Monday, March 30, 2009

Serbuk Kayu dan Arloji

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja
arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji
itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat
mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk
menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran
diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi
itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun
sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat
makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat
yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang
sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati
tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa
lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang
kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga
heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk
namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil
menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?", tanya si tukang kayu.
"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya
bisa mendengar bunyi 'tik-tak, tik-tak'".
Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.

~~~

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama
hidup.
Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam
'kegaduhan'

No comments:

Post a Comment