Thursday, October 9, 2008
Empat Rahasia Penjaga Kesehatan Kolonel Laut (Pur) Marinir Wibowo
Pada 10 Oktober besok, Kolonel Laut (Purn) Wibowo Soerjono Hadisapoetro genap berusia 83 tahun. Dikaruniai delapan anak dan dua belas cucu, sampai sekarang pria yang akrab disapa Wibowo itu tak pernah mengeluhkan kesehatannya. Bahkan, sakit yang ringan sekalipun seperti batuk nyaris tak pernah menghinggapi diri.
"Yang saya tahu batuk itu ya dari lihat orang batuk. Saya tidak pernah tahu rasanya karena tak mengalaminya," kata Wibowo saat ditemui di rumahnya di Jalan Opak Selasa sore (8/10).
Tiap tiga bulan sekali, Wibowo selalu menyempatkan diri untuk general checkup. Sampai sekarang, dokter yang menanganinya selalu mengatakan bahwa jantungnya berdetak dengan baik layaknya jantung anak muda. Bagaimana dengan gula darah dan kolesterol? "Tidak ada masalah. Semuanya normal," tegas lelaki asli Ponorogo itu.
Apa rahasianya? Dia mengaku memiliki empat cara untuk menjaga kesehatannya. "Semuanya sangat mudah dilakukan," katanya.
Rahasia pertama adalah air putih. Tiap pagi dan sore hari, Wibowo selalu minum air putih sebanyak satu liter setengah. "Pokoknya langsung dihabiskan," ujarnya. Begitu pula pada sore hari, jumlahnya sama.
Wibowo mengatakan, ada efek samping dari kebiasaan tersebut, yakni sering buang air kecil. Namun, dibandingkan kerepotan bolak-balik ke toilet, manfaat yang dirasakan jauh lebih besar.
"Pencernaan jadi sehat. Darah jadi lebih encer. Penyakit-penyakit berbahaya pun hilang luruh bersama dengan air kencing," kata sekretaris Perhimpunan Ex Heiho cabang Surabaya tersebut.
Rahasia kedua dalam menjaga kesehatan adalah berjalan dengan bertelanjang kaki tiap pagi. Wibowo setiap pagi memutari kompleks rumahnya hingga beberapa kali. Paling tidak, satu jam setengah tiap pagi.
Berjalan tanpa alas kaki, kata Wibowo, mampu merangsang titik-titik di telapak untuk melancarkan pembuluh darah. Pembuluh darah yang lancar akan sangat membantu kinerja jantung.
Yang ketiga, untuk melengkapi aktivitas, sepekan sekali dia menyempatkan diri bersepeda berkeliling kota. Itu biasanya dia lakukan pada pagi hari, saat tidak banyak kendaraan yang melintas di jalan. "Saya biasanya mengayuh sepeda keliling Kota Surabaya. Biasanya, saya mulai dari Taman Surya, muter, lantas kembali lagi ke rumah," tuturnya.
Tiap kali mengayuh sepeda onthel, Wibowo selalu menggunakan sepeda kesayangannya. Dia lantas mengajak untuk memasuki garasi rumahnya. Di sana, ada dua sepeda onthel diparkir bersebelahan. "Ini sepeda merek Ongers, asli Belanda. Saya punya dua. Satu sepeda lelaki, satu sepeda untuk perempuan. Sampai sekarang masih kuat," katanya.
Agak masuk ke dalam garasi, terdapat lemari kaca dengan beberapa piala di dalamnya. Plakat piala itu bertulisan Peserta Tertua Wisata Juang Bersepeda Trofi Walikota 2004 HUT 59 RI 2004. Di sampingnya, juga terdapat piala yang bertulisan Juara Satu Sepeda Favorit HUT RI 59 2004. "Itu piala yang diberikan saat saya ikut acara bersepeda yang diadakan pemkot," jelasnya.
Yang paling penting, lanjut dia, adalah yang keempat. Yaitu, menghindari makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan. Misalnya, minuman beralkohol dan rokok. "Saya sering berlayar ke luar negeri. Tapi, saya tak pernah sedikit pun mencicipi minuman-minuman itu. Sama asap rokok saja saya alergi," katanya.
Alhasil, kebiasaan-kebiasaan itu mampu membuat Wibowo mempertahankan kesehatan. Sampai saat ini, dokter yang memeriksanya tak pernah mendapati ada penyakit-penyakit serius. Semua organ tubuh Wibowo masih bekerja sempurna. (aga/ayi)
Kamis, 09 Oktober 2008
JawaPos
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment