam sindikasi kredit modal kerja kepada PT Telkom Tbk senilai Rp2,5 triliun. Sebelumnya,? Telkomsel juga meraih pinjaman dari BNI dan BCA senilai Rp3 triliun.
BNI juga menjadi coordinating arranger proyek pembangunan PLTU batu bara Labuan 2 x 315 MW milik PLN sebesar Rp2,8 triliun. Bank BUMN itu, pada awal Agustus juga memberikan kredit bilateral kepada PT Krakatau Steel sebesar Rp1,46 triliun terdiri dari US$75 juta dan Rp750 miliar.
Kinerja kredit BNI pada semester pertama tahun ini tumbuh sebesar 26,6% menjadi Rp99,02 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih Rp78,24 triliun. Namun, ekspansi kredit yang cukup besar itu tak cukup efektif mendongkrak laba perseroan.
Laba bersih BNI justru anjlok 56,9% menjadi hanya Rp439 miliar akibat tingginya beban pencadangan. BNI kini menanggung beban penyisihan pencadangan aktiva sebesar Rp2,15 triliun lebih dari dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yang masih Rp998 miliar. (11)
Penulis : Bisnis Indonesia
Tanggal :
Tuesday, 8/19/2008
Asuransi tak disiplin, PMK 74/2007 diperketat
Penulis : Hanna Prabandari Tanggal : Tuesday, 8/19/2008 Keyword :
JAKARTA: Biro Perasuransian Bapepam dan Lembaga Keuangan berniat memperketat penerapan PMK No. 74/2007 dan aturan lainnya dengan mempersiapkan penegakan aturan dan merumuskan corrective action pencabutan sanksi.
Pengetatan itu dilakukan karena dalam satu tahun pelaksanaan aturan itu perusahaan asuransi dinilai belum sepenuhnya konsisten.?
Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan masih banyak perusahaan asuransi yang belum memahami dan menerapkan inti aturan itu terutama dalam penggunaan data untuk penetapan premi.
"Perusahaan asuransi sendiri yang belum konsisten mematuhi PMK No. 74/2007. Saya melihat banyak yang mencoba konsisten dan menerapkan itu secara baik tetapi juga masih ada yang belum memahami dan menerapkan betul inti dari PMK itu," katanya di Jakarta akhir pekan lalu.
Isa menjelaskan beberapa perusahaan melakukan hal yang tidak rasional dengan menggunakan data yang sangat minim untuk penetapan premi. Perusahaan tersebut telah diminta untuk mengombinasikan data mereka dengan data industri.
Dia menjanjikan Biro Perasuransian akan segera memberikan data industri terbaru yang mudah diakses oleh pelaku bisnis tersebut a.l. dapat diakses dari website resmi Bapepam-LK.
"Namun, kami masih pikirkan keamanannya agar data itu tidak diubah karena kalau kami dan industri tidak menyadarinya sehingga menggunakan data itu maka menjadi tidak valid," katanya.?
Biro Perasuransian juga memikirkan masukan untuk menetapkan standar berapa besar data perusahaan yang rasional untuk penetapan premi. Isa mengatakan standar itu sudah dibicarakan dengan Persatuan Aktuaris Indonesia dan akademisi untuk membantu penyusunan pedoman.
PMK No. 74/2007 tentang Penyelenggaraan Asuransi Pada Lini Usaha Kendaraan Bermotor terbit pada 29 Juni 2007, tetapi pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia meminta kepada regulator agar pelaksanaan aturan secara sempurna bisa dilakukan pada 1 September.
Pertimbangan yang diajukan asosiasi itu di antaranya masih ada transaksi dan komitmen bisnis yang telah diadakan sebelum naskah PMK No. 74/2007 diterima.
PMK tersebut dinilai masih jadi 'obat terbaik' untuk menegakkan disiplin berusaha pelaku pertanggungan asuransi kendaraan bermotor asalkan diterapkan secara benar.
"Kami masih akan menegakkan aturan ini. Kami terus melihat dan mengevaluasi perusahaan demi perusahaan.? Kami harus sempurnakan terus dan sepertinya metodenya dengan terus memberikan pedoman-pedoman," kata Isa.
Transparansi premi
Terkait dengan penegakan bisnis asuransi kendaraan bermotor, beberapa waktu lalu Bapepam-LK menerbitkan pedoman transparansi premi.
Pedoman itu akhirnya dibuat lebih luas untuk menegakkan bisnis pertanggungan lainnya yang dikaitkan dengan Pasal 19 ayat 2 PP No.73/ 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang telah dua kali diubah, terakhir kali dengan PP No. 39/2008.
Namun, masih ditemukan pelanggaran terhadap pedoman yang paling lambat diterapkan 20 Juli 2007.? Isa mengatakan pihaknya memperoleh salinan polis yang tidak mencantumkan premi dari salah satu unit di Bapepam-LK, tetapi tidak bersedia menyebutkan produk dan nama perusahaan yang menerbitkan polis itu.
"Paling tidak ada empat atau lima perusahaan, saya tidak akan tanya lagi langsung berikan sanksi saja. Dalam hal ini saya tidak mau main-main," tegasnya.
Isa mengakui sanksi yang dikenakan baru peringatan dan itu bisa segera dicabut jika perusahaan melakukan aksi tertentu.
Untuk membuktikan Biro Perasuransian serius menindak perusahaan yang melanggar aturan, sedang disusun corrective action. Hal itu bertujuan menetapkan aksi apa saja yang mampu mencabut sanksi peringatan yang dikenakan .
"Misalnya sanksi bisa dicabut bila kepala kantor cabang yang melanggar dipanggil dan diberi sanksi. Ini untuk membuktikan jika mereka serius memperbaiki diri," katanya.
Isa menjelaskan pemberlakuan Pedoman Transparansi Premi bertujuan menjaga reputasi industri jasa keuangan tersebut. Dia menambahkan industri asuransi harus mampu menunjukkan kepada masyarakat soal biaya yang wajar, rasional dan transparan kepada tertanggung.
Dalam penyusunan pedoman itu Biro Perasuransian Bapepam-LK melibatkan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dan Asosiasi Broker Asuransi dan Reasuransi Indonesia.
Industri asuransi sendiri, termasuk multifinance, mengklaim tidak keberatan dan siap menerapkan pedoman transparansi premi? itu. (hanna.prabandari@bisnis.co.id)
Oleh Hanna PrabandariBisnis Indonesia
JAKARTA: Biro Perasuransian Bapepam dan Lembaga Keuangan berniat memperketat penerapan PMK No. 74/2007 dan aturan lainnya dengan mempersiapkan penegakan aturan dan merumuskan corrective action pencabutan sanksi.
Pengetatan itu dilakukan karena dalam satu tahun pelaksanaan aturan itu perusahaan asuransi dinilai belum sepenuhnya konsisten.?
Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan masih banyak perusahaan asuransi yang belum memahami dan menerapkan inti aturan itu terutama dalam penggunaan data untuk penetapan premi.
"Perusahaan asuransi sendiri yang belum konsisten mematuhi PMK No. 74/2007. Saya melihat banyak yang mencoba konsisten dan menerapkan itu secara baik tetapi juga masih ada yang belum memahami dan menerapkan betul inti dari PMK itu," katanya di Jakarta akhir pekan lalu.
Isa menjelaskan beberapa perusahaan melakukan hal yang tidak rasional dengan menggunakan data yang sangat minim untuk penetapan premi. Perusahaan tersebut telah diminta untuk mengombinasikan data mereka dengan data industri.
Dia menjanjikan Biro Perasuransian akan segera memberikan data industri terbaru yang mudah diakses oleh pelaku bisnis tersebut a.l. dapat diakses dari website resmi Bapepam-LK.
"Namun, kami masih pikirkan keamanannya agar data itu tidak diubah karena kalau kami dan industri tidak menyadarinya sehingga menggunakan data itu maka menjadi tidak valid," katanya.?
Biro Perasuransian juga memikirkan masukan untuk menetapkan standar berapa besar data perusahaan yang rasional untuk penetapan premi. Isa mengatakan standar itu sudah dibicarakan dengan Persatuan Aktuaris Indonesia dan akademisi untuk membantu penyusunan pedoman.
PMK No. 74/2007 tentang Penyelenggaraan Asuransi Pada Lini Usaha Kendaraan Bermotor terbit pada 29 Juni 2007, tetapi pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia meminta kepada regulator agar pelaksanaan aturan secara sempurna bisa dilakukan pada 1 September.
Pertimbangan yang diajukan asosiasi itu di antaranya masih ada transaksi dan komitmen bisnis yang telah diadakan sebelum naskah PMK No. 74/2007 diterima.
PMK tersebut dinilai masih jadi 'obat terbaik' untuk menegakkan disiplin berusaha pelaku pertanggungan asuransi kendaraan bermotor asalkan diterapkan secara benar.
"Kami masih akan menegakkan aturan ini. Kami terus melihat dan mengevaluasi perusahaan demi perusahaan.? Kami harus sempurnakan terus dan sepertinya metodenya dengan terus memberikan pedoman-pedoman," kata Isa.
Transparansi premi
Terkait dengan penegakan bisnis asuransi kendaraan bermotor, beberapa waktu lalu Bapepam-LK menerbitkan pedoman transparansi premi.
Pedoman itu akhirnya dibuat lebih luas untuk menegakkan bisnis pertanggungan lainnya yang dikaitkan dengan Pasal 19 ayat 2 PP No.73/ 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang telah dua kali diubah, terakhir kali dengan PP No. 39/2008.
Namun, masih ditemukan pelanggaran terhadap pedoman yang paling lambat diterapkan 20 Juli 2007.? Isa mengatakan pihaknya memperoleh salinan polis yang tidak mencantumkan premi dari salah satu unit di Bapepam-LK, tetapi tidak bersedia menyebutkan produk dan nama perusahaan yang menerbitkan polis itu.
"Paling tidak ada empat atau lima perusahaan, saya tidak akan tanya lagi langsung berikan sanksi saja. Dalam hal ini saya tidak mau main-main," tegasnya.
Isa mengakui sanksi yang dikenakan baru peringatan dan itu bisa segera dicabut jika perusahaan melakukan aksi tertentu.
Untuk membuktikan Biro Perasuransian serius menindak perusahaan yang melanggar aturan, sedang disusun corrective action. Hal itu bertujuan menetapkan aksi apa saja yang mampu mencabut sanksi peringatan yang dikenakan .
"Misalnya sanksi bisa dicabut bila kepala kantor cabang yang melanggar dipanggil dan diberi sanksi. Ini untuk membuktikan jika mereka serius memperbaiki diri," katanya.
Isa menjelaskan pemberlakuan Pedoman Transparansi Premi bertujuan menjaga reputasi industri jasa keuangan tersebut. Dia menambahkan industri asuransi harus mampu menunjukkan kepada masyarakat soal biaya yang wajar, rasional dan transparan kepada tertanggung.
Dalam penyusunan pedoman itu Biro Perasuransian Bapepam-LK melibatkan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dan Asosiasi Broker Asuransi dan Reasuransi Indonesia.
Industri asuransi sendiri, termasuk multifinance, mengklaim tidak keberatan dan siap menerapkan pedoman transparansi premi? itu. (hanna.prabandari@bisnis.co.id)
Oleh Hanna PrabandariBisnis Indonesia
Angka kemiskinan 2008 terendah dalam 10 tahun: Jurang pendapatan melebar
Penulis : Gajah Kusumo & Dewi Astuti Tanggal : Tuesday, 8/19/2008
JAKARTA: Kesenjangan distribusi pendapatan di Indonesia semakin lebar meskipun penurunan tingkat kemiskinan mencapai titik terendah dalam 10 tahun ini, yaitu 15,4%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio Gini atau tingkat ketimpangan pembagian (distribusi) pendapatan pada 2007 mencapai 0,37, dari 0,33 pada tahun sebelumnya.
Nilai rasio Gini terletak antara level 0 dan 1. Semakin tinggi nilai (mendekati level 1), tingkat ketimpangan pendapatan makin tinggi.
Bank Dunia memiliki kriteria pengukuran ketimpangan dalam porsi pendapatan nasional, dengan membagi penduduk menjadi tiga lapisan, yaitu 40% penduduk berpenghasilan terendah, 40% penduduk berpenghasilan menengah, dan 20% penduduk berpendapatan tinggi.
Berdasarkan kriteria itu, laporan BPS menyebutkan bahwa 40% penduduk berpenghasilan terendah pada 2002 menyumbang pendapatan nasional hingga 20,92% dan pada 2007 turun menjadi 19,1%.
Sementara itu, 20% masyarakat berpenghasilan teratas, yang pada 2002 menyumbang pendapatan hingga 42,19%, naik menjadi 44,79% pada lima tahun kemudian.
Secara teori, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia memang relatif rendah, karena berada pada level di atas 17%.
Dalam pidato kenegaraan mengenai Nota Keuangan dan RAPBN 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan tingkat kemiskinan turun dari 17,7% pada 2006 menjadi 15,4% pada Maret 2008.
Target nominal
Bank Dunia menilai kualitas penurunan angka kemiskinan di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir ini masih relatif rendah. Ini karena pemerintah terkesan fokus pada pengejaran target penurunan angka kemiskinan secara nominal semata.
Joachim von Amsberg, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, mengatakan esensi dari penurunan kemiskinan bukan sekadar penurunan angka nominal dari target, melainkan bagaimana pertumbuhan ekonomi dan program pengentasan kemiskinan dapat memberi nilai lebih secara merata kepada rakyat miskin.
"Yang terpenting dalam penurunan kemiskinan adalah bukan persoalan data, tetapi bagaimana caranya kualitas juga dapat ditingkatkan," tuturnya kepada Bisnis, kemarin.
Namun, dia menyayangkan laju peningkatan kualitas penurunan angka kemiskinan tidak dibarengi oleh cepatnya laju penurunan angka kemiskinan secara nominal. Kualitas yang dicapai berjalan lebih rendah dibandingkan dengan angka kemiskinan yang secara bertahap turun dengan cepat.
Bahkan, kata Joachim, dari segi kualitas, pencapaian penurunan angka kemiskinan di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga.
Aviliani, pengamat ekonomi dari Indonesia Development Economic and Financial (Indef) memperkirakan kualitas pertumbuhan ekonomi tahun depan masih kurang baik. Pasalnya, sektor informal yang lebih dominan menyumbang bagi perekonomian, sementara sektor manufaktur yang menyerap tenaga kerja, relatif kecil pertumbuhannya.
Koordinator peneliti P2E LIPI Wijaya Adi mengungkapkan untuk tahun depan angka kemiskinan mungkin meningkat seiring dengan dicabutnya bantuan langsung tunai. Pasalnya, menurunnya angka kemiskinan selama semester I/2008 terjadi, karena pengaruh BLT yang menaikkan pendapatan masyarakat miskin.
"Kalau tahun depan BLT dihentikan, jumlah penduduk miskin otomatis melonjak," tegasnya.
Anggota Komisi XI DPR Drajad H. Wibowo menyatakan dengan metode yang digunakan BPS dalam sosial ekonomi nasional (Susenas) saat ini, angka kemiskinan 8% pun bisa dicapai pada tahun depan. Dia bahkan menyarankan target kemiskinan ditetapkan sebesar 5%. "Gampang kok ngatur-nya di lapangan," ungkapnya.
Syahrial Loetan, Sekretaris Utama Meneg PPN/Kepala Bappenas mengakui beberapa tahun terakhir ini kecenderungan rasio Gini meningkat. Ini menunjukkan kesenjangan antara masyarakat berpendapatan rendah, sedang, dan tinggi yang semakin lebar.
Untuk itu, pemerintah melaksanakan sejumlah program pengentasan kemiskinan yang dibagi ke dalam tiga cluster untuk mengatasi hal tersebut.
"Tujuan program itu kan agar pendapatan masyarakat berpendapatan rendah naik. Tapi kita juga tidak bisa menahan pemilik modal berinvestasi dan mencari keuntungan." (15/16) (gajah.kusumo@bisnis.co.id/redaksi@bisnis.co.id)
JAKARTA: Kesenjangan distribusi pendapatan di Indonesia semakin lebar meskipun penurunan tingkat kemiskinan mencapai titik terendah dalam 10 tahun ini, yaitu 15,4%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio Gini atau tingkat ketimpangan pembagian (distribusi) pendapatan pada 2007 mencapai 0,37, dari 0,33 pada tahun sebelumnya.
Nilai rasio Gini terletak antara level 0 dan 1. Semakin tinggi nilai (mendekati level 1), tingkat ketimpangan pendapatan makin tinggi.
Bank Dunia memiliki kriteria pengukuran ketimpangan dalam porsi pendapatan nasional, dengan membagi penduduk menjadi tiga lapisan, yaitu 40% penduduk berpenghasilan terendah, 40% penduduk berpenghasilan menengah, dan 20% penduduk berpendapatan tinggi.
Berdasarkan kriteria itu, laporan BPS menyebutkan bahwa 40% penduduk berpenghasilan terendah pada 2002 menyumbang pendapatan nasional hingga 20,92% dan pada 2007 turun menjadi 19,1%.
Sementara itu, 20% masyarakat berpenghasilan teratas, yang pada 2002 menyumbang pendapatan hingga 42,19%, naik menjadi 44,79% pada lima tahun kemudian.
Secara teori, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia memang relatif rendah, karena berada pada level di atas 17%.
Dalam pidato kenegaraan mengenai Nota Keuangan dan RAPBN 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan tingkat kemiskinan turun dari 17,7% pada 2006 menjadi 15,4% pada Maret 2008.
Target nominal
Bank Dunia menilai kualitas penurunan angka kemiskinan di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir ini masih relatif rendah. Ini karena pemerintah terkesan fokus pada pengejaran target penurunan angka kemiskinan secara nominal semata.
Joachim von Amsberg, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, mengatakan esensi dari penurunan kemiskinan bukan sekadar penurunan angka nominal dari target, melainkan bagaimana pertumbuhan ekonomi dan program pengentasan kemiskinan dapat memberi nilai lebih secara merata kepada rakyat miskin.
"Yang terpenting dalam penurunan kemiskinan adalah bukan persoalan data, tetapi bagaimana caranya kualitas juga dapat ditingkatkan," tuturnya kepada Bisnis, kemarin.
Namun, dia menyayangkan laju peningkatan kualitas penurunan angka kemiskinan tidak dibarengi oleh cepatnya laju penurunan angka kemiskinan secara nominal. Kualitas yang dicapai berjalan lebih rendah dibandingkan dengan angka kemiskinan yang secara bertahap turun dengan cepat.
Bahkan, kata Joachim, dari segi kualitas, pencapaian penurunan angka kemiskinan di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga.
Aviliani, pengamat ekonomi dari Indonesia Development Economic and Financial (Indef) memperkirakan kualitas pertumbuhan ekonomi tahun depan masih kurang baik. Pasalnya, sektor informal yang lebih dominan menyumbang bagi perekonomian, sementara sektor manufaktur yang menyerap tenaga kerja, relatif kecil pertumbuhannya.
Koordinator peneliti P2E LIPI Wijaya Adi mengungkapkan untuk tahun depan angka kemiskinan mungkin meningkat seiring dengan dicabutnya bantuan langsung tunai. Pasalnya, menurunnya angka kemiskinan selama semester I/2008 terjadi, karena pengaruh BLT yang menaikkan pendapatan masyarakat miskin.
"Kalau tahun depan BLT dihentikan, jumlah penduduk miskin otomatis melonjak," tegasnya.
Anggota Komisi XI DPR Drajad H. Wibowo menyatakan dengan metode yang digunakan BPS dalam sosial ekonomi nasional (Susenas) saat ini, angka kemiskinan 8% pun bisa dicapai pada tahun depan. Dia bahkan menyarankan target kemiskinan ditetapkan sebesar 5%. "Gampang kok ngatur-nya di lapangan," ungkapnya.
Syahrial Loetan, Sekretaris Utama Meneg PPN/Kepala Bappenas mengakui beberapa tahun terakhir ini kecenderungan rasio Gini meningkat. Ini menunjukkan kesenjangan antara masyarakat berpendapatan rendah, sedang, dan tinggi yang semakin lebar.
Untuk itu, pemerintah melaksanakan sejumlah program pengentasan kemiskinan yang dibagi ke dalam tiga cluster untuk mengatasi hal tersebut.
"Tujuan program itu kan agar pendapatan masyarakat berpendapatan rendah naik. Tapi kita juga tidak bisa menahan pemilik modal berinvestasi dan mencari keuntungan." (15/16) (gajah.kusumo@bisnis.co.id/redaksi@bisnis.co.id)
IHSG BEI Jatuh ke Level TerendahJakarta
(ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup turun 42,650 poin (2,05 persen) ke level 2.042,498, posisi terendah sejak 21 Mei 2007.
Mengekor IHSG, indeks LQ45 juga ditutup terkoreksi 9,014 poin (2,11 persen) ke level 419,159.
"Pelaku pasar panik terhadap penurunan harga minyak dan kondisi ekonomi global," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan.
Menurut Krisna, turunnya harga minyak kembali memukul saham-saham berbasis komoditas dan menjadi pemicu utama melemahnya indeks BEI.
Harga minyak dunia di perdagangan Asia, Selasa, turun lagi tertekan kekhawatiran bahwa melemahnya permintaan minyak AS akan meluas ke Eropa dan Jepang, sehingga minyak mentah light sweet untuk pengiriman September turun 48 sen menjadi 112,39 dolar AS per barrel.
Selain itu, lanjutnya, kekhawatiran tentang pelemahan ekonomi dunia juga memicu kepanikan pelaku pasar saham, hal ini ditandai melemahnya hampir semua bursa regional.
Sebagian besar bursa di kawasan Asia ditutup melemah, seperti Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup turun 446,30 poin atau 2,13 persen ke posisi 20.484,36 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 48,59 poin atau 1,75 persen ke level 2.728,38.
Pergerakan saham pada Selasa ini lebih didominasi saham yang turun sebanyak 174 dibanding yang naik 25 dan 42 tidak berubah harganya.
Melemahnya beberapa saham unggulan, terutama saham berbasis komoditas, seperti Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp350 ke posisi Rp12.400, Bumi Resources turun Rp100 ke posisi Rp4.950, Astra Agro Lestari melemah Rp650 ke level Rp15.950, London Sumatera anjlok Rp500 menjadi Rp5.400, Tambang Timah turun Rp75 ke harga Rp2.225, Adaro Energy meurun Rp40 ke harga Rp1.490, Bayan Resources terjun Rp450 ke Rp4.850 dan Aneka Tambang melemah Rp80 ke posisi Rp1.800.Volume perdagangan mencapai 1,244 miliar saham dengan nilai Rp2,300 triliun dari 34.166 kali transaksi.(*)
COPYRIGHT © 2008
19/08/08
Mengekor IHSG, indeks LQ45 juga ditutup terkoreksi 9,014 poin (2,11 persen) ke level 419,159.
"Pelaku pasar panik terhadap penurunan harga minyak dan kondisi ekonomi global," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan.
Menurut Krisna, turunnya harga minyak kembali memukul saham-saham berbasis komoditas dan menjadi pemicu utama melemahnya indeks BEI.
Harga minyak dunia di perdagangan Asia, Selasa, turun lagi tertekan kekhawatiran bahwa melemahnya permintaan minyak AS akan meluas ke Eropa dan Jepang, sehingga minyak mentah light sweet untuk pengiriman September turun 48 sen menjadi 112,39 dolar AS per barrel.
Selain itu, lanjutnya, kekhawatiran tentang pelemahan ekonomi dunia juga memicu kepanikan pelaku pasar saham, hal ini ditandai melemahnya hampir semua bursa regional.
Sebagian besar bursa di kawasan Asia ditutup melemah, seperti Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup turun 446,30 poin atau 2,13 persen ke posisi 20.484,36 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 48,59 poin atau 1,75 persen ke level 2.728,38.
Pergerakan saham pada Selasa ini lebih didominasi saham yang turun sebanyak 174 dibanding yang naik 25 dan 42 tidak berubah harganya.
Melemahnya beberapa saham unggulan, terutama saham berbasis komoditas, seperti Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp350 ke posisi Rp12.400, Bumi Resources turun Rp100 ke posisi Rp4.950, Astra Agro Lestari melemah Rp650 ke level Rp15.950, London Sumatera anjlok Rp500 menjadi Rp5.400, Tambang Timah turun Rp75 ke harga Rp2.225, Adaro Energy meurun Rp40 ke harga Rp1.490, Bayan Resources terjun Rp450 ke Rp4.850 dan Aneka Tambang melemah Rp80 ke posisi Rp1.800.Volume perdagangan mencapai 1,244 miliar saham dengan nilai Rp2,300 triliun dari 34.166 kali transaksi.(*)
COPYRIGHT © 2008
19/08/08
Kondisi Perbankan 2009 Cerah
INILAH.COM, Jakarta - Kondisi perbankan Indonesia pada 2009 diperkirakan masih tetap stabil. Hal tersebut melihat kondisi makro ekonomi yang masih bisa dikendalikan.
"Sampai sekarang sejumlah indikator perbankan seperti NPL, CAR, LDR dalam posisi stabil. Maka secara umum perbankan kita nampaknya masih bagus," tegas Gubernur Bank Indonesia, Boediono, usai jumpa pers di Gedung Depkeu, Jakarta, Jumat (15/8).
Boediono beralasan, perbankan masih stabil, karena tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak sektor keuangan. Ia menambahkan mereka punya ekses karena CAR-nya relatif tinggi.
"Secara umum total industri perbankan masih tinggi, jadi masih ada ruang dimana kalau ada shock masih bisa tertahan," tambahnya.[L5]
15/08/2008 18:38
"Sampai sekarang sejumlah indikator perbankan seperti NPL, CAR, LDR dalam posisi stabil. Maka secara umum perbankan kita nampaknya masih bagus," tegas Gubernur Bank Indonesia, Boediono, usai jumpa pers di Gedung Depkeu, Jakarta, Jumat (15/8).
Boediono beralasan, perbankan masih stabil, karena tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak sektor keuangan. Ia menambahkan mereka punya ekses karena CAR-nya relatif tinggi.
"Secara umum total industri perbankan masih tinggi, jadi masih ada ruang dimana kalau ada shock masih bisa tertahan," tambahnya.[L5]
15/08/2008 18:38
Obligasi 2009 Prospektif
INILAH.COM, Jakarta – Pasar obligasi 2009 diprediksi masih prospektif. Dua hal jadi pemicu. Pertama, menariknya imbal hasil sehingga mendongkrak minat investor. Kedua, tingginya kebutuhan pemerintah untuk membayar utang.
Pengamat ekonomi Aviliani dari Indxef mengungkapkan, penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) masih jadi andalan pemerintah untuk mengurangi utang dalam negeri.
Hal ini dikatakan Aviliani menanggapi pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang RAPBN 2009. SBY menyampaikan bahwa pemerintah mentargetkan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2009 akan turun jadi 30% dari 36% pada 2008.
"Saya pikir penurunan rasio utang itu realistis. Sebab, jika penurunan rasio utang luar negeri justru diikuti kenaikan jumlah utang dalam negeri, itu membahayakan APBN," kata Aviliani kepada INILAH.COM.
Menurut Aviliani, penurunan rasio utang luar negeri bisa mengurangi risiko pelemahan nilai tukar yang berpotensi menghancurkan perekonomian nasional. Ketergantungan pada utang luar negeri terbukti telah menghancurkan ekonomi pada 1998.
"Ketika itu, utang luar negeri jatuh tempo, sementara nilai ekspor Indonesia tidak bisa mengkover nilai pembayaran sehingga nilai tukar rupiah melemah dan ekonomi negara kita jebol," jelas Aviliani.
Di hadapan DPR-RI, Jumat (15/8), SBY mengatakan bahwa dalam RAPBN 2009 ada defisit anggaran Rp 99,6 triliun (1,9% PDB). Defisit itu akan dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri Rp 110,7 triliun dan pembiayaan luar negeri neto minus Rp 11,1 triliun.
Itu, artinya, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang dilakukan pemerintah lebih besar dari jumlah utang luar negeri baru. Hal itu sesuai tujuan mengurangi porsi utang luar negeri dalam pembiayaan defisit.
Tahun ini, pembayaran utang luar negeri mencapai Rp 70 triliun dengan tambahan utang baru hanya Rp 30 triliun. Jadi, outflow utang luar negeri mencapai Rp 40 triliun.
Sumber pembiayaan anggaran dari dalam negeri terutama dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), termasuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ini dilakukan untuk menegaskan komitmen pengembangan surat berharga berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dan menciptakan alternatif surat berharga negara yang lebih variatif.
SUN yang diterbitkan itu akan dijual ke market. Nantinya bisa dibeli para investor dalam negeri dan luar negeri. Adapun hutang dalam negeri yang berbentuk obligasi bisa dibeli masyarakat umum mengingat nominalnya ada yang berbentuk ritel Rp2 juta.
Dirjen Pengelolaan Utang Negara Depkeu Rahmat Waluyanto juga optimistis penerbitan SUN pada 2009 diminati banyak investor. Prospek pasar obligasi tahun depan diperkirakan lebih baik dari tahun ini karena banyak adjustment pada 2008.
"Permintaan saat ini sangat tinggi dibandingkan tahun lalu. Tahun depan mungkin lebih baik karena instrumen yang diterbitkan lebih beragam. Selain yield lebih bagus, dari sisi market pun lebih bullish," ungkap Rahmat, Minggu (17/8).
Membaiknya pasar obligasi ditunjang variasi instrumen baru, yakni Surat Berharga Negara Syariah (sukuk) dan jenis lainnya. Juga karena total net penerbitan SUNlebih kecil dibandingkan tahun ini.
"Apalagi dengan adjustment yang dilakukan pemerintah AS. Kni hasilnya mulai kelihatan dan sudah banyak financial institution yang menghapusbukukan utang," jelas Rahmat.
Kendati demikian, Rahmat mengaku pihaknya mengaku belum menentukan target indikatif bagi dua jenis SBN, yaitu Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) dan SUN. Total penerbitan keduanya Rp112 triliun. Depkeu juga belum menentukan alokasi penggunaan SBN bagi penambal defisit RAPBN 2009.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu mengakui pembengkakan defisit hingga 1,9% pada RAPBN 2009 menambah beban surat berharga negara (SBN). Pasalnya, pemerintah masih akan mengandalkan pinjaman dalam negeri untuk menambal kekurangan selisih belanja dan pendapatan negara.
Pemerintah pusat juga berencana membagi beban itu kepada pemerintah daerah melalui DAU. Soal kepastiannya, Depkeu akan berkonsultasi lebih dahulu dengan DPR. [I3]
18/08/2008 16:01
Pengamat ekonomi Aviliani dari Indxef mengungkapkan, penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) masih jadi andalan pemerintah untuk mengurangi utang dalam negeri.
Hal ini dikatakan Aviliani menanggapi pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang RAPBN 2009. SBY menyampaikan bahwa pemerintah mentargetkan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2009 akan turun jadi 30% dari 36% pada 2008.
"Saya pikir penurunan rasio utang itu realistis. Sebab, jika penurunan rasio utang luar negeri justru diikuti kenaikan jumlah utang dalam negeri, itu membahayakan APBN," kata Aviliani kepada INILAH.COM.
Menurut Aviliani, penurunan rasio utang luar negeri bisa mengurangi risiko pelemahan nilai tukar yang berpotensi menghancurkan perekonomian nasional. Ketergantungan pada utang luar negeri terbukti telah menghancurkan ekonomi pada 1998.
"Ketika itu, utang luar negeri jatuh tempo, sementara nilai ekspor Indonesia tidak bisa mengkover nilai pembayaran sehingga nilai tukar rupiah melemah dan ekonomi negara kita jebol," jelas Aviliani.
Di hadapan DPR-RI, Jumat (15/8), SBY mengatakan bahwa dalam RAPBN 2009 ada defisit anggaran Rp 99,6 triliun (1,9% PDB). Defisit itu akan dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri Rp 110,7 triliun dan pembiayaan luar negeri neto minus Rp 11,1 triliun.
Itu, artinya, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang dilakukan pemerintah lebih besar dari jumlah utang luar negeri baru. Hal itu sesuai tujuan mengurangi porsi utang luar negeri dalam pembiayaan defisit.
Tahun ini, pembayaran utang luar negeri mencapai Rp 70 triliun dengan tambahan utang baru hanya Rp 30 triliun. Jadi, outflow utang luar negeri mencapai Rp 40 triliun.
Sumber pembiayaan anggaran dari dalam negeri terutama dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), termasuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ini dilakukan untuk menegaskan komitmen pengembangan surat berharga berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dan menciptakan alternatif surat berharga negara yang lebih variatif.
SUN yang diterbitkan itu akan dijual ke market. Nantinya bisa dibeli para investor dalam negeri dan luar negeri. Adapun hutang dalam negeri yang berbentuk obligasi bisa dibeli masyarakat umum mengingat nominalnya ada yang berbentuk ritel Rp2 juta.
Dirjen Pengelolaan Utang Negara Depkeu Rahmat Waluyanto juga optimistis penerbitan SUN pada 2009 diminati banyak investor. Prospek pasar obligasi tahun depan diperkirakan lebih baik dari tahun ini karena banyak adjustment pada 2008.
"Permintaan saat ini sangat tinggi dibandingkan tahun lalu. Tahun depan mungkin lebih baik karena instrumen yang diterbitkan lebih beragam. Selain yield lebih bagus, dari sisi market pun lebih bullish," ungkap Rahmat, Minggu (17/8).
Membaiknya pasar obligasi ditunjang variasi instrumen baru, yakni Surat Berharga Negara Syariah (sukuk) dan jenis lainnya. Juga karena total net penerbitan SUNlebih kecil dibandingkan tahun ini.
"Apalagi dengan adjustment yang dilakukan pemerintah AS. Kni hasilnya mulai kelihatan dan sudah banyak financial institution yang menghapusbukukan utang," jelas Rahmat.
Kendati demikian, Rahmat mengaku pihaknya mengaku belum menentukan target indikatif bagi dua jenis SBN, yaitu Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) dan SUN. Total penerbitan keduanya Rp112 triliun. Depkeu juga belum menentukan alokasi penggunaan SBN bagi penambal defisit RAPBN 2009.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu mengakui pembengkakan defisit hingga 1,9% pada RAPBN 2009 menambah beban surat berharga negara (SBN). Pasalnya, pemerintah masih akan mengandalkan pinjaman dalam negeri untuk menambal kekurangan selisih belanja dan pendapatan negara.
Pemerintah pusat juga berencana membagi beban itu kepada pemerintah daerah melalui DAU. Soal kepastiannya, Depkeu akan berkonsultasi lebih dahulu dengan DPR. [I3]
18/08/2008 16:01
Friday, August 15, 2008
Rencana Kenaikan Gaji PNS Jadi Sentimen Positif Pasar Saham
Jakarta (ANTARA News) - Rencana kenaikan gaji pegawai negeri (PNS) yang akan dicanangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2008, secara tidak langsung menjadi pendorong perdagangan saham di Indonesia.
"Dengan akan dinaikkannya gaji pegawai negeri, maka tingkat konsumsi masyarakat akan naik, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Itu akan mendorong sektor riil dan konsumsi terus bergerak, sehinggga akan memperbaiki kinerja perusahaan dan akan berimbas pada harga sahamnya," kata pelaku pasar saham dari PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut Krisna, kenaikan gaji PNS ini akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga akan memicu naiknya pendapatan perusahaan.
Selain dari rencana kenaikan gaji PNS, lanjutnya, pasar saham juga mendapat sentimen positif dari komitmen pemerintah yang akan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur yang bisa memicu bergeraknya sektor riil.
Naiknya anggaran untuk infrastruktur dari Rp21,9 triliun pada 2005 menjadi Rp 58 triliun pada 2008 atau naik 165 persen, telah berimbas pada membaiknya kinerja emiten yang bergerak pada sektor infrastruktur."Emiten seperti Wijaya Karya, Jasa Marga, dan beberapa emiten infrastruktur lainnya saat ini sudah memiliki kinerja bagus. Komitmen pemerintah atas kelanjutan pembangunan infrastruktur ini akan semakin memperbaiki kinerja sektor ini," katanya.
Krisna juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur pemerintah telah memberikan dampak yang sangat luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidato tahunannya menyatakan sektor riil telah menyumbang pertumbuhan ke berbagai sektor ekonomi, seperti program revitalisasi pertanian yang telah berhasil mendorong sektor pertanian mengalami pertumbuhan tinggi dan ketahanan pangan.
Menurut Presiden, keberhasilan sektor pertanian dan industri, tentunya tidak terlepas dari percepatan penyediaan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur, mempunyai peran yang penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta diyakini sebagai pemicu pembangunan suatu kawasan. Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah menempuh beberapa jalur utama. (*)
15/08/08 12:49
"Dengan akan dinaikkannya gaji pegawai negeri, maka tingkat konsumsi masyarakat akan naik, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Itu akan mendorong sektor riil dan konsumsi terus bergerak, sehinggga akan memperbaiki kinerja perusahaan dan akan berimbas pada harga sahamnya," kata pelaku pasar saham dari PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut Krisna, kenaikan gaji PNS ini akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga akan memicu naiknya pendapatan perusahaan.
Selain dari rencana kenaikan gaji PNS, lanjutnya, pasar saham juga mendapat sentimen positif dari komitmen pemerintah yang akan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur yang bisa memicu bergeraknya sektor riil.
Naiknya anggaran untuk infrastruktur dari Rp21,9 triliun pada 2005 menjadi Rp 58 triliun pada 2008 atau naik 165 persen, telah berimbas pada membaiknya kinerja emiten yang bergerak pada sektor infrastruktur."Emiten seperti Wijaya Karya, Jasa Marga, dan beberapa emiten infrastruktur lainnya saat ini sudah memiliki kinerja bagus. Komitmen pemerintah atas kelanjutan pembangunan infrastruktur ini akan semakin memperbaiki kinerja sektor ini," katanya.
Krisna juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur pemerintah telah memberikan dampak yang sangat luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidato tahunannya menyatakan sektor riil telah menyumbang pertumbuhan ke berbagai sektor ekonomi, seperti program revitalisasi pertanian yang telah berhasil mendorong sektor pertanian mengalami pertumbuhan tinggi dan ketahanan pangan.
Menurut Presiden, keberhasilan sektor pertanian dan industri, tentunya tidak terlepas dari percepatan penyediaan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur, mempunyai peran yang penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta diyakini sebagai pemicu pembangunan suatu kawasan. Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah menempuh beberapa jalur utama. (*)
15/08/08 12:49
IHSG BEI Melemah, Pidato Presiden Gagal Dorong Kelanjutan Rally
Jakarta (ANTARA News) - Pidato Kenegaraan Presiden di DPR tak bisa mendorong kelanjutan kenaikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi ditutup turun 1,09 persen.
IHSG turun 22,900 poin menjadi 2.083,742 dan indeks LQ45 terkoreksi 5,131 poin atau 1,18 persen ke posisi 428,635.
Besarnya makro ekonomi yang diungkapkan dalam pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti pertumbuhan ekonomi yang di atas enam persen tidak mampu menjadi pendorong indeks BEI.
Indeks BEI justru dipengaruhi oleh turunnya harga minyak dunia yang di bawah 114 dolar AS per barel dan membuat saham-saham berbasis komoditas kembali mengalami koreksi.
Penurunan indeks dipimpin oleh melemahnya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources terkoreksi Rp350 ke harga Rp5.050, Astra Agro Lestari yang turun Rp850 menjadi Rp16.850, London Sumatera melemah Rp500 ke harga Rp5.950, Tambang Timah tergerus Rp100 ke Rp2.300, Inco terkikis Rp225 menjadi Rp3.800, Bakrie Plantations menurun Rp60 ke posisi Rp1.080 dan Tambang Batubara Bukit Asam tertekan Rp750 ke Rp12.900.
Analisa dari PT Trimegah Securities, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan, volatilitas pergerakan harga harga komoditas pada Jumat pagi cukup tinggi karena tertekannya harga minyak.
Selain itu, indikasi pelaku pasar melepas sahamnya menjelang libur panjang hari kemerdekaan RI ke-63 juga menjadi indikasi pelemahan indeks BEI pada Jumat ini.
Kondisi inilah yang membuat perdagangan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 101 jenis dibanding yang naik hanya 32 dan 48 stagnan. Volume perdagangan mencapai 892,298 juta saham dengan nilai Rp996,827 miliar dari 20.164 kali transaksi. (*)
15/08/08 13:45
IHSG turun 22,900 poin menjadi 2.083,742 dan indeks LQ45 terkoreksi 5,131 poin atau 1,18 persen ke posisi 428,635.
Besarnya makro ekonomi yang diungkapkan dalam pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti pertumbuhan ekonomi yang di atas enam persen tidak mampu menjadi pendorong indeks BEI.
Indeks BEI justru dipengaruhi oleh turunnya harga minyak dunia yang di bawah 114 dolar AS per barel dan membuat saham-saham berbasis komoditas kembali mengalami koreksi.
Penurunan indeks dipimpin oleh melemahnya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources terkoreksi Rp350 ke harga Rp5.050, Astra Agro Lestari yang turun Rp850 menjadi Rp16.850, London Sumatera melemah Rp500 ke harga Rp5.950, Tambang Timah tergerus Rp100 ke Rp2.300, Inco terkikis Rp225 menjadi Rp3.800, Bakrie Plantations menurun Rp60 ke posisi Rp1.080 dan Tambang Batubara Bukit Asam tertekan Rp750 ke Rp12.900.
Analisa dari PT Trimegah Securities, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan, volatilitas pergerakan harga harga komoditas pada Jumat pagi cukup tinggi karena tertekannya harga minyak.
Selain itu, indikasi pelaku pasar melepas sahamnya menjelang libur panjang hari kemerdekaan RI ke-63 juga menjadi indikasi pelemahan indeks BEI pada Jumat ini.
Kondisi inilah yang membuat perdagangan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 101 jenis dibanding yang naik hanya 32 dan 48 stagnan. Volume perdagangan mencapai 892,298 juta saham dengan nilai Rp996,827 miliar dari 20.164 kali transaksi. (*)
15/08/08 13:45
Wednesday, August 6, 2008
Ciri-ciri orang yang mempunyai citra diri positif
- Percaya diri
- Berpikir positif
- Mampu mengendalikan emosi
- Lapang hati
- Berani menghadapi kegagalan
- Rajin
- Pandai
- Mempunyai kemauan yang keras
- Senang bergaul
- Optimis
- Senang mencoba hal baru
- Senang mengembangkan orang lain untuk maju
- Tabah
- Ulet
- Kreatif
- Tenang
- Mudah beradaptasi
- Sabar
Bagaimana dengan anda? Berapa yang sudah ada dalam diri anda?
Bahan belajar bhs Inggris untuk Minggu, 10 Agustus 2008
Teman-teman,
Tolong pelajari bahan bahasa Inggris ini, artikan dan cari ide utama serta ide pendukungnya.
Bahan ini digunakan untuk materi diskusi di Pokjar pada hari Minggu, 10 Agustus 2008 pukul 10.30 di Rawasari.
Ok, see you there. Good luck.
pokjarku
==================================================================
STRUGGLE
Trials in life can be tragedies or triumphs, depending on how we handle them.
Triumphs don't come without effort.
A biology teacher was teaching his students how a caterpillar turns into a butterfly. He
told the students that in the next couple of hours, the butterfly would struggle to come out
of the cocoon. But no one should help the butterfly. Then he left.
The students were waiting and it happened. The butterfly struggled to get out of the
cocoon, and one of the students took pity on it and decided to help the butterfly out of the
cocoon against the advice of his teacher. He broke the cocoon to help the butterfly so it
didn't have to struggle anymore. But shortly afterwards the butterfly died.
When the teacher returned, he was told what happened. He explained to this student that
by helping the butterfly, he had actually killed it because it is a law of nature that the
struggle to come out of the cocoon actually helps develop and strengthen its wings. The
boy had deprived the butterfly of its struggle and the butterfly died.
Apply this same principle to our lives. Nothing worthwhile in life comes without a struggle.
As parents we tend to hurt the ones we love most because we don't allow them to
struggle to gain strength.
Tolong pelajari bahan bahasa Inggris ini, artikan dan cari ide utama serta ide pendukungnya.
Bahan ini digunakan untuk materi diskusi di Pokjar pada hari Minggu, 10 Agustus 2008 pukul 10.30 di Rawasari.
Ok, see you there. Good luck.
pokjarku
==================================================================
STRUGGLE
Trials in life can be tragedies or triumphs, depending on how we handle them.
Triumphs don't come without effort.
A biology teacher was teaching his students how a caterpillar turns into a butterfly. He
told the students that in the next couple of hours, the butterfly would struggle to come out
of the cocoon. But no one should help the butterfly. Then he left.
The students were waiting and it happened. The butterfly struggled to get out of the
cocoon, and one of the students took pity on it and decided to help the butterfly out of the
cocoon against the advice of his teacher. He broke the cocoon to help the butterfly so it
didn't have to struggle anymore. But shortly afterwards the butterfly died.
When the teacher returned, he was told what happened. He explained to this student that
by helping the butterfly, he had actually killed it because it is a law of nature that the
struggle to come out of the cocoon actually helps develop and strengthen its wings. The
boy had deprived the butterfly of its struggle and the butterfly died.
Apply this same principle to our lives. Nothing worthwhile in life comes without a struggle.
As parents we tend to hurt the ones we love most because we don't allow them to
struggle to gain strength.
Sunday, August 3, 2008
Kegiatan pokjarku di hari Minggu
Teman-teman,
Kemarin minggu di Rawasari, bersama-sama sobat-sobat yang datang ke pokjarku, kita sepakat untuk membuat suatu program baru. Program tersebut untuk melatih kemampuan teknis kita semua, di luar jurusan inti yang kita ambil. Program tersebut yaitu belajar bahasa Inggris populer, matematika/statistika, kebijakan pemerintah, manajemen, komputer dan lain-lain. Narasumber adalah dari teman-teman sendiri yang bisa bidang tersebut atau teman-teman lainnya yang sedang mengambil mata kuliah tersebut. Tidak cuma teoritis, namun diaplikasikan ke persoalan nyata, sehingga lebih membumi.
Adapun jadwalnya adalah:
10.30 Dimulai dengan bahasa Inggris --> menerapkan teknik membaca untuk menentukan ide utama suatu kalimat dan ide pendukungnya. Dari bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Artikel yang dibahas akan diupload dalam website pokjarku pada hari Kamis.
11.00 Analisis kebijakan pemerintah --> mengkritisi kebijakan SKB 3 Menteri terkait pergeseran hari kerja di hari Sabtu dan Minggu
11.30 Diskusi bebas sambil menunggu sholat Dhuhur
12.30 Diskusi sesuai dengan jurusan masing-masing.
01.30 Pulang atau yang mau terus diskusi dipersilahkan.
Itulah agenda baru, untuk memanfaatkan waktu belajar di pokjarku secara efektif untuk meningkatkan kemampuan teknis yang berguna dalam bekerja.
Selamat bergabung.
Kemarin minggu di Rawasari, bersama-sama sobat-sobat yang datang ke pokjarku, kita sepakat untuk membuat suatu program baru. Program tersebut untuk melatih kemampuan teknis kita semua, di luar jurusan inti yang kita ambil. Program tersebut yaitu belajar bahasa Inggris populer, matematika/statistika, kebijakan pemerintah, manajemen, komputer dan lain-lain. Narasumber adalah dari teman-teman sendiri yang bisa bidang tersebut atau teman-teman lainnya yang sedang mengambil mata kuliah tersebut. Tidak cuma teoritis, namun diaplikasikan ke persoalan nyata, sehingga lebih membumi.
Adapun jadwalnya adalah:
10.30 Dimulai dengan bahasa Inggris --> menerapkan teknik membaca untuk menentukan ide utama suatu kalimat dan ide pendukungnya. Dari bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Artikel yang dibahas akan diupload dalam website pokjarku pada hari Kamis.
11.00 Analisis kebijakan pemerintah --> mengkritisi kebijakan SKB 3 Menteri terkait pergeseran hari kerja di hari Sabtu dan Minggu
11.30 Diskusi bebas sambil menunggu sholat Dhuhur
12.30 Diskusi sesuai dengan jurusan masing-masing.
01.30 Pulang atau yang mau terus diskusi dipersilahkan.
Itulah agenda baru, untuk memanfaatkan waktu belajar di pokjarku secara efektif untuk meningkatkan kemampuan teknis yang berguna dalam bekerja.
Selamat bergabung.
Subscribe to:
Posts (Atom)