Washington - Krisis finansial AS 'diakhiri' dengan keluarnya UU Penyelamatan Ekonomi Darurat melalui bailout senilai US$ 700 miliar. Bailout yang menyerupai Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di era 1997 itu diharapkan bisa menyelamatkan ekonomi AS dari jurang resesi.
Namun perekonomian AS diperkirakan tidak akan segera pulih, setelah UU tersebut ditandatangani. Perlu beberapa saat sebelum ekonomi AS bisa pulih seperti sediakala. Tapi setidaknya, pasar finansial diharapkan bisa stabil setelah adanya UU ini.
"(UU) Ini akan kita terapkan sebisa mungkin, namun tidak dapat berfungsi secara sempurna dalam satu malam. Perlu waktu beberapa saat untuk mendesain program yang efektif untuk mencapai tujuan dan tidak membuang-buang dolar milik pembayar pajak," ujar presiden George Walker Bush seperti dikutip dari AFP, Sabtu (4/10/2008).
Rencana tersebut memang tidak serta merta mendapat sambutan positif. Saham-saham dan dolar AS justru bergerak melemah. Pada perdagangan Jumat (3/10/2008), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup merosot 156,51 poin (1,49%) ke level 10.326,34. Nasdaq juga melemah 29,33 poin (1,48%) ke level 1.947,39 dan S&P 500 turun 14,85 poin (1,33%) ke level 1.099,43.
Berikut kronologi krisis finansial AS, seperti dikutip detikFinance dari AFP:
16 Maret:
Bank investasi, Bear Stearns diobral kepada JP Morgan Chase hanya US$ 236 juta. Akuisisi itu dimotori oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve).
7 September:
Depkeu AS mengambil alih 2 perusahaan pembiayaan rumah terbesar AS: Fannie Mae dan Freddie Mac, sekaligus memberikan jaminan atas utang masing-masing institusi sebesar US4 100 miliar.
15 September:
Bank investasi raksasa Wall Street, Lehman Brothers mendaftarkan perlindungan kebangkrutan, setelah gagal mendapatkan investor, termasuk pemerintah AS yang tak mau memberikan bailout.
Di hari yang sama, Merrill Lynch mengumumkan kesepakatan untuk diakuisisi oleh Bank of America dengan nilai transaksi US$ 50 miliar.
Lembaga pemeringkat menurunkan peringkat utang American International Group (AIG). Saham perusahaan asuransi ini juga merosot hingga 60,8%.
Bank Sentral AS menyuntikkan US$ 70 miliar ke pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot hingga 504 poin atau 4,42%. Ini adalah kemerosotan terbesar sejak September 2001. Bursa-bursa Eropa pun ikut bertumbangan.
16 September:
Pemerintah AS akhirnya menyelamatkan AIG melalui suntikan modal hingga US$ 85 miliar, dengan imbalan 79,9% saham perusahaan asuransi raksasa itu. The Fed kembali menyuntik pasar hingga US4 50 miliar.
17 September:
Saham-saham kembali berjatuhan karena ketidakpastian ekonomi. Indeks Dow Jones merosot hingga 449 poin (4,06%). Bapapem AS juga mengeluarkan larangan untuk sejumlah transaksi short-selling.
18 September:
The Fed dan Bank Sentral global menyuntikkan US$ 300 miliar ke psar kredit. Saham-saham kembali menguat setelah diumumkannya rencana bailout.
Menkeu AS Henry Paulson dan Gubernur The Fed Ben Bernanke memulai pembicaraan untuk paket penyelamatan ekonomi melalui pembelian aset-aset beracun dari lembaga keuangan. Indeks Dow Jones sempat menguat hingga 410 poin.
19 September:
Pemerintah AS meminta kongres untuk segera menyetujui rencana penyelamatan US$ 700 miliar, yang merupakan rencana penyelamatan ala 'BLBI' yang terbesar dalam sejarah.
Fed kembali memompakan US$ 20 miliar ke pasar kredit. Saham-saham global kembali menguat.
21 September:
The Fed mengumumkan Goldman Sachs dan Morgan Stanley ---2 bank investasi yang masih tersisa di Wall Street --- akhirnya menanggalkan status bank investasi dan menjadi perusahaan holding bank.
24 September:
Presiden Bush secara nasional memberikan pidato yang menyatakan bahwa perekonomian AS berada dalam bahaya jika kongres tidak memberikan persetujuan atas rencana bailout tersebut. Bush juga mengundang 2 capres: Barrack Obama dan John McCain untuk ikut pertemuan di White House membahas krisis tersebut.
25 September:
Kongres mengumumkan kesepakatan fundamental atas prinsip-prinsip dari rencana penyelamatan tersebut, meski akhirnya pembicaraan mengalami deadlock.
26 September:
Washington Mutual (WAMU), bank terbesar di AS kolaps. JPMorgan Chase selanjutnya membeli sebagian aset WAMU senilai US$ 1,9 miliar.
29 September:
DPR AS menolak rencana bailout melalui voting 228-205, dengan Republik paling banyak menolak rencana tersebut. Indeks Dow Jones pun merosot hingga 778 poin, atau terbesar dalam sejarah.
1 Oktober:
Senat menyetujui paket penyelamatan ekonomi darurat, yang termasuk didalamnya adalah pengurangan pajak dan kenaikan penjaminan untuk simpanan bank dari US$ 100.000 menjadi US4 250.000.
3 Oktober:
DPR AS menyetujui UU Penyelamatan Ekonomi melalui bailout dalam voting 263-171. Presiden Bush selanjutnya menandatangani UU tersebut, sementara Menkeu Henry Paulson diminta segera bergerak cepat membeli aset-aset beracun dari sektor finansial.
(Sabtu, 04/10/2008 10:39 WIB, Nurul Qomariyah - detikFinance)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment