Sunday, March 22, 2009

Mengatasi rasa kantuk

Anda tentu pernah merasakan rasa kantuk yang tak tertahankan, tak terkecuali saya. Tadi malam, saat sholat isya dan tarawih di masjid, saya diserang rasa kantuk yang luar biasa. Jika terjadi hal seperti itu, jangankan khusyu, menahan kantuk saja sudah membutuhkan energi yang sangat besar.

Rasa kantuk biasanya terjadi karena capek setelah seharian bekerja, dan tubuh mengajak kita beristirahat. Selain itu makanan yang kita konsumsi pada saat berbuka puasa juga memberikan kontribusi kepada rasa kantuk. Meskipun tidak sangat kenyang, tetap saja kita memerintahkan lambung untuk bekerja, apalagi jika kekenyangan. Dan yang tidak eksak, yaitu godaan syetan. Lebih susah dideteksi, tetapi bisanya akan menanamkan rasa malas. Dan rasa malas akan membawa kita pada suasana ngantuk.

Jika saya cermati, ternyata kantuk itu mempunyai sebuah pola. Pertama, jika mengantuk dan kita menyerah, maka kita akan cepat untuk tidur. Kedua, rasa mengatuk itu seperti parabola terbalik, jika kita sanggup bertahan sampai pada titik puncaknya, maka rasa mengantuk itu akan semakin hilang. Ketiga, rasa mengantuk itu bisa terputus jika ada sesuatu yang membuat seseorang surprise, sangat senang, marah, mendengar sesuatu yang membuat kita tertawa terbahak-bahak dan terkejut. Beberapa perlakuan fisik juga bisa memutus rasa kantuk.

Untuk menghilangkan rasa kantuk, sedangkan saya belum pengin tidur, seperti peristiwa yang saya alami, maka biasanya saya melakukan beberapa tips berikut :

1. Memberikan perlakuan fisik kepada tubuh. Cara ini cukup aman bagi kesehatan, dan tidak mengandung efek samping, misalnya menggerak-kepala, tangan, tubuh, atau memijat-mijat leher telapak kaki dan telapak tangan. Dengan melakukan cara ini diharapkan akan memperlancar peredaran darah, sehingga mengurangi rasa kantuk. Tadi malam saya mencoba cara ini, kantuk sempat hilang sebentar tetapi datang lagi sampai rakaat ke empat sholat tarawih.

2. Membasuh muka dan tengkuk dengan disertai menekan-nekan wajah. Cara ini akan menimbulkan rasa segar pada tubuh, sehingga menghilangkan rasa kantuk. Tadi malam saya mencobanya dan hasilnya sangat mujarab. Rakaat ke 5 sampai ke 8 saya tidak mengantuk lagi. Saya jadi faham, mengapa guru fisika SMP saya dulu, jika melihat anak mengantuk maka dia diminta slulup(merendam kepala ke air).

3. Mengkonsumsi makanan yang mengandung nikotin atau kafein (doping). Saya tidak begitu menyarankannya, terutama menghilangkan kantuk dengan merokok(nikotin). Memang cara ini banyak dilakukan oleh para sopir agar tidak mengantuk. Dan kalau anda cermati, orang-orang yang senang begadang rata-rata adalah perokok. Tetapi menurut peringatan pemerintah, merokok dapat mengganggu kesehatan, jantung, kehamilan, dan janin. Juga dalam agama, merokok sangat tidak dianjurkan. Sebagian mengatakan makruh, dan sebagian lainnya mengatakan haram. Jika memang anda harus lebur, maka gunakan saja kopi misalnya. Saya sendiri terkadang meminum kopi untuk menghilangkan kantuk. Kopi tree in one lebih saya sukai, karena memang saya termasuk orang yang tidak tahan dengan minuman kopi. Jika saya meminum kopi murni(tanpa campuran), maka perut saya menjadi sakit dan mulas. Jadi, jika terpaksa meminum kopi, maka jangan terlalu banyak, karena kafein juga kurang baik bagi tubuh. Selain kopi saya pernah mencoba minuman suplemen seperti ExtraJoss. Bisa digunakan untuk berjaga dan tidak sakit di perut, hanya saja jika sering mengkonsumsi minuman seperti ini, saya masih takut pengaruhnya terhadap kesehatan.

Pada dasarnya cara menghilangkan kantuk dengan doping tidaklah bagus, karena pada dasarnya tubuh dipaksa untuk terus bekerja meskipun sudah lelah. Dan efeknya besuknya badan kita akan lebih capek.

Begitulah beberapa cara mengatasi kantuk yang saya ketahui. Silahkan menambahkan tips lainnya. Siapa tahu lebih manjur, terutama bagi orang yang tidurnya sebelum jam 9 malam dan bangunnya setelah jam 5 pagi.

No comments:

Post a Comment