Thursday, October 16, 2008

Asuransi atau Investasi?

EUREKA
(Edukasi dan Ulasan Perencanaan Keuangan)
Pengasuh: Tim Indonesia School of Life (In-School) http://www.in-school.org/
Andrias Harefa, Roy Sembel, M Ichsan,
Heru Wibawa, Parpudi Lubis

Sekarang, banyak produk unit link ditawarkan. Produk ini merupakan produk asuransi plus investasi, atau bisa juga dianggap investasi plus asuransi. Apa keuntungan produk ini dan bagaimana risikonya?
Dulu, orang beranggapan asuransi hanyalah urusan proteksi. Dengan mengambil asuransi, kita mendapatkan rasa aman. Misalnya, rasa aman kalau kita meninggal, anak dan keluarga pasti ada yang menanggung biaya hidupnya; rasa aman kalau kita atau anggota keluarga sakit dan harus diopname, kita tak lagi harus memikirkan biaya obat dan rumah sakitnya; dan sebagainya.
Itulah intinya kita ikut asuransi, membeli rasa aman. Meskipun harus membayar suatu biaya untuk mendapatkan hal itu. Jadi, nilai keuntungannya bukan saja dari segi materi atau jumlah UP yang didapat tapi juga bersifat psikologis.
Sebaliknya, dengan investasi atau menabung, kita menyimpan uang untuk mendapatkan keuntungan dan uangnya bisa ditarik kapan saja bila kita membutuhkan. Sebagai tanda kepemilikan bila kita menabung di bank, penabung diberi buku.
Dewasa ini, buku tabungan bukan lagi sesuatu yang mutlak. Kebanyakan bank memberikan kartu tabungan sebagai bukti kepemilikan, sementara catatan penggunaan tabungan dikirim dalam laporan tersendiri. Selain itu, kartu tabungan juga memiliki bermacam fungsi, mulai dari kartu debet, kartu diskon, bahkan sebagai kartu identitas. Jadi, manfaatnya sangat beragam.

Tabungan Plus Asuransi
Sekarang, manfaat tabungan ditambah lagi dengan menabung sekaligus berasuransi. Jadi, selain bisa menumbuh kembangkan uang Anda, risiko kehidupan Anda juga diproteksi. Pengertian risiko di sini adalah risiko jiwa si penabung. Jadi, kalau penabung meninggal dunia, ahli warisnya akan mendapatkan santunan dari bank tempat menabung.
Namun, dalam perkembangannya, produk tabungan plus asuransi saja dianggap belum cukup, sebab kebanyakan pendapatan bunga dari tabungan tidak terlalu tinggi. Pemilik uang umumnya menginginkan uangnya bertumbuh lebih cepat, tetapi risikonya minimal. Maka, muncullah produk yang disebut unit link.
Unit link merupakan produk asuransi plus investasi atau bisa juga dianggap investasi plus asuransi. Semangat yang terkandung dalam unit link sebenarnya sudah ada dalam produk asuransi dwiguna atau diistilahkan juga dengan endowment. Kendati semangatnya sama, unit link agak berbeda dengan endowment. Dalam unit link, pada dasarnya pemilik uang mengalokasikan uangnya untuk dua hal berbeda, yakni asuransi dan investasi. Dengan kata lain, Unit link itu bukan satu kesatuan produk/unbundling.
Lebih dari itu, pemilik uang menentukan sendiri berapa dana yang ditanamkan untuk investasi dan berapa pula untuk investasi (jiwa)-nya. Selain itu dalam produk unit link perusahaan asuransi tidak lagi menanggung risiko investasi melainkan Anda sebagai pemegang polis yang harus menanggung kerugian bila terjadi.

Dikelola “Fund Manager”
Dalam pengelolaan investasinya, unit link tak jauh beda dari reksa dana. Anda menempatkan uang dalam unit link kemudian oleh fund manager, dana tadi diinvestasikan pada berbagai ragam investasi yang bisa Anda pilih sendiri. Sebab, unit link yang dijual umumnya sudah menyebutkan ke mana saja dana itu akan diinvestasikan. Misalnya, ada yang menanamkannya dalam investasi berpendapatan tetap, seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Ada pula yang investasinya "dimainkan" di pasar saham. Selain itu, investasinya bisa dilakukan dalam denominasi rupiah maupun dolar AS. Anda bebas menentukan pilihan sendiri. Pendeknya, Anda akan mendapatkan dua manfaat, yakni manfaat investasi dan manfaat proteksi. Tapi ingat, dalam memilih investasi, sesuaikan dengan toleransi Anda terhadap risiko.

Risiko Investasi dan Kehidupan
Karena ragam bentuk instrumen investasi yang tersedia untuk penempatan investasi dalam produk unit linked, risiko kerugian terhadap investasi harus ditanggung oleh pemegang polis. Sesuaikan tujuan keuangan dan toleransi Anda terhadap risiko dalam menentukan pilihan investasi, sehingga Anda mendapatkan keuntungan yang Anda harapkan secara optimal.
Namun yang jelas, unit link tetap melindungi risiko, yaitu risiko kehilangan jiwa. Artinya, bila sewaktu-waktu pemegang investasi meninggal dunia, ahli warisnya tetap akan mendapatkan manfaat asuransi. Jadi pada dasarnya sama saja dengan produk tabungan plus asuransi. Hanya, dalam unit link ini, pilihan produk investasinya lebih beragam.
Keuntungan lain yang membedakan unit link ini dengan asuransi konvensional adalah umumnya nilai investasi yang sudah terkumpul bisa dicairkan kapan saja, sepanjang dana yang tersisa minimal sekitar Rp 5 juta. Seperti itulah mekanisme yang kerap diberlakukan pada perusahaan pengelolaan unit link.
Di samping keuntungan itu, tentu saja para investor juga dikenai biaya. Pada dasarnya biaya itu meliputi biaya administrasi bulanan, biaya asuransi, biaya penambahan dana-jika Anda ingin memperbesar nilai investasi dan ada pula biaya pengalihan investasi. Biaya pengalihan ini diberlakukan bila Anda ingin memindahkan porto folio atau jenis investasi dari satu jenis ke jenis unit link lainnya. Misalnya, dari yang berjenis equity ke fixed income. Tetapi biaya ini tidak diberlakukan jika pemindahan terjadi pada tahun pertama investasi. Sedangkan bila pengalihan investasi dilakukan pada tahun-tahun berikutnya, investor akan dikenai biaya rata-rata sekitar satu persen dari nilai dana investasi.

Kiat Memilih Produk
Unit link layak dipertimbangkan sebagai suatu alternatif investasi sekaligus mendapatkan asuransi jiwa. Namun tentu saja, sebelum memilih, pelajari dulu masing-masing unit link yang ditawarkan. Berikut, tips memilih unit link.
Pertama, model investasi unit link mirip prinsip investasi reksa dana. Oleh karena itu, keahlian fund manager sangat menentukan apakah investasi Anda di unit link akan berhasil atau tidak. Oleh karena itu, hati-hati memilih fund manager dan perusahaan. Cara memilihnya tidak jauh beda dari memilih bank. Lihat, riwayat perusahaan penerbit unit link bersangkutan, cermati laporan keuangannya, berapa banyak pelanggannya, dan bagaimana pula kualitas pengelola dananya.
Tentu saja, biaya pengelolaan tersebut juga mesti dicermati. Tapi hati-hati, jangan sekadar melihat fee yang rendah sebagai patokan. Perusahaan yang menawarkan biaya pengelolaan rendah, bisa saja tidak berkualitas.
Perusahaan asuransi yang menawarkan produk unit link cukup banyak. Umumnya merupakan perusahaan asing atau campuran. Sementara itu, perusahaan asuransi lokal yang menjajakan unit link tidak lebih dari satu dua perusahaan saja. Yang perlu menjadi perhatian, bukanlah soal asing atau lokal, tetapi sejauh mana jenis unit link yang ditawarkan dan kinerja dari masing-masing perusahaan dan tentu saja kinerja unit link tersebut.
Namun tips terpenting dalam menentukan pilihan produk unit linked adalah dari segi kebutuhan dan prioritas Anda. Jangan membeli karena ikut-ikutan. Bila pertimbangan yang Anda miliki adalah membeli proteksi dan investasi untuk tujuan jangka panjang, pilihan produk unit linked bisa menjadi alternatif.

“Unit Link” vs Polis Tradisonal
Polis asuransi jiwa unit linked dan polis tradisional memiliki persamaan mendasar. Keduanya merupakan polis asuransi jiwa yang memberikan kepada pemegang polis/ahli warisnya manfaat proteksi terhadap dampak finansial negatif dari kematian pemegang polis. Kendati begitu, terdapat perbedaan spesifik antara polis tradisional dengan polis unit linked, yaitu

Risiko investasi
Pada polis asuransi unit linked, nilai unit direfleksikan berdasarkan nilai aset dana investasi dan nilai tersebut berfluktuasi mengikuti kinerja investasi. Dengan begitu, risiko investasi dalam polis ini secara langsung ditanggung oleh pemegang polis.

Transparansi
Dalam polis asuransi jiwa tradisional, pemegang polis tidak mengetahui dengan pasti pengalokasian premi yang dibayarkan. Sebaliknya, polis asuransi jiwa unit linked lebih transparan dalam pengalokasian premi. Pemegang polis akan menerima laporan tahunan yang menjelaskan elemen-elemen di dalam polis, seperti premi, manfaat meninggal, bunga, biaya mortalita, administrasi dan perkembangan nilai tunai.

Hasil investasi
Polis asuransi tradisonal menjamin besarnya uang pertanggungan sedangkan besarnya bonus tidak dijamin. Hasil investasi polis unit linked secara langsung dikaitkan dengan kinerja dari dana yang dikelola. Kinerja ini sangat tergantung pada kepiawaian manajer investasi dan keadaaan pasar.

Peraturan Investasi
Di Indonesia, perusahaan asuransi harus memisahkan dana unit linked dalam neraca keuangan. Ketentuan ini tidak berlaku pada polis asuransi tradisional. Aturan pemisahan ini dibuat karena risiko investasi dana unit linked yang dilakukan oleh pemegang polis ditanggung pemegang polis, sehingga dari sudut pandang perusahaan asuransi, faktor risikonya adalah nol.




Copyright © Sinar Harapan 2008

No comments:

Post a Comment