Hilangnya waktu tidur bisa menyebabkan otak berhenti memproduksi sel-sel baru. Demikian menurut penelitian yang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Science.
Dalam percobaan terhadap tikus, tim dari Universitas Princeton menemukan bahwa kurang tidur akan mempengaruhi hippocampus, suatu wilayah di otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan.
Para peneliti membandingkan tikus-tikus yang dibuat tidak tidur selama 72 jam dengan tikus yang bebas mendapat waktu tidurnya. Didapati, hewan yang tidak tidur menghasilkan hormon stres corticosterone dalam kadar jauh lebih tinggi. Mereka juga menghasilkan lebih sedikit sel-sel otak baru di wilayah hippocampus.
Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan kadar hormon stres akibat kurang tidur bisa menyebabkan pengurangan produksi sel di otak. Dan efek di atas berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Buktinya, ketika pola tidur tikus dibuat normal kembali, tingkat produksi sel-nya belum juga naik selama dua minggu.
Walau belum diketahui apakah efek kurang tidur pada tikus ini akan sama bila diujikan pada manusia, namun sudah diketahui luas bahwa kurang tidur menyebabkan gangguan konsentrasi dan masalah lain. Dan daripada pertumbuhan sel-sel otak kita terganggu, lebih baik tidur dalam waktu yang cukup.
Sumber: BBC
Penulis: wsn
Friday, October 24, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment